117
menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 0,768. Hal ini menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi gejala atau autokerelasi.
2. Uji Hipotesis
a. Uji t Parsial
Setelah melaksanakan uji koefisien regresi secara keseluruhan maka, langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara
individu atau uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masiing-masing variabel independen secara individual
parsial terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05, maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut.
Tabel 4.10
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1 Constant
2.031 .225
9.032 .000
LN_INFLASI .422
.111 .390
3.803 .000
.590 1.695
LN_BIRATE -.373
.404 -.148
-.922 .361
.241 4.157
LN_SBIS -.200
.098 -.215
-2.051 .045
.568 1.762
LN_NPF -.850
.162 -.651
-5.261 .000
.407 2.459
LN_DPK .190
.091 .216
2.086 .042
.580 1.725
a. Dependent Variable: LN_UKM
Sumber : data yang diolah.
118
1 Uji t terhadap variabel Inflasi Hasil yang didapat pada tabel diatas, variabel Inflasi secara
statistik menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α 0,000 0,05. Sedangkan nilai t hitung X
1
= 3,803 dan tabel t sebesar 1.672 df n-k-1 62-6-1 = 55
, α = 0,05, sehingga t hitung t tabel 3,803 1.673 Maka H
ditolak dan H
a
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Inflasi secara parsial berpengaruh
secara siginifikan positif terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM.
2 Uji t terhadap variabel BI Rate Hasil yang didapat pada tabel diatas, variabel BI Rate secara
statistik menunjukan hasil yang tidak signifikan pada nilai lebih besar
dari α 0,361 0,05. Sedangkan nilai t hitung X
2
= -922 dan tabel t sebesar 1.673 df n-k-1 62-6-1 = 55
, α = 0,05, sehingga t hitung t tabel -922 1.673 Maka H
diterima dan H
a
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel BI Rate secara parsial
tidak berpengaruh secara siginifikan negatif terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM.
3 Uji t terhadap variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS Hasil yang di dapat pada tabel diatas, variabel Sertifikat Bank
Indonesia Syariah secara statistik menunjukan hasil yang tidak signifikan pada nilai lebih besar
dari α 0,045 0,05. Sedangkan nilai t hitung X
3
= -2,051 dan tabel t sebesar 1.673 df n-k-1 62-
119
6-1 = 55 , α = 0,05, sehingga t hitung t tabel -2,051 1.673
Maka H ditolak dan H
a
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel SBIS secara parsial berpengaruh secara negatif
siginifikan terhadap pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM.
4 Uji t terhadap variabel Non Performing Financing NPF Hasil yang di dapat pada tabel diatas, variabel Non Performing
Financing NPF secara statistik menunjukan hasil yang signifikan pada nilai lebih kecil dari α 0,00 0,05. Sedangkan nilai t hitung
X
4
= -5,261 dan tabel t sebesar 1.673 df n-k-1 62-6-1 = 55 , α =
0,05, sehingga t hitung t tabel -5,261 1.673 Maka H ditolak
dan H
a
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPF secara parsial berpengaruh secara signifikan negatif terhadap Usaha
Kecil dan Menengah UKM. 5 Uji t terhadap variabel Dana Pihak Ketiga DPK
Hasil yang di dapat pada tabel diatas, variabel Dana Pihak Ketiga DPK secara statistik menunjukan hasil yang signifikan
pada nilai lebih kecil dari α 0,042 0,05. Sedangkan nilai t
hitung X
5
= 2,086 dan tabel t sebesar 1.673 df n-k-1 62- 6-1 = 55, α = 0,05, sehingga t hitung t tabel 2,086 1.673 Maka H
ditolak dan H
a
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Dana Pihak Ketiga DPK secara parsial berpengaruh secara
signifikan positif terhadap Usaha Kecil dan Menengah UKM.