yang terdiri dari kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang
berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada kelompok asal.
KelompokAsal
KelompokAhli Gambar.IlustrasiKelompok Jigsaw
23
Selanjutnya di akhir pembelajaran, siswa diberi kuis secara individu yang mencakup topik materi yang telah dibahas. Kunci tipe jigsaw ini adalah
interdepedensi setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan dengan tujuan agar dapat mengerjakan tugas dengan baik.
Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan metode jigsaw yang disajikan dalam tabel.
Tabel 2.2 Kelebihan dan kelemahan Metode Jigsaw
24
Kelebihan Kelemahan
1 Siswa tidak perlu menggantungkan
pada guru, tetapi dapat menambah kepercayaan
kemampuan berpikir
1 Dalam memahami filosofis
pembelajaran koopertatif
memang membutuhkan
23
http:allforedu.blogspot.co.id201107pengertian-dan-karakteristik.html
24
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:Kencana,2010, h.249-250.
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa
lain. 2
Mengembangkan kemampuan
menggunakan ide tahu gagasan dengan kata-kata verbal dan membandingkan
dengan ide orang lain. 3
Membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala
keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4 Membantu memberdayakan setiap siswa
untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5 Meningkatkanprestasiakademiksekaligus
kemampuan social, serta motivasi dan memberikan rangsangan berpikir.
waktu untuk siswa yang dianggap
memiliki kelebihan,
contohnya mereka
akan merasa
terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki
kemampuan. Akibatnya,
keadaan semacam ini dapat mengganggu
iklim kerjasama
dsalam kelompok.
2 Jika tanpa peer teaching
yang efektif
maka pemahaman
tidak akan
pernah dicapai oleh siswa. 3
Guru perlu menyadari hasil atau
prestasi yang
diharapkan pada
setiap individu siswa.
4 Kemampuan aktifitas dalam
kehidupan hanya didasarkan kepada kemampuan secara
individual. 5
Upaya mengembangkan
kesadaran berkelompok
memerlukan periode waktu yang cukup panjang.
d. Karakteristik Metode Jigsaw
Pembelajaran kooperatif dengan model Jigsaw mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:
1. Siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang dengan
memperhatikan keheterogenan. 2.
Bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan
menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. 3.
Terdapat kelompok asal dan kelompok hasil yang saling bekerjasama.
25
e. Kelebihan dan kekurangan metode Jigsaw
Adapun kelebihan-kelebihan metode jigsaw adalah sebagai berikut: 1.
Cocok untuk semua kelastingkatan; 2.
Bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, atau berbicara. Juga dapat digunakan dalam beberapa mata pelajaran;
3. Belajar dalam suasana gotong-royong mempunyai banyak kesempatan
untuk mengolah
informasi dan
meningkatkan keterampilan
berkomunikasi. Sedangkan kekurangan metode jigsaw adalah sebagai berikut:
1. Membutuhkan lebih banyak waktu;
2. Membutuhkan pengajar yang kreatif.
26
f. Langkah-langkah metode Jigsaw
Adapun langkah-langkah metode jigsaw adalah sebagai berikut: 1.
Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi empat bagian;
2. Sebelum bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengenalan
mengenai topik yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Pengajar bisa menuliskan topik di papan tulis dan menanyakan apa
yang siswa ketahui mengenai topik tersebut. Kegiatan brain storming ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih siap
menghadapi bahan pelajaran yang baru; 3.
Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang;
25
Http;allforedu.blogspot.com201407Pengertian Karakteristik Metode jigsaw, html, di akses pada tanggal 8 maret 2016
26
Httptask_lecture.blogspot.com di akses tanggal 8 Maret 2016
4. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama.
Sedangkan siswa yang kedua menerima bagian yang kedua. Demikian seterusnya;
5. Kemudian, siswa disuruh membacamengerjakan bagian mereka
masing-masing. 6.
Setelah selesai, siswa saling berbagi mengenai bagian yang dibacadikerjakan masing-masing. Dalam kegiatan ini, siswa bisa saling
melengkapi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya; 7.
Khusus untuk kegiatan membaca, kemudian pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-masing siswa. Siswa
membaca bagian tersebut;
8. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan
pelajaran hari itu. Diskusi bisa dilakukan antara pasangan atau dengan seluruh kelas.
27
3.Hakekat Pendidikan IPS 1.
Pengertian Pendidikan IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang seringkali disingkat pendidikan IPS dan PIPS
merupakan dua istilah yang sering diucapkan atau dituliskan dalam berbagaikarya
akademik secara
tumpang tindih
overlaping.Kekeliruan ucapan
ataupun tulisan
tidak dapat
sepenuhnya kesalahan pengucap atau penulis melainkan disebabkan oleh kurangnya sosialisasi sehingga menimbulkan perbedaan
persepsi.Faktor lain dimungkinkan karena kurangnya forum akademik yang membahas dan memasyarakatkan istilah atau nomenklatur hasil
kesepakatan komunitas akademik.
28
Numan Somantri memberikan penjelasan IPS adalah suatu synthenicdiscipline yang berusaha untuk mengorganisasikan dan
27
Anita Lie, Cooperative Learning........ h.69-70
28
Sapriya, Pendidikan IPS, PT.Remaja Rosdikarya,hal.7
mengembangkan substansi ilmu-ilmu sosial secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
29
Makna synthenic discipline,bahwa IPS bukan sekedar mensistesiskan konsep-konsep yang relevan antara ilmu-ilmu pendidikan dan ilmu-
ilmu sosial,tetapi juga mengkorelasikan dengan masalah-masalah kemasyarakatan,kebangsaan,dan kenegaraan.Secara lebih tegas,bahwa
pendidikan IPS memuat tiga sub tujuan,yaitu; sebagai pendidikan kewarganegaraan,sebagai ilmu yang konsep dan generalisasinya dalam
disiplin ilmu-ilmu sosial;sebagai ilmu yang menyerap bahan pendidikan dari kehidupan nyata dalam masyarakat kemudian dikaji
secara reflektif.Sebagai upaya untuk merealisasikan tujuan diatas,perlu dilakukan bangunan kurikulum yang kuat.Berbagai diskursus dan
kebijakan pengembangan kurikulum IPS telah dilakukan pada setiap era.Upaya yang paling akhir adalah dengan pengembangan mata
pelajaran IPS dalam kurikulum yang terintegrasi untuk pendidikan dasar dan menengah SD dan SMP,dimana pada masa sebelumnya IPS
hanya dikenal di pendidikan dasar.Makalah ini akan mengkaji bagaimana dinamika pengembangan kurikulum IPS pada pendidikan
dasar dan menengah
. 30
2. Ruang Lingkup Pendidikan IPS
Ruang lingkup IPS tidak lain adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat. Oleh karena itu masyarakat inilah yang
menjadi sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial terkait dengan ruang tempat tinggalnya apapun yang kita pelajari, apakah itu hubungan sosial,
ekonomi, budaya, dan kejiwaan, sejarah, geografi atau politik, bersumber dari masyarakat.
3. Karakteristik Pendidikan IPS
Bidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang berintegrasi atau terpadu. Karena IPS terdiri dari disiplin ilmu-ilmu
29
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS filosofi, konsep dan aplikasi, Alpabeta, Bandung, 2013, hal.19
30
Ibid, hal.19