8. Snack Bar
Restoran ini ditujukan bagi orang yang menyukai makanan kecil. Restoran ini mengutamakan pesanan take-out dibawa keluar sehingga dekorasi ruangan
dibuat sederhana dengan ukuran yang kecil. 9.
Buffet Ciri utama dari restoran jenis ini adalah pemberlakuan suatu harga untuk
makan sepuasnya pada menu yang disajikan dengan menu minuman berupa wine
, bir, dan liquor yang dapat dipesan secara khusus. Display makanan berperan penting dalam promosi restoran jenis ini.
10. Drive In Thru or Parking
Restoran jenis ini melakukan pelayanan pembelian dengan mengantarnya hingga ke mobil pelanggan untuk “eat-in” sementara parkir atau “take
away ” dengan kemasan produk yang praktis.
2.3 Kajian Penelitian Terdahulu
2.3.1 Penelitian Mengenai Café
Soumokil pada tahun 2005 melakukan kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan di sebuah café. Kajian tesebut
bertempat di tiga outlet Café Corica yangberada di Automall, Plaza Indonesia, dan Café Corica yang berada di Jalan Sampit V, Jakarta. Kajian tersebut
dilatarbelakangi oleh perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia terutama di kota-kota besar. Perubahan gaya hidup tersebut disebabkan oleh pengaruh
globalisasi. Masyarakat di kota besar dengan kepadatan aktivitas cenderung memilih menghabiskan uangnya untuk kehidupan yang praktis. Selain itu,
keadaan lingkungan pasar yang semakin beragam membuat persaingan pada industri café semakin kompetitif. Kajian Soumokil bertujuan untuk menganalisis
tingkat kinerja Café Corica berdasarkan tingkat kepentingan dan harapan konsumen serta menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pengambilan keputusan berkunjung. Kajian ini dilakukan pada bulan Desember 2004 sampai Januari 2005. Alat analisis yang digunakan antara lain analisis faktor
yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Analisis tingkat kinerja dan kepentingan digunakan
untuk menganalisis tingkat kinerja berdasarkan kepentingan. Karakteristik konsumen Café Corica berdasarkan kajian ini antara lain wanita dengan usia 21
sampai 30 tahun. Pendapatan yang diterima lebih dari Rp 5.000.000,00 dengan tingkat pendidikan terakhir sarjana.
Hasil kajian ini menyimpulkan bahwa kunjungan ke Café Corica yang terletak di Automall dipengaruhi oleh komponen utama I antara lain variasi menu,
cita rasa makanan dan minuman, serta porsi makanan. Komponen utama II antara lain kenyamanan tempat, lokasi, dan kebersihan. Komponen utama III antara lain
waktu kunjungan dan promosi penjualan. Komponen utama IV yaitu pendapatan. Faktor yang mempengaruhi kunjungan ke Café Corica yang berada di Plaza
Indonesia antara lain variasi menu, pendapatan, dan promosi penjualan. Kunjungan ke Café Corica yang berada di Jalan Sampit V, Jakarta dipengaruhi
oleh harga, citarasa makanan dan minuman serta kenyamanan tempat. Hasil dari analisis tingkat kepentingan dan kinerja berupa variasi menu untuk Café Corica di
Automall, promosi penjualan untuk Corica di Plaza Indonesia serta pengetahuan pramusaji akan produk dan respon terhadap kebutuhan untuk Corica yang berada
di Jalan Sampit V. Saran yang dapat diberikan kepada manajemen Café Corica antara lain menambah variasi menu, melakukan pelatihan bagi pramusaji, dan
sarana parkir. Penelitian mengenai café lainnya dilakukan oleh Kabul pada tahun 2004.
Penelitian tersebut membahas mengenai pengambilan keputusan dan implikasinya terhadap bauran pemasaran. Penelitian tersebut bertempat di Gumati Café dan
Restoran. Latar belakang penelitian ini yaitu perubahan pola konsumsi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan yang mengakibatkan pertumbuhan restoran dan
café yang pesat. Oleh karena itu, tingkat persaingan di bidang ini semakin kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku dan preferensi
konsumen yag mempengaruhi proses pengambilan keputusan untuk mengunjungi café. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis Fishbein untuk menganalisis
evaluasi dan penilaian kepercayaan terhadap atribut. Berdasarkan penelitian Kabul, sebesar 52 persen konsumen memperoleh informasi mengenai Gumati dari
teman. Faktor yang mempengaruhi keputusan mengunjungi Gumati antara lain live music
dengan waktu kunjungan malam hari. Penjualan dan daya saing dalam bauran pemasaran dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pada atribut café
yang diinginkan konsumen, meningkatkan kekhasan produk, mempertahankan tempat, dan meningkatkan promosi. Saran yang dapat diberikan antara lain
mengkaji variasi manakan dan minuman agar lebih beragam dan mengkaji harga jual yang berlaku.
Studi tentang coffee shop dilakukan oleh Amelia pada tahun 2006. Penelitian tersebut dilatarbelakangi oleh potensi Kota Bogor sebagai kota wisata
sehingga mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha yang menyediakan
makanan dan minman siap saji. Usaha tersebut antara lain restoran, café, dan coffee shop.
Konsumsi masyarakat terhadap kopi merupakan peluang bagi pengusaha di bidang usaha tersebut untuk mendirikan coffee shop. Penelitian ini
dilaksanakan di coffee shop Box Office yang berada di Kota Bogor. Coffee shop ini memposisikan diri sebagai coffee shop dengan konsep movie corner. Seiring
dengan persaingan yang semakin ketat, maka Box Office sebagai pendatang baru memiliki kendala yaitu target manajemen terhadap jumlah pengunjung belum
tercapai. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menganalisis respon konsumen terhadap tingkat kepentingan dan pelaksanaan dari atribut-atribut
performance Box Office. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli sampai
Agustus 2006. Alat analisis yang digunakan adalah Importance Performance Analysis
IPA dan Customer atisfaction Index CSI. Berdasarkan hasil IPA diperoleh prioritas utama yang terletak di kuadran I berupa atribut cita rasa
makanan, variasi menu makanan, dan kemudahan pemesanan makanan dan minuman. Prioritas pada kuadran II yaitu penataan interior dan eksterior,
kebersihan dan kerapihan ruangan, serta tata lampu untuk penerangan café. Prioritas III adalah kualitas gambar film yang ditayangkan dan keberadaan free
hot spot . Prioritas IV yaitu ukuran layar dan variasi tema film. Berdasarkan hasil
perbandingan tingkat kesesuaian, keberadaan membership merupakan faktor yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen. Berdasarkan hasil CSI, atribut yang
diuji berada pada kriteria puas. Saran yang dapat direkomendasikan kepada manajemen yaitu memprioritaskan perbaikan kinerja atribut pada kuadran I.
Berdasarkan penelitian mengenai café dan coffee shop di atas dapat diperoleh informasi antara lain persaingan pada bidang usaha tersebut setiap tahun
semakin meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan kesadaran akan pangan. Persaingan membuat pelaku bisnis dalam indusri ini
harus kreatif untuk memenuhi kebutuhan konsumennya dengan menciptakan variasi menu dan meningkatkan pelayanan. Apabila pelaku bisnis café mampu
memenuhi kebutuhan konsumen maka loyalitas konsumen terhadap café tersebut semakin meningkat sehingga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang akan
terjamin.
2.3.2 Penelitian Tentang Layanan