107
Tabel 4.4 Data
Non Perfoming Financing NPF di Indonesia Tahun 2011-2016
BULAN TAHUN
2011 2012
2013 2014
2015 2016
Januari 3.28
2.68 2.49
3.01 4.87
4.39 Februari
3.66 2.822
2.72 3.53
5.1 4.46
Maret 3.6
2.762 2.75
3.22 4.81
4.54 April
3.79 2.85
2.85 3.48
4.62 Mei
3.76 2.93
2.92 4.02
4.76 Juni
3.55 2.88
2.64 3.9
4.73 Juli
3.75 2.92
2.75 4.31
4.54 Agustus
3.53 2.78
3.01 4.58
4.5 September
3.5 2.74
2.8 4.67
4.41 Oktober
3.11 2.58
2.96 4.58
4.41 November
2.74 2.5
3.08 4.86
2.3 Desember
2.52 2.22
2.62 4.33
3.9
Sumber: Statistik Bank Indonesia yang telah diolah
Pada  Tabel  di  atas  menunjukan  bahwa  nilai  NPF    tertinggi  pada tahun  2011  NPF  tertinggi  terjadi  pada  bulan  April  sebesar  3,79  dan
terendah  pada  bulan  Desember  sebesar  2,52.  Pada  tahun  2012  NPF tertinggi  terjadi  pada  bulan  Juli  sebesar  2,92  dan  terendah  pada  bulan
Desember  sebesar  2,22.  Pada  tahun  2013  NPF  tertinggi  terjadi  pada bulan sebesar November  3,08 dan terendah pada bulan Januari sebesar
2,49.  Pada  tahun  2014  NPF  tertinggi  terjadi  pada  bulan  November sebesar 4,86 dan terendah pada bulan Janari sebesar 3,01. Pada tahun
2015 NPF tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 5,1 dan terendah pada  bulan  November  2,3.  Pada  tahun  2016  NPF  tertinggi  pada  bulan
Maret 4,54 dan terendah pada bulan Januari 4,39. Sedangkan  selama  periode  penelitian  inflasi  tertinggi  terjadi  pada
bulan Janari 2015 sebesar 4,87 dan terendah pada bulan Desember 2012 sebesar 2,22.
108
5. Variabel Dana Pihak Ketiga DPK
Kepercayaan  masyarakat  akan  keberadaan  bank  dan  keyakinan masyarakat  bahwa  bank  akan  menyelenggarakan  sebaik-baiknya
permasalahan  keuangannya,  merupakan  suatu  keadaan  yang  diaharapkan oleh  semua  bank.  Menrut  UU  No  21  Tahun  2008  tentang  perbankan
syariah  Pasal  1  disebutkan  bahwa,  “Simpanan  adalah  dana  yang dipercayakan  oleh  nasabah  kepada  Bank  Syariah  danatau  UUS
berdasarkan Akad wa’diah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip  syariah  dalam  bentuk  giro,  Tabungan,  atau  bentuk  merupakan
sumber dana terbesar yang paling diandalkan bank yang terdiri dari 3jenis yaitu Giro, Tabungan,Deposito.
Tabel 4.5 Data Dana Pihak Ketiga DPK di Indonesia Tahun 2011-2016
BULAN TAHUN
2011 2012
2013 2014
2015 2016
Januari 75.814  116.518  148.731  177.930  210.761  229.094
Februari 75.085  114.616  150.795  178.154  210.297  231.820
Maret 79.651  119.639  156.964  180.945  212.988  232.657
April 79.567  114.018  158.519  185.508  213.973
Mei 82.861  115.206  163.858  190.783  215.339
Juni 87.025  119.279  163.966  191.47  215.339
Juli 89.768  121.018  166.453  194.299  216.083
Agustus 92.021  123.673  170.222  195.959  216.356
September  97.756  127.678  171.701  197.141  219.313 Oktober
101.804  134.453  174.018  207.121  219.478 November
105.33  138.671  176.292  209.644  220.635 Desember  115.415  147.512  183.534  217.858  231.175
Sumber: Statistik Bank Indonesia yang telah diolah
Pada Tabel di atas menunjukan bahwa nilai ini DPK tertinggi pada tahun  2011  DPK  tertinggi  terjadi  pada  bulan  Desember  sebesar  115.415
miliar dan terendah pada bulan Febrari sebesar 75.085 miliar. Pada tahun
109
2012  DPK  tertinggi  terjadi  pada  bulan  Desember  sebesar  147.512  miliar dan terendah pada bulan Februari sebesar 114.616 miliar. Pada tahun 2013
DPK  tertinggi  terjadi  pada  bulan  sebesar  Desember  183.534  miliar  dan terendah pada bulan Januari sebesar 148.731 miliar. Pada tahun 2014 DPK
tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 217.858 miliar dan terendah pada bulan Januari sebesar 177.930 miliar. Pada tahun 2015 DPK tertinggi
terjadi  pada  bulan  Desember  sebesar  231.175  miliar  dan  terendah  pada bulan Februari 210.297 miliar. Pada tahun 2016 NPF tertinggi pada bulan
Maret 232.657 miliar dan terendah pada bulan Januari 229.094 miliar. Sedangkan  selama  periode  penelitian  DPK  tertinggi  terjadi  pada
bulan Maret 2016 sebesar 232.657 miliar dan terendah pada bulan februari 2011 sebesar 75.085 Miliar.
6.  Variabel Usaha Kecil Dan Menengah UKM
Usaha  mikro  merupakan  usaha  yang  dikelola  oleh  individu  atau keluarga  atau  beberapa  orang  yang  belum  memiliki  izin  usaha  secara
lengkap  Nizarul  Alim,  2009:14.  Pengertian  lain  dikemukakan  Warkum Sumitro,  usaha  mikro  kecil  dan  menengah  adalah  usaha  yang  dilakukan
oleh suatu perusahaan dengan tenaga kerja yang digunakan tidak melebihi dari 50 orang  Sumitro, 2004:168.