Tahap Pengamatan Deskripsi Penelitian Siklus I

20 Nabila Az-Zahra 30 50 0,2 Kurang 21 Nadia Safira 40 60 0,3 Sedang 22 Naura Alilla 50 70 0,2 Kurang 23 Qiara Dewi Larasati 60 70 0,1 Kurang 24 Ranaya Ramadhani 20 50 0,3 Sedang 25 Raisya Putri 50 70 0,4 Sedang 26 Rifki Saputra 60 80 0,5 Sedang 27 Saskia 60 80 0,4 Sedang 28 Yearly fairuzzizuan 30 50 0,2 Kurang 29 Zahra Nur Ramadhani 50 70 0,4 Sedang 30 Zahrotun Khoirunnisa 40 70 0,6 Sedang Jumlah 1318 1905 10,5 Rata-rata 44 64 0,3 Sedang Presentase KKM 50 Catatan menghitung rata-rata ketuntasan yaitu dengan rumus : Keterangan : F : Frekuensi ketuntasan P : Nilai posttest yang melebihi KKM = 15 orang N : Jumalah siswa yaitu 30 orang F = 15 X 100 30 F = 50 Berdasarkan tabel 4.5, Agar lebih jelas hasil belajar IPS yang diproleh siswa, maka dapat dillihat dalam grafik dibawah ini. F = P X 100 N Grafik 4.1 N-gain Siklus I Hasil belajar siswa siklus I masih harus ditingkatkan.Hal itu dapat dibuktikan dengan masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata.9 siswa N-gainnya tergolong rendah dan 21 siswa N-gainnya tergolong sedang. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I sebanyak 65,5 berkategori cukup dan rata-rata persentase pada observasi kegiatan siswa pada siklus I sebanyak 61,6 berkategori cukup Hal ini terjadi karena siswa banyak berdiri di depan kelas kurang memberikan pengarahan kepada siswa bagaimana melakukan pembelajaran secara kooperatif dengan metode Jigsaw. 3 Hasil evaluasi siklus I mengenai penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran Penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran masih tergolong rendah. Dan skor ideal hasil belajar 100 skor perolehan rata-rata pretest hanya 44 dan pada saat postest rata-ratanya 64 N-gain siklus I hanya 0,3. 5 10 15 20 25 30 rendah sedang tinggi Chart Title Pada pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, masih terdapat beberapa kekurangan. Beberapa kejadian yang terpantau oleh penelitian dan teman sejawat antara lain : a Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan metode Jigsaw. b Terdengar suara ribut dari masing masing kelompok kooperatif. Hal ini dikarenakan mereka masih bingung harus memposisikan diri dalam kelompok dan bagaimana menjalankan metode Jigsaw dengan baik. c Banyak siswa yang masih belum dapat bekerja sama dengan kelompoknya. Siswa yang memiliki kemampuan lebih cenderung mendominasi kegiatan diskusi, sementara itu siswa yang merasa memiliki kemampuan kurang mengerjakan tugas dan masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan. d Beberapa orang siswa masih terlihat asyik bercanda saat guru menerangkan dan mengerjakan tugas. e Alokasi waktu untuk pengerjaan tugas , pembahasan dan penarikan kesimpulan belum optimal. f Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus I, diproleh rata-rata pretest 44 dan postest 64.

d. Tahaf Refleksi

Hasil analisis dan evaluasi pada siklus I mendeskripsikan secara garis besar kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Beberapa hal yang harus diperbaiki, antara lain : 1 Perlu diberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan kooperatif, sehingga tidak hanya siswa berkemampuan lebih saja yang dominan dalam kegiatan diskusi. 2 Peningkaan pengawasan dari peniliti, dengan memantau dari dekat setiap kelompok koperatif saat kegiatan diskusi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir siswa yang mengobrol dan bercanda saat kegiatan kegiatan diskusi berlangsung. 3 Perlu dibuat aturan yang jelas dan tegas, seperti ketika siswa bertanya kepada guru harus dengan tertib. 4 Perlu diatur secara proposional pembagian waktu dalam pengerjaan tugas, diskusi dan kesimpulan hasil diskusi. 5 Memberikan pengakuan atau penghargaan reword Dari hasil refleksi yang telah dilakukan pada siklus pertama dapat diambil keputusan sebagai berikut : Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi permasalahan sosial indikatornya yaitu 1 Menjelaskan Pengertian Masalah Sosial, 2 Membedakan Masalah Sosial dengan Masalah Pribadi, 3 Menyebutkan Masalah-masalah Sosial belum memenuhi indikator yang diiharapkan.Indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 100 siswa memiliki nilai diatas KKM sekolah yaitu 70 tetapi pada siklus I ini hanya mencapai nilai rata-rata yaitu 64. Perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karna itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang dianggap perlu oleh peneliti antara lain : 1 Memperbaiki desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan keaktifan siswa, kretivitas siswa dan efektifitas proses pembelajaran. Selain itu, pembelajaran tetap memperhatian kondisi yang menyenangkan bagi siswa dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. 2 Guru harus lebih berinteraksi lagi dengan siswa dan dapat membimbing disikusi secara optimal. Selain itu, guru harus mampu mengatur waktu yang tersedia sehingga efektif selama proses pembelajaran. 3 Memberikan penghargaan.

2. Deskripsi Penelitian Siklus II

Siklus II pada perbaikan dan penyempurnaan terhadap tindakan yang dilakukan siklus I. Tindakan pada siklus II diarahkan pada optimalisasi proses pembelajaran dan meningkatkan pemahaman siswa pada materi permasalahan sosial dengan pokok bahasan1 Menyebutkan sebab-sebab Permasalahan di Masyarakat 2 Menjelaskan cara mengatasi cara permasalahan di masyarakat 3 Menjelaskan peranan pemuka masyarakat dalam penyelesaian masalah. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang mengacu pada hasil belajar siswa pada siklus I. Siklus II dilaksanakan pada bulan Maret 2016.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan untuk siklus II didasarkan pada hasil refleksi dari tindakan yang dilakukan pada siklus I. perencanaan yang dilakukan berupa penyusunan rencana pembelajaran untuk pokok bahasan Peranan pemuka masyarakat dalam penyelesaian masalah dan penyusunan soal- soal latihan.

b. Tahapan Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Jigsaw yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.7 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II No Kegiatan Guru Siswa I Pendahuluan - Memberi salam dan menyapa siswa. - Mengabsen siswa. - Apresiasi. 1. Menjawab salam dan sapa guru. 2. Mengacungkan jarinya saat namanya disebut sekaligus mempersiapkan diri untuk belajar. 3. Menyimak serta aktif - Membangkitkan minat atau ingin tahu siswa motivasi. - Menjelaskan secara singkat mengenai materi yang akan dianjurkan sesuai dengan kompetensi dasar yang hendak dicapai. mengungkapkan pendapat . 4. Siswa termotivasi. 5. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan yang disampaikan. II Kegiatan Inti 1. Memberikan soal pre-test 2. Mejelaskan materi yang akan dipelajari dengan peta konsep. 3. Memberikan kepada siswa untuk bertanya. 4. Menjelaskan langkah-langkah Jigsaw 5. Membagi siswa menjadi 4-5 kelompok . 6. Membuat ketua kelompok. 7. Memberikan tugas kepada masing- masig kelompok untuk berdiskusi. 8. Ketua kelompok membuat kelompok baru, yang dinamakan kelompok ahli. 9. Memberikan soal pre-test 1. Menjawab soal dengan baik 2. Mendengarkan dengan baik. 3. Siswa aktif bertanya. 4. Siswa menyimak penjelasan guru 5. Siswa membuat kelompok. 6. Masing-masing kelompok mendapat lembar tugas dari guru. 7. Masing-masing kelompok mengerjakan dan setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya. 8. Ketua kelompok membuat kelompok baru yang dinamakan kelompok ahli. Lalu ketua kelompok tersebut kembali ke kelompok asalnya untuk menjelaskan hasil diskusi kelompok ahli. 9. Mendengarkan dengan baik dan mencatat poin-poin penting dari materi yang dipelajari. 10. Menjawab soal dengan baik.

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Antara Siswa Yang Diajar Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Pembelajaran Konvensional Pada Konsep Protista

0 18 233

Upaya Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar IPS Terpadu Melalui Model Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Siswa Kelas XIA SMK Cahya Kartika Palas Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011

0 11 64

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantuan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sejarah Siswa Kelas X MAN 2 Tanjung Karang Tahun Ajaran 2013/2014

0 5 72

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write dengan Media Komik pada Siswa Kelas IV SDN 1 Manggarmas Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 136

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknik Instalasi Penerangan Listrik Rumah Sederhana Di SMKN 1 Darul Kamal

0 0 12