nilai    persentase  pangsa  preferensi.  Konsumen  Aqua  lebih  loyal  dibandingkan konsumen Ades dan  2Tang apabila masing-masing produsen meningkatkan harga
produknya. Faktor ketersediaan merupakan faktor dominan dalam mempengaruhi responden  untuk  tetap  mengkonsumsi  AMDK  merek  tertentu.  Faktor  kualitas
produk  serta  harga  relatif  terjangkau  merupakan  faktor  yang  mempengaruhi keputusan  pembelian  air  minum  dalam  kemasan.  Berdasarkan  hasil  penelitian
Erwanto di atas,dapat disimpulkan bahwa faktor availability dan faktor distribusi merupakan faktor yang penting dalam berbisnis AMDK.
2.3.4  Penelitian Menggunakan Metode Quality Function Deployment
Hamrah  pada  tahun  2007  telah  meneliti  pengembangan  melon  dengan menggunakan  Metode  QFD.  Penelitian  ini  dilatarbelakangi  oleh  perlunya
peningkatan  varietas  melon  di  Indonesia  agar  dapat  memenuhi  permintaan konsumen  dengan  mendapatkan  perhatian  khusus  sehingga  dapat  dihasilkan
melon  bermutu  tinggi  sesuai  dengan  keinginan  konsumen.  Penelitian  ini bertempat di PKBT IPB. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini yaitu benih
melon  masih  impor  dan  menyebabkan  varietas  melon  yang  berkembang  di Indonesia  saat  ini  masih  berasal  dari  benih  impor.  Hal  tersebut  mengakibatkan
persepsi  konsumen  terhadap  buah  melon  adalah  buah  melon  impor.  Tujuan penelitian ini adalah mengkaji bagaimana cara memproduksi benih melon dalam
negeri  untuk  menghasilkan  varietas  melon  yang  sesuai  dengan  keinginan konsumen. Alit analisis yang digunakan adalah matriks House of Quality HOQ.
Responden  yang  diambil  dalam  penelitian  ini  berupa  pedagang  pengecer  dan konsumen  langsung  buah  melon  utuh  dan  pemulia  melon  PKBT  IPB  dan
konsumen  benih  sebagai  produsen  melon.  Metode  yang  digunakan  dalam pengambilan  sampling  yaitu  metode  purposive  sampling  untuk  responden
konsumen bukan lembaga dan konsumen langsung buah melon utuh. Berdasarkan bobot absolut persyaratan teknik, urutan prioritas persyaratan
teknik  yang  harus  dipenuhi  dalam  pengembangan  varietas  melon  tanpa  jaring, antara lain bobot, ketebalan daging, kadar air, warna kulit, ketebalan kulit, tekstur
daging,  panjang,  lingkar,  kadar  PTT,  bentuk,  warna  daging,  dan  kepadatan  jala. Bobot  absolut  persyaratan  teknik  untuk  melon  berjaring  antara  lain  bobot,
ketebalan  daging,kadar  air,  warna  kulit,  ketebalan  kulit,  tekstur  daging,  panjang, lingkar, kadar PTT, bentuk, warna daging, dan kepadatan jala.
Berdasarkan  bobot  relatif  persyaratan  teknik,  urutan  prioritas  persyaratan teknik  yang  harus  dipenuhi  dalam  pengembangan  varietas  melon  tanpa  jaring
antara lain bobot, ketebalan daging, panjang, lingkar, bentuk, kadar air, ketebalan kulit,  warna  kulit,  kadar  PTT,  tekstur  daging,  warna  daging,  dan  kepadatan  jala.
Bobot  relatif  persyaratan  teknik  melon  berjaring  antara  lain  bobot,  ketebalan daging,  kadar  air,  ketebalan  kulit,  warna  kulit,  tekstur  daging,  bentuk,  panjang,
lingkar, kadar PTT, warna daging, dan kepadatan jala. Penelitian lain mengenai QFD dilakukan oleh Wardhani 2007. Penelitian
tersebut mencoba menerapkan metode QFD untuk meningkatkan mutu ban radial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keluhan distributor Good Year seperti telapak
ban terpotong, sabuk ban terpisah, dan benjol. Oleh karena itu, distributor tersebut menginginkan  peningkatan  mutu  dari  Good  Year.  Peningkatan  mutu  dapat
dilakukan dari segi atribut mutu, harga, kenyamanan, keamanan, atau pola desain ban. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan mutu ban agar keinginan dan
harapan  konsumen  dapat  terpenuhi  dengan  mengimplementasikan  Metode  QFD. Metode  QFD  yang  diimplementasikan  juga  diselaraskan  dengan  kemampuan
produsen  untuk  mendefinisikan  keinginan  dan  harapan  konsumen,  yaitu memproduksi  ban  dengan  harga  jual  harus  tetap  terjangkau  dan  hemat  bahan
bakar. Berdasarkan  bobot  absolut  persyaratan  pelanggan,  urutan  prioritas
persyaratan  pelanggan  yang  harus  dipenuhi  PT Good  Year  Indonesia  antara  lain harga  ban  terjangkau  dan  hemat  bahan  bakar,  ban  dengan  tingkat  kebisingan
rendah dan daya cengkeram baik, kemampuan pengereman sangat baik dan tahan terhadap  benda  tajam,  telapak  ban  tahan  lama  dan  tahan  benda  tajam,  ban  agak
lentur, dan tahan terhadap benda tajam, dan desain ban V-Tread. Berdasarkan  bobot  absolut  persyaratan  pelanggan,  urutan  prioritas  yang
harus dipenuhi PT Good Year Indonesia antara lain konstruksi ban, pola telapak, compound
, bahan baku, cetakan, dan mesin. Sedangkan bobot relatif persyaratan pelanggan  antara  lain:  konstruksi  ban,  telapak,  compound,  bahan  baku,  cetakan,
dan mesin. Hasil dari penelitian berupa perencanaan peningkatan mutu ban radial penumpang  khususnya  dalam  hal  harga  ban  terjangkau  dan  hemat  bahan  bakar.
Matriks  HOQ  tersebut  dapat  digunakan  dalam  kegiatan  peningkatan  mutu  ban sehingga keinginan dan harapan pelanggan terpenuhi.
Penerapan  metode  QFD  tidak  hanya  untuk  pengembangan  produk,  tetapi juga  dapat  digunakan  untuk  pengembangan  layanan.  Penelitian  QFD  untuk
peningkatan layanan dilakukan oleh Henson 2007. Penelitian tersebut mencoba menganalisis kepuasan pelanggan di Café Seberang. Industri boga yang semakin
berkembang  menyebabkan  persaingan  semakin  kompetitif.  Sehingga  Café
Seberang  harus  menciptakan  loyalitas  pelanggan  dengan  memberikan  kepuasan pelanggan melalui pengembangan mutu produk dan layanan. Metode QFD dapat
digunakan sebagai solusi mengatasi persaingan yang semakin kompetitif. Tujuan penelitian  yaitu  mengidentifikasi  spesifikasi  dan  harapan  pelanggan  terhadap
atribut-atribut  mutu  Café  Seberang.  Selanjutnya  mengkaji  kemampuan perusahaan.  Penelititan  ini  mengambil  jumlah  responden  sebanyak  100  orang
dengan  teknik  judgement.  Hasil  dari  penelitian  ini  Café  Seberang  akan  dapat memuaskan  pelanggan  apabila  16  atribut  mutu  yang  menjadi  spesifikasi
pelanggan dapat terpenuhi. Atribut-atribut tersebut antara lain kebersihan produk, kebersihan  dan  kerapihan  karyawan,  kemudahan  lokasi,  tempat  cuci  tangan,
keramahan staf, kesopanan staf, keragaman menu, kecepatan membersihkan meja, harga produk, waktu memberikan pelayanan, citarasa lokal, kenyamanan tempat,
penawaran  menu  favorit,  fasilitas delivery, respon keluhan  pelanggan,  dan  kotak saran.  Kesimpulan  yang  diperoleh  dari  penelitian  ini  yaitu  kemampuan
perusahaan  dalam  memenuhi  harapan  pelanggan  masih  perlu  ditingkatkan, terutama  dalam  hal  pelayanan.  Selain  itu,  cara  yang  dapat  dilakukan  adalah
melalui  peningkatan  atribut  yang  belum  sesuai  target  dengan  cara  pelatihan karyawan dan pembuatan Standar Operasional Prosedur SOP.
Silvana  2004  melakukan  penelitian  tentang  pengembangan  varietas pepaya  dengan  mengantisipasi  keinginan  pelanggan  penerapan  metode  quality
function deployment . Penelitian ini dilatarbelakangi oleh potensi Indonesia dalam
mengembangkan  buah-buahan  tropika  Indonesia.  Salah  satu  buah  tropika Indonesia  yaitu  pepaya.  Tingkat  konsumsi  pepaya  termasuk  yang  tertinggi
dibandingkan  dengan  tingkat  konsumsi  buah  lainnya  sehingga  peluang  pasar semakin besar.
Mutu  buah  pepaya  Indonesia  yang  relatif  rendah  karena  belum  adanya varietas  pepaya  yang  memenuhi  semua  kriteria  ideotipe  yang  diinginkan  oleh
pelanggan.  Salah  satu  upaya  untuk  meningkatkan  mutu  pepaya  dengan  cara pemuliaan  pepaya  untuk  memperoleh  pepaya  varietas  unggul  yang  merupakan
sifat  yang  diinginkan  pelanggan.  Lembaga  PKBT  IPB  merupakan  salah  satu lembaga  yang  dapat  menghasilkan  varietas  pepaya  sesuai  dengan  sifat  yang
diinginkan  pelanggan.  Salah  satu cara  untuk  mendengar  suara  konsumen  dengan mengimplementasikan  QFD  dalam  pemuliaan  tanaman.  Tujuan  penelitian  ini
adalah  untuk  mengimplementasikan  metode  QFD  dalam  rangka  pengembagan varietas  pepaya  di  PKBT.  Berdasarkan  matriks  HOQ,  diperoleh  formulasi
manajemen  mutu.  Penentuan  responden  berdasarkan  purposive  sampling. Responden terdiri dari pedagang pengecer pepaya utuh di Kota Bogor, pedagang
pepaya IPB 2, dan pepaya Bangkok Toko Al-Amin Fresh, dan pemulia pepaya di PKBT.
Berdasarkan  penilaian  kompetitif  pelanggan,  secara  umum  pepaya  IPB  2 dinilai  relatif  cukup  baik  oleh  pelanggan  dan  dinilai  kurang  lebih  sama  baiknya
dengan pepaya Bangkok dalam hal persyaratan pelanggan. Berdasarkan penilaian kompetitif  teknik,  secara  umum  pepaya  IPB  2  dinilai  lebih  baik  dari  pemulia
pepaya  dan  dinilai  relatif  baik  daripada  pepaya  Bangkok  dalam  hal  persyaratan teknik.  Secara  umum,  semua  persyaratan  pelanggan  dinilai  penting  bagi
pelanggan.  Pemulia  ingin  mempertahankan  pepaya  IPB  2  dalam  hal  persyaratan pelanggan antara lain: buah sedang 1-2 kg, bentuk buah lonjung panjang, warna
daging  buah  merah,  dan  daging  buah  tebal.  Pemulia  ingin  memperbaiki  pepaya IPB 2 dalam hal warna kulit buah hijau semburat merah, kulit buah halus, daging
buah agak lunak, dan rasa buah manis. Persyaratan pelanggan pepaya IPB 2 yang membutuhkan  perbaikan  adalah  kulit  buah  halus.  Secara  umum,  poin  penjualan
berkisar  antara  cukup  menolong  dan  menolong  dalam  penjualan  pepaya.  Urutan prioritas  persyaratan  pelanggan  yaitu:  rasa  buah  manis,  warna  kulit  buah  hijau
semburat  merah,  warna  daging  buah  merah,  kulit  buah  halus,  daging  buah  agak lunak,  daging  buah  tebal,  serta  ukuran  buah  sedang,  dan  bentuk  buah  lonjung
panjang. Urutan prioritas persyaratan teknik berdasarkan bobot absolut persyaratan
teknik yaitu: persentase BDD dan densitas buah, panjang buah dan tebal daging buah,  bobot  buah  utuh,  diameter  buah  dan  bentuk  buah,  warna  daging  buah  dan
kadar PTT, tingkat kelunakan buah dan kadar air, warna kulit, dan tekstur kulit. Perbedaan  penelitian  ini  dengan  studi  yang  telah  dilakukan  terletak  pada
lokasi  penelitian  yang  bertempat  di  salah  satu.  Perbedaan  lain terdapat  pada alat analisis  sensitivitas  harga  yang  digunakan  untuk  mengukur  rentang  harga  yang
dapat diterima konsumen terhadap minuman kopi serta untuk menetapkan tingkat harga ideal untuk minuman kopi. Metode QFD yang digunakan pada penelitian ini
untuk mengembangkan produk dan layanan di coffee shop. Berdasarkan  Tabel  7,  studi  terdahulu  dalam  kurun  waktu  tiga  tahun
terakhir menggunakan alat analisis Metode Huisman dan Sensitivitas Harga untuk mengukur  sensitivitas  harga.  Studi  tentang  sensitivitas  harga  bermanfaat  untuk
membantu  menyelesaikan  permasalahan  berupa penurunan  pangsa pasar ataupun persaingan  serta  menganalisis  tingkat  kepekaan  konsumen  terhadap  harga  suatu
produk.  Kajian  mengenai  sensitivitas  harga  dapat  dikombinasikan  dengan penelitian  mengenai  loyalitas  dan  persepsi  konsumen.  Kajian  mengenai  Metode
QFD bertujuan untuk membantu mengembangkan kualitas sebuah produk maupun pelayanan. Alat analisis yang digunakan berupa Matriks House of Quality HOQ.
Kualitas  produk  dan  layanan  yang  dikembangkan  berawal  dari  kebutuhan konsumen  yang  direalisasikan  oleh  produsen.  Hasil  dari  Matriks  HOQ  berupa
prioritas persyaratan pelanggan dan teknik yang perlu ditingkatkan.
30
Tabel 7 Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama Tahun
Judul Masalah
Tujuan Alat Analisis
Hasil dan Pembahasan
Soumokil 2005
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi  Proses Pengambilan
Keputusan  di  Café Corica
Tingkat persaingan
yang semakin
kompetitif yang
disebabkan lingkungan pasar  yang  semakin
beragam. Menganalisis tingkat
kinerja dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan
berkunjung. 1.
Analisis faktor 2.
Metode IPA Hasil  dari  analisis  IPA  berupa
variasi  menu  di  Café  Corica Automall,  promosi  penjualan  di
Corica  Plaza  Indonesia,  dan pengetahuan
pramusaji akan
produk  dan  respon  terhadap kebutuhan  untuk  Corica  yang
berada di Jalan Sampit V. Kabul
2004 Pengambilan
Keputusan dan
Implikasinya Terhadap
Bauran Pemasaran  di  Gumati
Kafe dan Restoran Persaingan
semakin kompetitif
karena perubahan  pola  makan
masyarakat. Menganalisis  perilaku  dan
preferensi  konsumen  yag mempengaruhi
proses pengambilan
keputusan untuk mengunjungi café.
Analisis Fishbein Faktor
yang mempengaruhi
keputusan  mengunjungi  Gumati antara  lain  live  music  dengan
waktu kunjungan malam hari.
Amelia 2006
Analisis Keputusan
Pembelian dan
Kepuasan  Konsumen Box
Office Coffee
Shop , Bogor
Potensi  Kota  Bogor sebagai  kota  wisata
merupakan peluang
untuk mendirikan
coffee shop Menganalisis
respon konsumen  terhadap  tingkat
kepentingan dan
pelaksanaan  dari  atribut- atribut  performance  Box
Office. Importance
Performance Analysis
IPA  dan Customer
atisfaction Index
CSI Berdasarkan  hasil  IPA  diperoleh
prioritas perbaikan  sesuai dengan kuadran  I,  II,  III,  dan  IV.
Berdasarkan  hasil  CSI  diperoleh atribut  yang  diuji  berada  pada
kriteria puas.
Purnayanti 2004
Analisis Respon
Konsumen  Terhadap Layanan
Pelanggan Bogasari
Lagansa pada
PT Indofood
Sukses Makmur
Bogasari Flour Mills Perkembangan
teknologi informasi
dan  komunikasi  yang semakin
pesat menyebabkan  tingkat
persaingan semakin
ketat. Mengukur
tingkat ketidakpuasan
konsumen dengan
menggunakan model sikap multiatribut.
Model sikap
multiatribut. penyelesaian  masalah  keluhan
konsumen untuk
tingkat kepuasan  yang  paling  rendah.
Tingkat kepuasan terbesar adalah kesigapan
operator layanan
pelanggan.
31
Setianingrum 2007
Analisis Sensitivitas
Harga  dan  Loyalitas Konsumen  Teh  Hijau
Celup di Kota Bogor Penurunan
pangsa pasar Sariwangi.
1. Menganalisis
sensitivitas konsumen
berbagai  merek  dan  harga teh celup.
2. Mengidentifikasi tingkat
loyalitas konsumen. 1.
Piramida loyalitas
2. Metode
Huisman 1.
Piramida loyalitas
menghasilkan    persentase  tidak loyal Sariwangi 34,18 persen.
2. Metode
Huisman memperoleh  sensitivitas  rata-rata
teh celup
Sosro sebesar
0,057793. Sinaga
2006 Analisis
Sensitivitas Harga
dan Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi Penilaian  Konsumen
Terhadap Harga Ayam Panggang dan Steak di
Restoran
Macaroni Panggang, Kota Bogor
Peningkatan persaingan restoran.
Mengidentifikasi sensitivitas
harga ayam
panggang dan steak. 1.
Analisis sensitivitas
harga. 2.
Analisis  model logistik.
1. Harga    ayam  panggang  dan
steak berada  pada  rentang
harga  optimum  yang  dapat diterima responden.
2. Variabel  yang berpengaruh
dalam pembelian
ayam panggang  dan  steak  yaitu  status
pernikahan, pekerjaan,
pendidikan, dan pendapatan. Erwanto
2005 Analisis
Sensitivitas Harga  dan  Loyalitas
Konsumen  Terhadap Air  Minum  Dalam
Kemasan  AMDK  di Kota Bogor
PT. Golden
Aqua Missisipi
kesulitan dalam
mempertahankan pangsa pasar.
1. Menganalisis  preferensi
konsumen  terhadap  produk AMDK.
2. Menganalisis  hubungan
perubahan  harga  dengan loyalitas  konsumen  AMDK
merek Aqua. Metode Huisman
Konsumen  Aqua  lebih  loyal dibandingkan  konsumen  Ades
dan 2Tang.
Hamrah 2007
Pengembangan Varietas
Melon Cucumis  melo  L.
Melalui Metode Qulity Function  Deployment
Kasus  Kota  Bogor, Jawa Barat
Benih  melon  masih impor  dan  persepsi
konsumen terhadp
buah  melon  adalah buah impor.
Mengkaji  bagaimana  cara memproduksi  benih  melon
dalam  negeri  sesuai  dengan kinginan konsumen.
Matriks  House  of Quality HOQ
Dihasilkan urutan
kriteria persyaratan  pelanggan
yang harus  diperbaiki  oleh  PKBT
dalam mengembangkan varietas melon dalam negeri.
Wardhani 2007
Peningkatan Mutu Ban Radial
Penumpang Melalui
Penerapan Metode
Quality Keluhan
distributor Good  Year  tentang
kualitas ban. Meningkatkan  mutu  ban
agar sesuai
dengan keinginan
dan harapan
konsumen. Matriks  House  of
Quality HOQ Perencanaan  mutu  ban  radial
penumpang dalam hal harga ban terjangkau  dan  hemat  bahan
bakar.
32
Function  Deployment Kasus:
PT. Good
Year  Indonesia,  Tbk., Bogor
Henson 2007
Membangun Kepuasan  Pelanggan
Melalui Penggunaan
Quality Function
Deployment QFD
pada  Café  Seberang cabang Bogor
Persaingan restoran
dan café  yang semakin kompetitif.
Mengidentifikasi spesifikasi
dan harapan
pelanggan  terhadap  atribut mutu  Café  Seberang  serta
merekomendasikan alternatif  strategi  kepada
Café Seberang. Metode QFD
Berdasarkan metode
QFD, kemampuan  perusahaan  dapat
ditingkatkan melalui
pemenuhan atribut
yang diinginkan pelanggan.
Silvana 2004
Pengembangan Varietas
Pepaya Dengan
Mengantisipasi Keinginan  Pelanggan
Penerapan Metode
Quality Function
Deployment Mutu
buah pepaya
Indonesia relatif
rendah. Meningkatkan mutu pepaya
dengan  pemuliaan  pepaya untuk  memperoleh  pepaya
varietas unggul
sesuai keinginan pelanggan.
Matriks  House  of Quality HOQ
Dihasilkan urutan
prioritas persyaratan
teknik sebagai
bahan  masukan  PKBT  dalam mengembangkan
varietas pepaya sesuai dengan keinginan
konsumen.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis