48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada pelajaran IPA. Hasil penelitian
berisi deskripsi implementasi penelitian dan analisis data yang telah diperoleh. Pada bagian pembahasan dijelaskan pengaruh perlakuan dengan diikuti dampak
pengaruh perlakuan.
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Implementasi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang membahas tentang kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas
kelompok kontrol dan kelas kelompok eksperimen. Penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan dengan cara undi oleh guru kelas. Sebelum
melaksanakan penelitian, guru melakukan pengundian untuk menentukan kelas yang akan digunakan sebagai kelompok kontrol dan kelompok ekspreimen. Hasil
undi menunjukkan bahwa kelas VB sebagai kelompok kontrol dan VA sebagai kelompok eksperimen. Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak
mendapatkan perlakuan, hanya mendapatkan metode ceramah. Sedangkan kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapatkan perlakuan yaitu
dengan menggunakan metode inkuiri. Berikut ini akan dideskripsikan populasi penelitian dan pelaksanaan pembelajaran pada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
4.1.1.1 Deskripsi Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta. Populasi terdiri dari dua kelas yang berjumlah 53 siswa, yang
memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda, diantaranya dari kalangan ekonomi menengah dan berpendidikan. Hasil wawancara terhadap guru kelas
pada hari Selasa, 4 Agustus 2015 menjelaskan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan akademik yang seimbang. Kemampuan akademik yang seimbang
49 karena, pembagian kelas dari awal diacak baik dari segi prestasi maupun latar
belakang keluarga. Sampel pertama penelitian adalah kelas VB sebagai kelompok kontrol.
Kelompok ini berjumlah 27 siswa, yang diantaranya terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Siswa pada kelompok kontrol berasal dari latar belakang
ekonomi menengah dan berpendidikan, diantaranya bekerja sebagai karyawan swasta, wiraswasta, PNS, dan polisi. Latar belakang pendidikan orang tua antara
lain SMA, D1, D2, D3, S1, dan S2. Sampel kedua penelitian adalah kelas VA sebagai kelompok eksperimen.
kelompok ini berjumlah 26 siswa. Terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Siswa kelompok eksperimen berasal dari latar belakang keluarga
ekonomi menengah dan berpendidikan. Data siswa menunjukkan bahwa pekerjaan orang tua siswa kelompok eksperimen adalah karyawan swasta,
wiraswasta, guru, PNS, dan jaksa, dengan latar belakang pendidikan orang tua yaitu SMA, D1, D2, D3, S1, dan S2.
4.1.1.2 Deskripsi Implementasi Pembelajaran
Implementasi pembelajaran di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dilakukan selama 6 kali pertemuan yang sudah termasuk pretest dan
posttest. Guru melaksanakan pembelajaran 2 x 35 menit setiap pertemuannya. Pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen dilakukan oleh guru
yang sama. Selama pembelajaran di kelas kontrol, peneliti berperan sebagai pengamat selama kegiatan pembelajaran berlangsung, mendokumentasikan
kegiatan pembelajaran, sedangkan pada kelompok eksperimen, peneliti berperan sebagai pengamat, mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan membantu
guru menyiapkan alat dan bahan sebelum pelaksanaan pembelajaran. Materi IPA dalam penelitian ini adalah “Sifat Bahan Tali-temali Berdasarkan Bahan
Penyusunnya”.
Pelaksanaan penelitian di kelompok kontrol dan eksperimen dimulai dengan pretest yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 September 2015. Tujuan
dilakukannya pretest adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen. Saat pretest, siswa mengerjakan soal dengan
50 menjawab beberapa pertanyaan pada lembar jawab yang telah disediakan. Soal
berupa esai yang berjumlah 12 butir soal. Waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan soal pretest adalah 2 x 35 menit. Sebelum mengerjakan soal
pretest, siswa terlebih dahulu mendengarkan penjelasan dari guru tentang cara atau langkah-langkah mengerjakan soal dan maksud dari setiap butir soal. Selain
itu, siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru tentang soal yang belum dipahami. Deskripsi implementasi pembelajaran di kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol sebagai berikut.
1. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Kontrol
Pretest pada kelompok kontrol dilaksanakan pada tanggal 15 September 2015. Pretest dilakukan sebelum kelompok kontrol diberikan pembelajaran
dengan menggunakan metode ceramah. Pembelajaran dengan menggunakan matode ceramah pada kelompok kontrol dilaksanakan sebanyak tiga kali
pertemuan. Pertemuan yang pertama dilakukan pada tanggal 16 September 2015 dengan pokok bahasan yaitu “sifat bahan benang terhadap penyerapan air”,
pertemuan yang kedua dilakukan pada tanggal 17 September 2015 dengan pokok bahasan yaitu “kekuatan bahan benang dan tali berdasarkan struktur
penyusunnya”, dan pertemuan yang ketiga dilakukan pada tanggal 23 September 2015 dengan pokok bahasan yaitu “kekuatan benang dan tali berdasarkan struktur
penyusunnya”. Setting kelas untuk kelompok kontrol adalah konvensional yaitu
tempat duduk siswa tidak diubah, tetap berbanjar seperti semula. Pertemuan yang pertama dilakukan pada tanggal 16 September 2015
dengan pokok bahasan yaitu “sifat bahan benang terhadap penyerapan air”. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi oleh guru. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab mengenai macam-macam benang yang sudah siswa ketahui, beserta dengan bahan pembuat benang tersebut. Pada kegiatan inti, guru
mulai menjelaskan beberapa benang yang terbuat dari bahan-bahan yang mampu menyerap air. Pembelajaran pada pertemuan pertama diakhiri dengan guru
bersama dengan siswa menyimpulkan benang-benang apa saja yang mampu menyerap air.
51 Pertemuan yang kedua dilakukan pada tanggal 17 September 2015 dengan
pokok bahasan yaitu “kekuatan bahan benang dan tali berdasarkan struktur penyusunnya”. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan yang kedua ini diawali
dengan guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pokok bahasan IPA yang dipelajari pada pertemuan yang pertama. Pada kegiatan inti, guru mulai
menjelaskan kekuatan benang dan tali berdasarkan struktur penyusunnya. Pada kegiatan penutup, siswa bersama dengan guru membuat kesimpulan tentang
materi yang telah diajarkan. Selain itu siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya jika ada penjelasan dari guru yang kurang jelas tentang materi yang telah
diajarkan pada pertemuan kedua ini. Pertemuan yang ketiga dilakukan pada tanggal 23 September 2015 dengan
pokok bahasan yaitu “kekuatan benang dan tali berdasarkan struktur penyusunnya”. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan yang kedua ini diawali
dengan guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai pokok bahasan IPA yang telah dipelajari pada pertemuan kedua. Pada kegiatan inti, guru mulai
menjelaskan kekuatan benang dan tali berdasarkan struktur penyusunnya. Pada kegiatan penutup, siswa bersama dengan guru membuat rangkuman tentang
materi yang telah diajarkan. Selain itu siswa juga diberi kesempatan untuk bertanya jika ada penjelasan dari guru yang kurang jelas tentang materi yang telah
diajarkan pada pertemuan ketiga ini. Setelah melakukan tiga kali pertemuan, pada tanggal 26 September 2015
siswa kelompok kontrol mengerjakan soal posttest I. Soal Posttest I sama dengan soal yang diberikan saat pretest. Posstest I diberikan dengan tujuan untuk
mengetahui pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Pemberian posttest II dilakukan 2 minggu setelah
posttest I yaitu hari Sabtu, 10 Oktober 2015. Soal posttest II merupakan soal yang sama dengan soal pretest dan posttest I.
2. Deskripsi Implementasi Pembelajaran Kelompok Eksperimen
Pretest pada kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 15 September 2015. Pretest dilakukan sebelum kelompok eksperimen diberikan
pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Pembelajaran dengan
52 memberikan treatment berupa matode inkuiri pada kelompok eksperimen
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pertemuan yang pertama dilakukan pada tanggal 18 September 2015 dengan pokok bahasan yaitu “sifat bahan benang
terhadap penyerapan air b erdasarkan bahan penyusunnya”, pertemuan yang kedua
dilakukan pada tanggal 19 September 2015 dengan pokok bahasan yaitu “kekuatan benang dan tali berdasarkan struktur penyusunnya”, dan pertemuan
yang ketiga dilakukan pada tanggal 25 September 2015 dengan pokok bahasan yaitu “kekuatan benang dan tali berdasarkan struktur penyusunnya”.
Setting kelas untuk kelompok eksperimen adalah berkelompok. Mulai dari awal pembelajaran siswa sudah dikondisikan belajar dalam kelompok. Siswa
dibagi menjadi lima kelompok, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari lima sampai enam siswa. Kegiatan pada setiap pertemuan dibagi menjadi tiga
yaitu, kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Pada kegiatan inti dilakukan langkah-langkah metode inkuiri. Adapun langkah-langkah metode inkuiri yaitu
orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil dan melakukan refleksi.
Pada kegiatan awal guru membimbing siswa untuk mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan untuk memberikan
gambaran kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Kegiatan inti yang pertama adalah orientasi yang diawali guru dengan melakukan tanya jawab
tentang macam-macam benang yang pernah dilihat oleh siswa. Siswa mencoba untuk menyebutkannya. Kegiatan orientasi diakhiri dengan pembagian pada
kelompok eksperimen, penjelasan eksperimen dan pembagian LKS kepada siswa. Setelah melakukan orientasi, guru memberikan petunjuk awal untuk menulis
rumusan masalah dan hipotesis. Guru membimbing siswa dalam membuat rumusan masalah karena siswa belum pernah mendapatkan pembelajaran dengan
menggunakan metode inkuiri sehingga perlu adanya bimbingan dari guru. Rumusan masalah berupa pertanyaan yang jawabannya “ya” atau ”tidak”. Setelah
siswa membuat rumusan masalah, siswa mencoba membuat hipotesis atau jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah dibuat. Siswa bersama
dengan kelompok saling berdiskusi untuk membuat hipotesis pada LKS. Selanjutnya siswa bersama dengan kelompok melakukan eksperimen.
53 Eksperimen dilakukan sebanyak tiga kali. Eksperimen pada pertemuan
yang pertama dilakukan pada tanggal 18 September 2015. Eksperimen yang pertama ini adalah membuktikan apakah beberapa benang diantaranya benang
wol, benang jahit, benang nilon dapat menyerap air. Peneliti menyediakan alat dan bahan yang kemudian dibagikan kepada masing-masing kelompok. Siswa
melakukan eksperimen di dalam kelas dengan pengawasan guru dan peneliti. Pada eksperimen yang pertama ini, siswa mengambil air dengan menggunakan wadah
berupa baskom. Siswa memasukkan 3 jenis benang benang ke dalam wadah yang berisi air. Setelah selama 5 menit, siswa mengambil benang di dalam air,
kemudian mengamati apakah semua benang dapat menyerap air atau tidak. Siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang terdapat pada LKS.
Eksperimen pada pertemuan yang kedua dilakukan pada tanggal 19 September 2015. Eksperimen yang kedua yaitu menguji kekuatan benang dan tali
ketika digunakan untuk menggantung beban. Siswa mengambil alat dan bahan yang sudah disediakan oleh peneliti. Siswa mengikat plastik dengan menggunakan
benang dan tali, kemudian memasukkan satu persatu batu yang memiliki ukuran yang hampir sama kedalam plastik sambil menghitung jumlah batu yang
dimasukkan kedalam plastik. Apabila benang dan tali terputus, siswa menghitung jumlah batu yang dimasukkan kedalam plastik yang menyebabkan benang dan
terputus. Setelah selesai melakukan percobaan, siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang terdapat pada LKS.
Eksperimen pada pertemuan yang ketiga dilakukan pada tanggal 25 September 2015. Eksperimen yang ketiga ini yaitu membuktikan kekuatan benang
dan tali ketika digunakan untuk menarik meja. Siswa mengambil alat dan bahan yang sudah disediakan oleh peneliti. Siswa mengikat benang dan tali pada meja
kemudian menarik meja. Kekuatan benang dan tali dapat dilihat dari jarak perpindahan meja. Semakin jauh perpindahan meja dari semula, semakin kuat
benang dan tali tersebut. Siswa mencatat hasil eksperimen pada tabel hasil eksperimen pada LKS.
Setelah selesai melakukan eksperimen dan menulis hasil eksperimen pada tabel hasil eksperimen, siswa menarik kesimpulan. Siswa bersama kelompok
saling berdiskusi tentang hasil eksperimen untuk menarik kesimpulan. Siswa
54 menuliskan kesimpulan di LKS dengan berpedoman pada rumusan masalah dan
hipotesis. Pada kegiatan ini, siswa dapat mengetahui apakah hipotesis yang telah dibuat sebelum melakukan eksperimen sesuai dengan hasil eksperimen.
Setelah menyimpulkan hasil eksperimen, siswa bersama kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil eksperimen. Siswa membacakan
hasil eksperimen secara urut yaitu yang pertama membacakan rumusan masalah, hipotesis, membacakan hasil eksperimen dan yang terakhir yaitu membacakan
kesimpulan hasil eksperimen. Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
eksperimen yang telah dilakukan. Guru menanyakan perasaan siswa selama melakukan eksperimen.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan melakukan tanya jawab antara siswa bersama guru tentang hal-hal yang belum dipahami. Guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Kemudian guru memberikan penguatan dan meluruskan kesalahan jawaban siswa.
Pada tanggal 26 September 2015 siswa kelompok eksperimen mengerjakan soal posttest I. Soal Posttest I sama dengan soal yang diberikan saat
pretest. Posstest I diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah menerima pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri. Pemberian
posttest II dilakukan 2 minggu setelah posttest I yaitu hari Sabtu, 10 Oktober 2015. Soal posttest II merupakan soal yang sama dengan soal pretest dan posttest
I.
4.1.2 Hasil Uji Hipotesis Penelitian I Kemampuan Mengaplikasi
Hipotesis penelitian I adalah pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius
Sorowajan. Variabel dependen pada hipotesis penelitian I adalah kemampuan mengaplikasi, sedangkan variabel independennya adalah penerapan metode
inkuiri. Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel dependen terdiri dari 2 item soal esai pada nomor 3a dan 3b. Setiap item soal mengandung
satu indikator yaitu pada soal esai nomor 3a mengandung indikator mengeksekusi, sedangkan pada soal esai nomor 3b mengandung indikator menggunakan.
55 Hasil analisis statistik pada penelitian ini menggunakan program komputer
IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95. Langkah- langkah analisis data sebagai berikut: 1 Uji normalitas data,
untuk mengetahui jenis uji statistik yang digunakan, apakah parametrik atau non parametrik. 2 Uji perbedaan rerata pretest, untuk mengetahui kemampuan awal
kedua kelompok. 3 Uji signifikansi pengaruh perlakuan, untuk melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I pada kedua kelompok. 4 Uji besar
pengaruh perlakuan, untuk mengetahui besar pengaruh penggunaan metode inkuiri. 5 Uji persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I pada setiap
kelompok, untuk mengetahui persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I pada setiap kelompok. 6 Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I.
7 Uji korelasi rerata pretest ke posttest I pada setiap kelompok. 8 Uji retensi pengaruh perlakuan, untuk mengetahui apakah pada posttest II pengaruh
perlakuan masih sekuat posttest I.
4.1.2.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data pada kemampuan mengaplikasi diuji dengan menganalisis skor pretest, posttest I, posttest II, dan selisih pretest ke posttest I.
Data berasal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas
dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak dan untuk menentukan jenis uji statistik selanjutnya.
Uji normalitas data diperoleh dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1 Jika nilai signifikansi atau harga Sig. 2-tailed 0,05, maka distribusi
data dikatakan normal dan uji statistik selanjutnya adalah statistik parametrik. 2 Jika nilai signifikansi atau harga Sig. 2- tailed 0,05, maka distribusi data
dikatakan tidak normal dan uji statistik selanjutnya adalah uji statistik non parametrik. Berdasarkan kriteria, hasil uji normalitas kemampuan mengaplikasi
kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut lengkapnya lihat Lampiran 4.3.
56
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengaplikasi No Aspek
Sig. 2-tailed Keterangan
1 Pretest mengaplikasi kelompok
kontrol 0,357
Normal 2
Posttest I mengaplikasi kelompok kontrol
0,755 Normal
3 Posttest II mengaplikasi kelompok
kontrol 0,755
Normal 4
Rerata selisih skor pretest-posttest I mengaplikasi kelompok kontrol
0,145 Normal
5 Pretest mengaplikasi kelompok
eksperimen 0,60
Normal 6
Posttest I mengaplikasi kelompok eksperimen
0,175 Normal
7 Posttest II mengaplikasi kelompok
eksperimen 0,731
Normal 8
Rerata selisih skor pretest-posttest I mengaplikasi kelompok eksperimen
0,256 Normal
Data hasil uji normalitas kemampuan mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada tabel 4.1, menunjukkan bahwa harga Sig. 2-
tailed 0,05, maka distribusi data normal dan analisis statistik lebih lanjut menggunakan statistik parametrik. Statistik parametrik menggunakan Independent
samples t-test untuk analisis data dari kelompok yang berbeda, sedangkan untuk analisis dari kelompok yang sama menggunakan Paired samples t-test.
4.1.2.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal