70
Gambar 4.4 Diagram Rerata Selisih Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Menganalisis
Pada diagram, dapat dilihat bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol sebesar 0,47, sedangkan peningkatan rerata skor pretest ke posttest I pada kelompok
eksperimen sebesar 1,81.
4.1.4.4 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis. Data diambil dari uji
signifikansi pengaruh perlakuan yang menggunakan Mann-Whitney Test karena data selisih dari kelompok kontrol terdistribusi tidak normal.
Tabel 4.12 Hasil Uji Besar Pengaruh Perlakuan terhadap Kemampuan Menganalisis
Variabel z
N r
R
2
Efek
Menganalisis -5,53
53 -0,75
0,56 56
Besar
Berdasarkan tabel 4.12, besar pengaruh perlakuan pada kemampuan menganalisis yaitu r = -0,75 atau 56 yang setara dengan efek besar. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa besar pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis sebesar 56 . Uji besar pengaruh perlakuan,
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.6.
4.1.5 Analisis Lebih Lanjut
4.1.5.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I
Perhitungan persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, menggunakan data dari uji normalitas
distribusi data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui besarnya peningkatan pretest ke posttest I pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen data yang diambil yaitu Mean pretest, Mean posttest I.
Kelompok kontrol menunjukkan M PreKonLisis = 2,74; M PostKonLisis = 3,21 sedangkan kelompok eksperimen menunjukkan M PreEksLisis = 2,69; M
71 PostEksLisis = 4,50. Hasil perhitungan persentase peningkatan rerata skor pretest
ke posttest I dapat dilihat pada tabel berikut ini lengkapnya lihat Lampiran 4.7.
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I Kemampuan Menganalisis
No Kelompok
Rerata Peningkatan
Pretest Posttest I
1 Kontrol
2,74 3,21
17,22 2
Eksperimen 2,69
4,50 67,12
Tabel diatas menunjukkan bahwa persentase peningkatan rerata pretest ke posttest I kelompok kontrol lebih kecil dari pada kelompok eksperimen. Hal ini
dibuktikan dengan terjadi peningkatan sebesar 17,22 pada kelompok kontrol, sedangkan pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan sebesar 67,12.
Dengan kata lain kelompok kontrol mengalami peningkatan rerata pretest ke posttest I sebesar 17,22 dengan menggunakan metode ceramah, sedangkan
kelompok eksperimen mengalami peningkatan rerata pretest ke posttest I sebesar 67,12 dengan menggunakan metode inkuiri.
Selisih pretest ke posttest I gain yang dominan pada kelompok kontrol lebih kecil dari pada kelompok eksperimen. Hal ini dapat ditunjukkan pada grafik
dibawah ini.
Gambar 4.5 Grafik Perbedaan Rerata Pretest ke Posttest I Kemampuan Menganalisis
2 4
6 8
10 12
14 16
0.00 1.00
2.00 3.00
4.00 5.00
Fr e
ku e
n si
Gain kelompok kontrol
kelompok eksperimen
72 Nilai gain score yang dijadikan sebagai pijakan didapatkan dari nilai
tertinggi dikurangi nilai terendah dari kedua kelompok kemudian dari hasil pengurangan tersebut diambil 50. Nilai gain score yang menjadi titik pijak pada
grafik diatas adalah 2,00. Pada kelompok ekperimen siswa yang mendapatkan gain score ≥ 2,00 sebanyak 8 siswa atau 30,77 dari seluruh jumlah siswa di
kelompok eksperimen. Sedangkan untuk kelompok kontrol siswa yang mendapatkan gain score ≥ 2,00 sebanyak 1 siswa atau setara dengan 3,70. Hal
ini dapat diartikan bahwa metode yang lebih menguntungkan dan berguna untuk siswa adalah metode inkuiri.
4.1.5.2 Uji Signifikansi Peningkatan Rerata Pretest ke Posttest I