Tahap Perencanaan Implementasi Pendekatan Saintifik
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Membuka PembelajaranPendahuluan
Kegiatan pendahulan pembelajaran dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa memfokuskan
dirinya agar dapat mengikuti proses pembelajaran secara baik. Kegiatan pembuka pembelajaran merupakan kegiatan yang digunakan
untuk pemanasan. Dalam kegiatan pembuka, siswa dapat menggali pengetahuannya melalui pengalaman tentang tema yang akan disajikan
oleh guru. Dalam metode saintifik tujuan utama kegiatan pendahulan adalah
memantapkan pemahaman siswa terhadap kosep-konsep yang telah dikuasai yang berkaitan dengan materi pelajaran baru yang akan
dipelajari oleh siswa. Dalam kegiatan ini guru harus mengupayakan agar peserta didik yang belum memahami suatu konsep akan
memahami konsep tersebut, sedangkan siswa yang mengalami kesalahan konsep, kesalahan tersebut dapat dihilangkan.
Beberapa kegiatan pendahuluan yang perlu dilakukan dalam pembelajaran. Diantaranya sebagai berikut:
1 Menciptakan iklim belajar
Iklim belajar
dapat memperkuat
atau memperlemah
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Jika iklim belajar yang diciptakan mendukung kegiatan pembelajaran, maka
ada kecenderungan mereka akan senang dan semangat dalam proses pembelajaran. Sebaliknya, jika iklim belajar yang
diciptakan kurang mendukung, maka kecenderungan semangat dan keterlibatan siswa akan menurun.
Untuk mewujudkan kondisi awal pembelajaran yang baik, perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran. Pertama: menciptakan semangat dan kesiapan belajar. Kedua: menciptkan suasana demokrasi dalam
pembelajaran, yaitu dengan mendorong siswa untuk kreatif dalam belajara dan mengembangkan keunggulan yang dimilikinya.
2 Membina keakraban
Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan peserta didik agar siap untuk melakukan kegiatan belajar. Untuk itu peserta didik
perlu saling mengenal terlebih dahulu satu sama lain, karena saling mengenal merupakan persyaratan tumbuhnya keakraban antara
peserta didik dan antara peserta didik dengan sumber belajar gurufasilitator.
3 Melakukan pretes tes awal
Pretes memiliki peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Pretes memiliki fungsi untuk menyiapkan peserta
didik dalam proses pembelajaran, mengetahui tingkat kemajuan peserta didik, mengetahui kemapuan awal peserta didik dan
mengetahui dari mana proses pengetahuan dimulai. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa setidaknya
dalam kegiatan awal pendahuluan, guru diharapkan mampu menciptakan iklim belajar yang baik yaitu dengan menciptakan
semangat dan kesiapan siswa dalam belajar, membina keakraban antara peserta didik dan mengadakan pretes atau mengajukan
pertanyaan di awal pembelajaran b.
Kegiatan Inti Menurut Imas Kurniasih dan Berlin Sani, kegiatan inti merupakan
kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan pengalaman belajar experience siswa. Kegiatan inti
dalam pembelajaran suaru proses pembentukkan pengalaman dan kemampuan siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi
waktu tertentu. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk
terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh siswa dengan bantuan dari guru melalui langkah-langkah kegiatan.
47
Kegiatan inti implementasi pembelajaran antara lain mencakup penyampaian informasi tentang bahan belajar atau materi standar yang
telah disiapkan, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman yang
dihadapi bersama. Dalam pembelajaran, peserta didik dibantu oleh guru sebagai fasilitator untuk melibatkan diri dalam membentuk
kompetensi, serta mengembangkan dan memodifikasi kegiatan pembelajaran, apabila kegiatan itu menuntut adanya pengembangan
atau modifikasi. Kegiatan inti pembelajaran mencakup berbagai langkah yang
ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai fasilitator dan untuk mewujudkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. Mengacu pada
buku pedoman guru dan pedoman peserta didik pembentukkan kompetensi inti dan kompetensi dasar dapat ditempuh dengan langkah-
langkah sebagai berikut: 1
Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam rencana pelaksanaaan pembelajaran
RPP, guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik, cara belajar kelompok dan cara
belajar individual.
2 Guru menjelaskan materi standar secara logis dan
sistematis sesuai dengan buku pedoman guru, pokok bahasan dikemukakan dengan jelas, ditayangkan melalui
infokus atau ditulis di papan tulis. Member kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standar tersebut
benar-benar dipahami.
3 Peserta didik mengkaji buku teks, untuk menganalisis
materi standar atau sumber belajar yang akan dipelajari. Untuk mengembangkan materi standar yang telah diuraikan
dalam buku teks atau buku pedoman peserta didik dapat mendayagunakan perpustakaan sebagai sumber belajar,
dapat juga memfotokopi dari sumber lain, seperti majalah, dan surat kabar.
47
Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h. 57
4 Membagikan lembaran kegiatan untuk setiap peserta didik.
Lembaran kegiatan berisi tugas tentang materi standar yang telah dijelaskan oleh guru dan dipelajari oleh peserta didik.
5 Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik
dalam mengerjakan
lembaran kegiatan,
sekaligus memberikan
bantuan, arahan
bagi mereka
yang memerlukan.
6 Setelah selesai diperiksa bersama-sama dengan cara
menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya.
7 Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta
didik, jika ada yang kurang jelas guru member kesempatan bertanya, tugas atau kegiatan mana yang perlu penjelasan
lebih lanjut.
8 Sesuai dengan pendekatan dan model pembelajaran yang
direkomendasikan dan dilatihkan dalam pendidikan dan pelatihan Kurikulum 2013, yang dimotori oleh Lembaga
Penjamin Mutu Pendidikan LPMP, gurur dalam setiap pembelajaran harus mengupayakan keterlibatan dan
aktivitas peserta didik secara optimal melalui kegiatan mengamati,
menanya, mencoba,
menalar, dan
mengkomunikasikan
48
Kegiatan inti dalam pembelajaran harus melinatkan peserta didik seoptimal mungkin. Yaitu dengan memberikan kesempatan dan
mengikutsertakan mereka untuk ambil bagian dalam proses pembelajaran. Ini dilakukan agar peserta didik dengan guru dapat
saling bertukar informasi mengenai topik yang dibahas, dan mencapai kecocokan atau keselarasan pikiran mengenai apa yang akan dipelajari.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
1 seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung; 2
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
48
E. Mulyasa, op. cit., h. 96-97
3 melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok; dan 4
menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
49
Kegiatan penutup merupakan kegiatan ahkir dalam suatu pembelajaran. Kegiatan akhir pembelajaran tidahk hanya diartikan
sebagai kegiatan penutup pembelajaran, tetapi lebih untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kempetensi dan usaha pemantapan
penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukannya diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah atau belum
dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan meninjau kembali penguasaan siswa dan pemberian tes, baik lisan
maupun tulisan penilaian.