Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

26

2.2 Kerangka Berpikir

Berdasarkan teori Piaget, penggolongan perkembangan kognitif anak kelas V yang berada pada tahap operasional konkret yaitu usia 7 sampai 11 tahun, pada usia ini anak sudah mulai dengan penggunaan aturan logis yang jelas. Teori Vygotsky merupakan teori perkembangan sosial sehingga sesuai dengan metode pembelajaran inkuiri. Siswa kelas V membutuhkan bantuan scaffolding dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga penerapan metode pembelajaran yang tepat adalah metode inkuiri terbimbing guided inkuiri. Metode inkuiri terbimbing adalah langkah-langkah pembelajaran yang yang membantu siswa untuk menemukan sendiri pemecahan masalah dengan menggunakan pedoman berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Perkembangan kognitif siswa dapat ditentukan dari proses kognitif yaitu mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan mengaplikasi dan menganalisis merupakan kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan kemampuan mengingat dan memahami. Mengaplikasi merupakan menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu, sedangkan menganalisis merupakan memecah-mecah materi jadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian-bagian tersebut. Penerapan metode inkuiri merupakan metode yang mengajak siswa untuk untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan menemukan sendiri melalui kegiatan eksperimen melalui beberapa langkah diantaranya orientasi, merumuskan masalah, hipotesis, eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan dan refleksi .Metode inkuiri dianggap sebagai metode paling tepat dalam pembelajaran IPA karena siswa harus menemukan jawaban sendiri dari kegiatan eksperimen. Jika metode inkuiri diterapkan pada mata pelajaran IPA, maka metode ini akan berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis siswa. 2.3 Hipotesis Penelitian 2.3.1 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi pada mata pelajaran IPA, materi sifat bahan tali-temali berdasarkan bahan 27 penyusunnya pada siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016.

2.3.2 Penerapan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis

pada mata pelajaran IPA, materi sifat bahan tali-temali berdasarkan bahan penyusunnya pada siswa kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 20152016. 28

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III ini akan membahas beberapa hal yaitu, jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen validitas dan reliabilitas, teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental tipe nonequivalent control group design karena kelompok kontrol dan kelompok eksperimen tidak dipilih secara random. Quasi-experimental design merupakan jenis penelitian yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2014: 114. Tipe non equivalent control group design adalah penelitian yang dalam penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara random Sugiyono, 2014: 116. Quasi- experimental design tipe nonequivalent control group design digunakan dalam penelitian ini karena peneliti tidak mempunyai otoritas untuk mengubah kelas, sehingga peneliti menggunakan kelas yang sudah terbentuk secara klasikal. Setelah penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka dilakukanlah pretest. Pretest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kedua kelompok. Setelah mengetahui kemampuan awal kedua kelompok, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode inkuiri, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Pada proses pembelajaran kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah guru memberikan perlakuan, guru memberikan posttest pada kedua kelompok untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis yang berupa penerapan metode inkuiri kepada kelas eksperimen dan metode ceramah pada kelompok kontrol. Pengaruh perlakuan dihitung dengan menggunakan tiga langkah yaitu 1 skor posttest dikurangi skor pretest pada kelompok eksperimen menghasilkan

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri Cebongan Yogyakarta.

0 2 210

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta.

0 2 198

Pengaruh penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA terhadap kemampuan mengingat dan memahami kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

1 3 182

Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 6 192

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

0 2 151

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta.

0 1 170

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta.

0 1 143

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

0 0 149

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan Yogyakarta - USD Repository

0 0 141

Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA kelas V SD Kanisius Sorowajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 168