64 Correlations sebesar 0,523 dan bertanda positif. Positif artinya semakin tinggi
skor pretest yang diperoleh siswa, semakin tinggi pula skor posttestnya. Hasil uji korelasi rerata pretest dan posttest I pada kelompok kontrol menunjukkan harga
Sig. 2-tailed 0,05 yaitu sebesar 0,03. Artinya terdapat korelasi hubungan antara pretest dan posttest I. Hasil uji korelasi rerata pretest dan posttest I pada
kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu sebesar 0,00 yang artinya terdapat korelasi hubungan antara pretest dan posttest I.
4.1.3.4 Uji Retensi Pengaruh Perlakuan
Uji retensi pengaruh perlakuan posttest I ke posttest II dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau penurunan skor yang signifikan dari
posttest I ke posttest II pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Uji retensi juga digunakan untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan masih
sekuat posttest I. Posttest II dilakukan 2 minggu setelah postest I. Uji retensi pengaruh perlakuan menggunakan Paired Samples Test, karena data terdistribusi
normal dan data berasal dari kelompok yang sama Field, 2009: 325. Tingkat kepercayaan yang digunakan untuk uji retensi pengaruh perlakuan adalah 95.
Kriteria yang digunakan untuk menolak H
null
adalah Sig. 2-tailed 0,05 Field, 2009: 53. Hasil uji retensi pengaruh perlakuan terhadap kemampuan
mengaplikasi dapat dilihat pada tabel berikut lengkapnya lihat Lampiran 4.10
Tabel 4.8 Hasil Uji Retensi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Mengaplikasi Kelompok Kontrol
Variabel Posttest I
Posttest II Peningkatan
Sig. 2- tailed
Keterangan
Mengaplikasi 3,10
2,48 -20
0,00 Ada
perbedaan
Kelompok Eksperimen Variabel
Posttest I Posttest II
Peningkatan Sig. 2-
tailed
Keterangan
Mengaplikasi 4,33
3,70 -14
0,00 Ada
perbedaan
Rerata pada kelompok kontrol lebih rendah dari pada kelompok eksperimen menunjukkan M = -0,62; SD = 0,79; SE= 0,15; t = -4,08; n = 27 dan
df = 26 sedangkan pada kelompok eksperimen menunjukkan M = -0,62; SD = 0,87; SE= 0,17; t = -3,67; n = 26 dan df = 25. Hasil uji retensi pengaruh
perlakuan skor posttest I ke posttest II kemampuan mengaplikasi pada kelompok
65 kontrol menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu sebesar 0,00 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima yang artinya ada perbedaan yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II. Pada kelompok eksperimen harga Sig. 2-tailed 0,05
yaitu sebesar 0,00 maka H
null
ditolak dan H
i
diterima yang artinya ada perbedaan yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II. Kesimpulan yang dapat ditarik
adalah terjadi penurunan skor yang signifikan dari skor posttest I ke posttest II kemampuan mengaplikasi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kelompok kontrol mengalami penurunan yang lebih besar dari pada kelompok eksperimen. Penurunan ditunjukkan dengan persentase penurunan
kelompok kontrol yaitu sebesar 20 , sedangkan pada kelompok eksperimen yaitu sebesar 14 . Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mengalami
penurunan yang signifikan pada skor posttest I ke posttest II. Perbandingan rerata
pretest, posttest I, dan posttest II secara keseluruhan pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II Kemampuan Mengaplikasi
4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian II Kemampuan Menganalisis
Hipotesis penelitian II adalah pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius
Sorowajan. Variabel dependen pada hipotesis penelitian II adalah kemampuan menganalisis, sedangkan variabel independennya adalah penerapan metode
inkuiri. Instrumen pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel dependen
2.14 3.1
2.48 1.75
4.33 3.7
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
Pretest Posttest I
Posttest II R
e ra
ta Grafik Perbandingan Rerata Pretest, Posttest I, dan Posttest II
Kontrol Eksperimen
66 terdiri dari 1 item soal esai pada nomor 4. Item soal mengandung tiga indikator
yaitu membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusi. Hasil analisis statistik pada penelitian ini menggunakan program komputer
IBM SPSS Statistics 20 for Windows. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95. Langkah- langkah analisis data sebagai berikut: 1 Uji normalitas data,
untuk mengetahui jenis uji statistik yang digunakan, apakah parametrik atau non parametrik. 2 Uji perbedaan rerata pretest, untuk mengetahui kemampuan awal
kedua kelompok. 3 Uji signifikansi pengaruh perlakuan, untuk melihat perbedaan rerata selisih skor pretest dan posttest I pada kedua kelompok. 4 Uji besar
pengaruh perlakuan, untuk mengetahui besar pengaruh penggunaan metode inkuiri. 5 Uji persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I pada kedua
kelompok, untuk mengetahui persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I pada kedua kelompok. 6 Uji signifikansi peningkatan rerata pretest ke posttest I.
7 Uji korelasi rerata pretest ke posttest I pada setiap kelompok. 8 Uji retensi pengaruh perlakuan, untuk mengetahui apakah pada posttest II pengaruh
perlakuan masih sekuat posttest I.
4.1.4.1 Uji Normalitas Distribusi Data