67
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Mengalisis Kelompok Kontrol
No Aspek Sig. 2-tailed
Keterangan
1 Pretest menganalisis kelompok
kontrol 0,00
Tidak Normal 2
Posttest I menganalisis kelompok kontrol
0,97 Normal
3 Posttest II menganalisis kelompok
kontrol 0,24
Normal 4
Rerata selisih skor pretest-posttest I menganalisis kelompok kontrol
0,00 Tidak Normal
Kelompok Eksperimen No Aspek
Sig. 2-tailed Keterangan
5 Pretest menganalisis kelompok
eksperimen 0,06
Normal 6
Posttest I menganalisis kelompok eksperimen
0,46 Normal
7 Posttest II menganalisis kelompok
eksperimen 0,37
Normal 8
Rerata selisih skor pretest-posttest I menganalisis kelompok eksperimen
0,16 Normal
Data hasil uji normalitas kemampuan menganalisis pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada tabel 4.9, menunjukkan bahwa terdapat dua data
yang tidak normal dari kelompok kontrol yaitu pada skor pretest dan rerata selisih skor pretest-posttest. Skor pretest pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig.
2-tailed 0,05 yaitu 0,00 dan skor rerata selisih skor pretest-posttest menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,05 yaitu 0,06. Artinya distribusi data
pretest dan rerata selisih skor pretest-posttest I dari kelompok kontrol terdistribusi tidak normal. Oleh karena itu analisis statistik uji perbedaan rerata pretest, uji
signifikansi pengaruh perlakuan dan uji besar pengaruh perlakuan menggunakan statistik non parametrik.
4.1.4.2 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Setelah melakukan uji normalitas data maka dilakukan uji kemampuan awal pada kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen. Tujuan
melakukan uji perbedaan rerata pretest ini adalah untuk mengetahui kemampuan awal yang sama atau tidak pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji
perbedaan rerata pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menggunakan uji statistik non parametrik yaitu Mann- Whitney Test karena hasil
pretest kelompok kontrol terdistribusi tidak normal. Kriteria yang digunakan
68 adalah jika harga Sig. 2- tailed 0,05, maka H
null
ditolak yang artinya ada perbedaan, sedangkan jika harga Sig. 2- tailed 0,05, maka H
null
diterima, yang artinya tidak ada perbedaan Field, 2009: 53. Berikut adalah tabel hasil uji
perbedaan rerata pretest kemampuan menganalisis lengkapnya lihat Lampiran 4.4.
Tabel 4.10 Hasil Uji Perbedaan Rerata Pretest Kemampuan Menganalisis Uji Statistik
Sig. 2-tailed Keterangan
Mann- Whitney Test 0,90
Tidak ada perbedaan
Hasil uji perbedaan rerata pretest dengan menggunakan Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan 95. Kelompok kontrol menunjukkan nilai n =
27; Mdn = 3,00. Sedangkan n kelompok eksperimen = 26; Mdn = 3,00; z = -0,12; U = 344, 500 dan harga Sig. 2- tailed 0,05 yaitu 0,90. H
null
diterima dan H
i
ditolak yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada skor rerata pretest kelompok kontol dan kelompok eksperimen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama, dengan kata lain tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen pada skor pretest kemampuan menganalisis.
4.1.4.3 Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Uji signifikansi pengaruh perlakuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. Pada kelompok
kontrol, data selisih pretest ke posttest I terdistribusi tidak normal, sedangkan pada kelompok eksperimen data selisih pretest ke posttest I terdistribusi normal.
Sehingga uji signifikansi pengaruh perlakuan pada kemampuan menganalisis menggunakan Mann-Whitney Test. Hasil pengaruh perlakuan pada kemampuan
menganalisis yang dihitung menggunakan rumus O
2
-O
1
-O
4
-O
3
= 1,81-0,47 menunjukkan hasil 1,34 maka ada pengaruh perlakuan pada kelompok
eksperimen. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah pengaruhnya signifikan atau tidak, maka dilakukan analisis statistik untuk membantu menjawab permasalahan.
Uji signifikansi pengaruh perlakuan menggunakan Mann-Whitney Test dengan tingkat kepercayaan 95. Kriteria yang digunakan adalah jika harga Sig. 2-
tailed 0,05, maka H
null
ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok
69 eksperimen, sedangkan jika harga Sig. 2- tailed 0,05, maka H
null
diterima, yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest
ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut adalah tabel hasil uji signifikansi pengaruh perlakuan kemampuan menganalisis lengkapnya
lihat Lampiran 4.5.
Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan Kemampuan Menganalisis Uji Statistik
Sig. 2-tailed Keterangan
Mann-Whitney Test. 0,000
Ada perbedaan
Rerata skor kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Kelompok kontrol menunjukkan n = 27; Mdn = 0,33, sedangkan pada kelompok
eksperimen menunjukkan n = 26; Mdn = 1,67; z = -5,53; dan U = 44,000. Berdasarkan tabel 4.11, harga Sig. 2- tailed 0,05 yaitu 0,000. H
null
ditolak dan H
i
diterima yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dapat
disimpulkan penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis. Diagram berikut ini menunjukkan hasil perbandingan rerata selisih
skor pretest ke posttest I kemampuan menganalisis pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
70
Gambar 4.4 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Menganalisis
Pada diagram, dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol sebesar 0,47, sedangkan peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok
eksperimen sebesar 1,81.
4.1.4.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan