sehinggaterjadiinteraksiaktifantara guru dansiswa, siswadengansiswa. Proses belajaryang
aktifditandaiadanyaketerlibatansiswasecarakomprehensif, baikfisik,
mental maupunemosionalnya.
Hal tersebutsangatpentingkarenadalamkehidupansehari-hari,
siswatidaklepasdenganduniaIPS yangdekatdenganaktivitaskehidupanmereka.Dengandemikianketepatan
guru dalammemilihdanmenggunakanmetodepembelajaransangat di perlukan.
Untukituadabeberapahal yang
perludiperhatikandalampemilihanmetodepembelajaran yang
disesuaikandengantujuanpembelajaran, materipelajaran,
jumlahsiswa, kemampuan
guru dalammenggunakanberbagaijenismetodepembelajaran,
fasilitas yang adadanwaktu yang disediakanuntukpenyajian.Dalamhalini guru dapatmemilihberdasarkankelebihandankekuranganmetode
yang akan
di gunakan.
Padapenelitianinipenulismengambilsalahsatu model
pembelajaranyaitumodel kooperatiftipe
jigsaw sebagaiacuandalampenelitianini. Pembelajarankooperatiftipe jigsaw merupakan
model pembelajaran
yang mengutamakanadanyakerjasamaantarsiswadalamkelompokuntukmencapaitujua
npembelajaran.MenurutArends 1997:87 model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-
kelompok kecil
yang terdiri
dari 4
– 6
orang secaraheterogendanbekerjasamasalingketergantungan
yang positifdanbertanggungjawabatasketuntasanbagianmateripelajaran
yang harusdipelajaridanmenyampaikanmateritersebutkepadaanggotakelompok yang
lain.
8
Model pembelajarankooperatifdikembangkanuntukmencapaihasilbelajarberupaprestasi
akedemik, toleransi,
menerimakeragaman,
8
SofanAmridanIifKhoruAhmadi,KonstruktifPengembanganPembelajaran,Jakarta:PT.Pre stasi Pustakaraya,2010,h.95
danpengembanganketerampilansosial.Untukmencapaihasilbelajaritu model
pembelajarankooperatifmenuntutkerjasamadaninterdepedensipesertadidikdala mstrukturtugas,
strukturtujuan, danstrukturrewardnya.Strukturtugasberhubunganbagaimanatugasdiorganisir.
Teori yang
melandasipembelajarankooperatifadalahteorikontruktivisme.
9
Adalahsuatupend ekatandimanasiswaharussecara
individual menemukandanmentransformasikaninformasi
yang kompleks,
memeriksainformasidenganaturan yang
adadanmerevisinyabilaperlu.Dalamteorikontruktivismelebihmengutamakanpad apembelajaransiswa
yang lebihdihadapkanpadamasalah-masalah
yang kompleksuntukdicarisolusinya,
selanjutnyamenemukanbagian-bagian yang
sederhanaatauketerampilan yang diharapkan. Metodepembelajarankooperatifmerupakansuatuinovasipembelajaran
yang dirancanguntukmembantupesertadidikmemahamiteorisecaramendalammelaluip
engalaman- pengalamanbelajar.Dalampembelajarankooperatifterdapatbeberapavariasi
model yang dapatditerapkan , diantaranyayaitu : Student Team Achievement Division STAD,Jigsaw, Teams Games Tournament TGT,Think Pair Share
TPS,Number head Together NHT, Group Investigation GI,Rotating Trio ExchengeRTE, dan Group Resume.Daribeberapa model pembelajarantersebut
model yang banyakdikembangkanadalah STAD dan Jigsaw.
10
Untuk mengatasi rendahnya hasi belajar siswa dengan banyak latihan- latihan materi soal dan membimbing anak untuk rajin-rajin membaca dan
menghapal, sedang untuk mengatasi pembelajaran IPS selalu berpusat pada guru, hendaknya guru memberikan materi dengan menggunakan media yang
sesuai dengan materi yang akan dipelajari, kurangnya pemahaman siswa
9
Rusman, model-model pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011, h.201
10
Isjoni, Cooperatife Learning :EfektivitasPembelajaranKelompok, Bandung : Alfabeta,cv, 2010, cet.4,h.51-52
tentang pembelajara IPS maka siswa hendaknya sering diajak banyak membaca buku dan memberikan media yang tepat tentang pembelajaran IPS, kurangnya
aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS memberikan media dan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak jenuh, metode yang digunakan kurang
bervariasi guru hendaknya mempunyai pola pengajaran yang bermacam- macam.
Berdasarkan tujuan pembelajaran pendidikan IPS dan teori yang melandasi pembelajaran kooperatif, maka penulis tertarik mengkaji lebih
dalam dengan mengadakan penelitian yang berjudul: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS
Kelas IV Di MI. Jami’atul Gulami Tahun Pelajaran 20152016.
B. IdentifikasiMasalah
Berdasarkanlatarbelakangmasalahdi atas,
makadapatdiidentifikasimasalah-masalahsebagaiberikut: 1.
Kurangnya aktivitas siswa pada pembelajaran IPS 2.
Pembelajaran IPS di kelas masih berpusat pada guru 3.
Rendahnya hasil belajar IPS siswa serta pemahaman siswa tentang konsep IPS
4. Metode yang digunakan kurang bervariasi.
C. PembatasanMasalah
Dari indentifikasi masalah yangdikemukakan di atas peneliti membatasi pada masih rendahnya hasil belajar siswa kelas IV MI.Jami
’atul Gulami terutama pada mata pelajaran IPS.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis merumuskan masalah tentang :Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPS kelas IV di MI.Jami’atulGulami?
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu ada solusinya yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
mata pelajaran lain sebagai pembelajaran inovatif yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa.
E. TujuanPenelitian
Sejalan dengan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV MI Jamiatul Gulami.
F. KegunaanPenelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah: a.
Bagi peneliti Menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan pelajaran IPS kelas IV pada materi permasalahan sosial di MI.Jami’atulGulami
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk menambah pengetahuan dan wawasan guru dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa di Sekolah
Dasar c.
Bagi Sekolah Dengan melaksanakan penelitian ini menjadi inovasi baru tentang suatu
alternatif model pembelajaran yang dapat memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran dikelas dalam upaya meningkatkan kualitas dan
mutupendidikanmelalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pelajaran IPS.
8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN
A. Acuan Teori dan fokus yang Diteliti
1. Hakekat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu
melelui interaksi dengan lingkungannya
1
Pengertian belajar juga dijelaskan oleh James LM,belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri,menjelajah,menelusuri,dan
memperoleh sendiri.Sementara menurut Garry dan Kingsley berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang orisinil melalui
pengalaman dan latihan- latihan.Konsep belajar juga dikemukakan oleh Robert dan Davies bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang relative
permanen sebagai suatu fungsi praktis atau pengalaman.
2
Menurut Gronbach, belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu sipelajar menggunkaan panca indranya.
3
Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksinya dengan lingkungan yang melibatakan proses kognitif.
4
Menurut pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, maka dapat di simpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan
suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami dan usaha untuk merubah tingkah laku dari yang
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara ,2011, h.36.
2
Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta:Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Depag RI, 2009, h.3
3
Sumadi Suryabrata, Psikologi pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 1984, h.247.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan,Jakarta:PT.Rosdakarya,2011,Cet.17,h.90
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa dengan pengetahuan yang diperoleh melalui latihan praktik dan pengalaman.
Hasil belajar mengikuti aspek kegiatan, efektif, kecepatankemampuan belajar yang oleh Bloom dinyatakan sebagai hasil belajar ranah kognitif,
afektif, dan ranah psikomotor. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
5
Berdasarkan pengertian hasil belajar, maka dapat dipahami bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai setelah proses belajar berlangsung.
Hasil belajar biasanya ditunjukan dengan nilai atau tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Angka-angka atau nilai itu menunjukan prestasi belajar.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar itu adalah
banyak sekali macamnya, terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. 1.Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri anak. yang termasuk faktor internal adalah “aspek fisiologis dan psikologis, Aspek
fisiologis mencakup kondisi tubuh siswa termasuk organ tubuh dan kondisi alat indra. Sedangkan aspek psiologis banyak sekali macamnya tetapi yang
esensial antara lain kecerdasan, sika
p, bakat, minat dan motivasi.”
6
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri, seperti
kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat, motivasi, dorongan dan sebagainya.
2.Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri anak, seperti keluarga, lingkungan, sekolah, masyarkat dan sebagainya. Selama hidup
anak didik tidak biasa menghindari diri dari lingkungan lami dan lingkungan sosial budaya. “Sistem sosial yang terbentuk mengikat prilaku
5
Nana Sujana,
Penilaian Hasil
Proses Belajar
Mengajar,Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2014,Cet.18,h.22.
6
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Startegi Baru, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010, cet ke 16 h. 130-134