Kelas V menyimpulkan bahwa penerapan metode aktif learning tipe jigsaw sangat baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode ini dapat
meningkatkan motivasi, emosional belajar dan aktifitas belajar siswa yang selama ini di tunjukan dengan metode-metode konfensional seperti ceramah
dan tanya jawab. Metode aktif learning juga dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi pembelajaran bagi seorang guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
35
Penelitian yang dilakukan Siti Nuraini tahun 2014 dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV MI.Jamiatul Gulami Tahun Pelajaran 20132014bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan
penerapan model tipe jigsaw.
36
Dengan demikian, penelitian yang akan dilaksanakan ini pun diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa dengan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis tindakan dalam penelitianini adalah:
“Penerapan Model Pembelajaran kooperatif tipe jigsawdapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada materi
Permasalahan Sosial.
35
Muhaeni, Penerapan Metode Aktif Learning Tipe Jingsaw Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V, Tangerang.
36
Siti Nuraini, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV MI. Jamiatul Gulami Tahun Pelajaran 20132014,
Tangerang.
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian pada penelitian adalah MI.Jamiatul Gulami Cipondoh Kota Tangerang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung pada bulan Maretsampai Mei pada semester Genap tahun ajaran 20152016 dan dilaksanakan di MI.Jamiatul Gulami yang
beralamat di jalan Kihajar Dewantoro KM 2 kelurahanGondrong Cipondoh Tangerang.
B. Metode Penelitiandan Rancangan siklus penelitian
Metode penelitian adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.
Gambar 3.1 Desain interval tindakan rancangan siklus penelitian
1
“Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian tindakan action research yang dilakukandengan tujuan memperbaiki mutu praktik
1
Suharsimi Ari Kunto, dkk, Penelitian Tindak Kelas, Jakarta Bumi Aksara, 2008 h. 16
SIKLUS II
Siklus Berikut Pelaksanaan
Perencanaan SIKLUS I
Pengamatan Perencanaan
Pengamatan
Refleksi Refleksi
Pelaksanaan
pembelajaran di kelas.” Penelitian tindakan kelas PTK ini dilaksanakan dengan dua siklus, model penelitian yang digunakan adalah kemmis dan Mc.
Tanggart tiap siklus dilaksanakan dengan perubahan yang dicapai yakni, satu siklus terdiri dari 3 tahap yaitu : Perencanaan, Tindakan, Observasi,dan :
Refleksi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas PTK atau yang
lebih dikenal denganclassroom action researh.. “penelitian tindakan kelas
PTK adalah penelitian tindakan action research yang di lakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajaran di kelas”. Dilihat dari model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,
tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Tahapan perencanaan Sebelum peneliti melakukan tindakan pada proses pembelajaran di kelas,
peneliti terlebih dahulu melakukan perencanaan sebagai berikut : a.
Menentukan waktu penelitian b.
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. c.
Menyusun lembar observasi. d.
Membuat soal test e.
Menyiapkan alat dokumentasi f.
Menyiapkan bahan ajar atau sumber ajar. 2.
Tahapan pelaksanaan Kegiatan pelaksanaantindakan merupakan pelaksanaan dari rencana yang
telah ditetapkan. Pada kegiatan ini juga dilakukan observasi baik oleh penilit selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan dipantau oleh teman sejawat
yang bertindak sebagai observer
3. Pengamatan
Peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa dengan menggunakan lembar observavsi kegiatan siswa dan observer melakukan
pengamatan di sudut kelas sambil mengisi lembar observer, menilai kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.
4. Tahap Refleksi