Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kriteria Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik

8 Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9 Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. 29 Berdasarkan uraian di atas guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat siswa bertanya, saat itu pula guru membimbing peserta didik untuk belajar dengan baik. Pada saat guru menjawab pertanyaan, saat itu pula siswa mennjadi penyimak yang baik.

c. Mengumpulkan Informasi Eksperimen

Menurut Permendikbud No. 81a Tahun 2013, tindak lanjut dari bertanya adalah menggali informasi dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. 30 Belajar dengan menggunakan pendekatan ilmiah akan melibatkan siswa dalam melakukan aktivitas menyelidiki fenomena dalam upaya menjawab suatu permasalahan. Guru juga dapat menugaskan siswa untuk mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber. 31 Kegiatan mengumpulkan informasi dapat dilakukan dengan cara membimbing peserta didik untuk membaca buku, observasi lapangan, dan wawancara Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses mengumpulkan informasi adalah mengembangkan sikap teliti, cermat, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, mampu berkomunikasi dengan baik, dan memotivasi untuk mencari tahu lebih banyak ilmu pengetahuan. 29 Ibid., h. 7 30 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 31 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, h. 62 Kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. 32

d. Mengolah Informasi Menalar

Permendikbud No. 81a Tahun 2013 yang dikutip oleh Imas Kurniasih dan Berlin sani adalah “Memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hal kegiatan mengumpulkaneksperimen maupun dari hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen mauun dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi”. 33 Menalar adalah aktivitas mental khusus dalam melaksanakan inferensi. Inferensi adalah menarik kesimpulan berdasarkan pendapat premis, data, fakta, atau informasi. 34 Kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi penting yang harus dimiliki oleh siswa. informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus diproses untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya, menemukan ppola dari keterkaitan informasi, dan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan. 35 Dengan mengumpulkan informasi, peserta didik dapat membandingkan, menilai, dan menarik kesimpulan berdasarkan data yang telah diteliti. Adapun kompetensi yang diharapkan dari proses mengolah informasi adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, disiplin, kerja keras, mampu menyimpulkan informasi. 32 M. Lazim, Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Kurikulum 2013, Jurnal Edukasi Yogyakarta: PPPPTK SB, 2013, h. 5 33 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, op. cit., h.51 34 Ridwan Abdullah Sani, op. cit., h. 66-67 35 Ibid., h. 66