3 melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas,
baik tugas individual maupun kelompok; dan 4
menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.
49
Kegiatan penutup merupakan kegiatan ahkir dalam suatu pembelajaran. Kegiatan akhir pembelajaran tidahk hanya diartikan
sebagai kegiatan penutup pembelajaran, tetapi lebih untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kempetensi dan usaha pemantapan
penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukannya diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang sudah atau belum
dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan meninjau kembali penguasaan siswa dan pemberian tes, baik lisan
maupun tulisan penilaian.
3. Tahap Penilaian
Penilaian merupakan bagian sangat penting dalam upaya mengetahui hasil pendiikan. Banyak orang beranggapan bahwa penilaian merupakan
suatu bagian kecil dalam proses penidikan, yang menyatakan bahwa penilaian sama artinya dengan pemberian angka atas prestasi belajar siswa.
Penilaian atau pengukuran adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang dimilik oleh siswa dari hal-hal yang telah
diajarkan oleh guru. Penilaian pada hasil pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk, penilaian sikap.
Penilaian pada tiga aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a.
Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi, saat siswa bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun
saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. b.
Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes tertulis.
49
Permendikbud, op. cit., h. 10
c. Penilaian sikap, melalui observasi saat siswa bekerja kelompok,
bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap
50
Dari pengertian di atas penilaian dapat diartikan sebagai alat atau cara yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi hasil belajar seorang peserta
didik. Tujuan dari penilaian adalah untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran, memberikan gambaran objektif tentang kemampuan siswa
dalam pembelajaran, dan untuk memberikan motivasi belajar pada peserta didik. Penilaian dalan kurikulum 2013 memiliki 3 aspek yaitu penilaian
proses, produk, dan sikap.
E. Hasil Penelitian Relevan
1. Skripsi dari Ahmad Shofa yang berjudul “Persepsi Guru Sekolah Dasar
Negeri Terhadap Pembelajaran Kurikulum 2013 Kabupaten Jepara”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini pada
persepsi guru sekolah dasar negeri terhadap langkah-langkah penilaian autentik unjuk kerja di Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah kuosioner angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persepsi guru sekolah dasar negeri yang sudah mendapatkan pengetahuan Kurikulum 2013 di Kabupaten Jepara terhadap
perencanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, pelaksanaan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik,
pelaporan penilaian unjuk kerja adalah mendekati sangat baik, acuan kualitas tugas untuk penilaian unjuk kerja adalah sangat baik, dan kriteria
rubrik penilaian unjuk kerja adalah sangat baik. 2.
Skripsi dari Arifudin Hidayat yang berjudul “Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Mata Pelajaran Pendidik Agama Islam Untuk
Meningkatkan Prestasi Belaja di Kelas IB”. Skripsi Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.
50
Imas Kurniasih, Berlin Sani, op. cit., h.61
Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahanpan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian menunjukan penerapan pendekatan
saintifik pada mata pelajaran PAI untuk meningkatkan prestasi belajar di kelas IB secara garis besar sudah terlaksana dengan baik. Prestasi belajar
ranah kognitif pada siklus II naik menjadi baik. Sedangkan prestasi belajar ranah afektif pada siklus II naik menjadi baik.
3. Skripsi dari Ika Budhi Utami yang berjudul “Implementasi Pendekatan
Saintifik dalam Kurikulum 2013 Pada Siswa Kelas II SDN Rembulan, Pandowan, Galur, Kulon Progo”. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Peneliti mengunakan alat bantu pedoman observasi, pedoman wawancara, lembar angket, dan pedoman analisis
RPP. Data dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi teknik
dan sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru adalah mengkaji silabus dan buku guru,
serta menyusun RPP yang menjabarkan langkah kegiatan Pendekatan Saintifik. Guru sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan
Pendekatan Saintifik
meliputi kegiatan
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasimencoba,
mengasosiasimenalar, dan
mengkomunikasikan. Namun, pelaksanaan pembelajaran tersebut belum maksimal. Guru sudah menggunakan penilaian autentik untuk menilai
sikap, pengetahuan dan keterampilan siswa. Namun guru jarang menggunakan instrumen dan rubrik penilaian. Hambatan yang dialami
guru dalam implementasi pendekatan saintifik meliputi hambatan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Cijantung Pagi yang beralamat di Jl. R.A. Fadhillah Kec. Pasar Rebo Kel. Cijantung Jakarta Timur.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2015 s.d November 2015.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pendekatan saintifik pada kurikulum 2013 di sekolah tersebut.
Hambatan yang dialami dan solusi alternatif dalam menerapkan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan studi lapangan Field research, yaitu meneliti langsung ke lapangan untuk mencari informasi
sebanyak-banyaknya mengenai hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bentuk
deskriptif analitis,
yaitu penelitian
yang dilakukan
dengan menggambarkan suatu keadaan atau sifat seperti adanya untuk kemudian
dilakukan analasis dengan teknik analisa kualitatif.
51
Yaitu dengan mengumpulkan data secara sistematis dan konsisten, kemudian
menyeleksi, membandingkan, menganalisa data dari hasil penelitian berupa data dan informasi yang berkaitan dengan tema yang akan diteliti
serta mengambil kesimpulan dalam bentuk narasi. Jenis data yang dikumpulkan berupa data yang bersifat kualitatif yang
terdiri dari data primer dan sekunder mengenai pelaksanaan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini
adalah:
51
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara 2008, h.157
1. Data primer, data yang bersumber dari responden yang langsung
ditemui di lokasi penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diambil melalui wawancara.
2. Data sekunder, data yang bersumber dari observasi dan dokumentasi
berupa data-data tertulis seperti data guru, data peserta didik, RPP, daftar inventaris dan lain-lain.
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Untuk memperoleh data-data di lapangan maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia
kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
52
Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk mencari data yang valid. Yang berkenaan dengan objek penelitian itu
dilaksanakan, dan instrumen ini lebnih sering digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain.
53
Observasi berarti melakukan pengamatan secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat
kegiatannya dalam situasi yang alami. Oleh karena itu, pada penelitian ini observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara
langsung penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 yang dilaksanakan oleh guru dan siswa di sekolah.
2. Wawancara
Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan dengan lebih
52
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, h.310
53
Sukardi, op. cit.,h.157
dari satu partisipan disebut focus group. Dengan wawancara peneliti dapat memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitinya.
54
Dalam teknik ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan kepala sekolah dan guru kelas di kelas IV SDN Cijantung 03 Pagi
mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013. Wawancara ini dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut: a.
Wawancara tidak terstruktur, wawancara yang bebas yaitu peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun
secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
55
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan umum yang sifatnya deskriptif dengan meminta informan
memberikan gambaran atau melukiskan pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013
b. Wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan peneliti
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya telah disusun untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam
tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 di SDN Cijantung 03 Pagi.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data
historis.
56
Studi dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data-data tertulis sehingga dapat digunakan sebagai penguat dalam penyusunan dan
54
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-dasar, Jakarta: Indeks, 2012, h. 45
55
Tajul Arifin, Metode Penelitian, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008, h.192
56
Samiaji Sarosa, op.cit, h. 179