Kemampuan Mengaplikasi Kemampuan Menganalisis

11 mengaplikasi terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan menggunakan. d. Menganalisis Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan atara bagian- bagian tersebut. Kategori proses menganalisis meliputi membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan. e. Mengevaluasi Proses mengevalusi membuat keputusan atau memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang telah ditentukan atau berlaku. Kategori mengevalusi mencakup memeriksa dan mengkritik. f. Mencipta Proses mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan dalam mencipta adalah meminta siswa membuat sebuah produk baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola yang tidak pernah ada sebelumnya. Kategori mencipta meliputi merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.

2. Kemampuan Mengaplikasi

Penelitian ini difokuskan hanya pada kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Proses mengaplikasi melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Kategori mengaplikasi terdiri dari dua proses kognitif yaitu mengeksekusi dan menggunakan Anderson Krathwhol, 2010: 116. Proses mengeksekusi melibatkan siswa secara rutin menerapkan prosedur ketika menghadapi tugas yang sudah familier. Proses ini lebih sering diasosiasikan dengan penggunaan keterampilan. Dalam mengeksekusi, siswa diberi tugas yang familier dan dapat dikerjakan dengan prosedur yang telah diketahui Anderson Krathwhol, 2010: 116. Jadi, siswa bukan hanya menemukan jawabannya saja, namun langkah-langkah pengerjaannya Anderson Krathwhol, 2010: 116. Nama lain dari mengeksekusi adalah melaksanakan. 12 Proses kognitif yang kedua pada kategori mengaplikasi adalah mengimplementasi. Mengimplementasi berlangsung saat siswa memilih dan menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak familier Anderson Krathwhol, 2010: 118. Dalam mengimplementasi siswa harus memahami jenis masalahnya dan alternatif-alternatif prosedur yang tersedia. Mengimplementasikan lebih diasosiasikan dengan penggunaan teknik dan metode. Dalam mengimplementasikan prosedurnya mula-mula dipilih sesuai dengan situasi baru Anderson Krathwhol, 2010: 119. Nama lain dari mengimplementasikan adalah menggunakan.

3. Kemampuan Menganalisis

Proses menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan atara bagian-bagian tersebut. Kategori proses menganalisis meliputi membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan Anderson Krathwhol, 2010: 120. Proses kognitif yang pertama dalam kemampuan menganalisis adalah membedakan. Membedakan melibatkan proses memilah-milah bagian-bagian yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Proses kognitif ini terjadi ketika siswa mendiskriminasikan informasi yang relevan dan tidak relevan, yang penting dan tidak penting, dan kemudian memerhatikam informasi yang relevan atau penting. Membedakan melibatkan proses kognitif secara struktural dan menentukan bagaimana bagian-bagian sesuai dengan struktur keseluruhannya. Kemampuan membedakan dapat dinilai dengan soal-soal jawaban singkat atau pilihan Anderson Krathwhol, 2010: 121. Proses kognitif yang kedua dalam kemampuan menganalisis adalah mengorganisasikan. Mengorganisasikan melibatkan proses megidentifikasi elemen-elemen komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen ini membentuk sebuah struktural yang koheren. Dalam proses ini siswa membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan koheren atar potongan informasi Anderson Krathwhol, 2010: 122. Proses kognitif yang ketiga dalam kemampuan menganalisis adalah mengatribusikan. Proses kognitif mengatribusikan terjadi ketika siswa dapat menentukan sudut pandang, pendapat, nilai, atau tujuan di balik komunikasi. 13 Dalam mengatribusikan siswa menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru Anderson Krathwhol, 2010: 124. Jadi, siswa dapat menentukan tujuan atau sudut pandang dari penulis atau pengarang.

2.1.1.3 Metode Inkuiri 1. Pengertian Metode Inkuiri

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

0 0 141

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168