Hubungan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS dengan

66 Sebaliknya jika tingkat NPF yang tinggi, hal ini menggambarkan bahwa kualitas pembiayaan yang disalurkan mengalami penurunan akibat pengelolaan pembiayaan yang kurang baik. Non Performing Financing NPF pada dasarnya disebabkan oleh faktor intern dan ekstern. Kedua faktor tersebut tidak dapat dihindari mengingat adanya kepentingan yang saling berkaitan sehingga mempengaruhi kegiatan usaha bank. Mahmoedin,2004: 52 Besarnya NPF yang diperoleh bank Indonesia adalah 5 jika melebihi 5 akan mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangktan yaitu akan mengurangi nilai skor yang yang diperoleh. Bila resiko pembiayaan meningkat, margin atau biaya kredit akan meningkat pula. Sementara itu, dalam ekonomi Islam sektor perbankan tidak mengenal instrument bunga, sistem keuangan Islam menerapkan sistem pembagian keuntungan dan kerugian, bukan kepada tingkat bunga yang telah menetapkan tingkat keuntungan dimuka. Adapun jenis-jenis Non Performing Financing NPF adalah sebagai berikut : 1 Non Performing Financing Penyediaan Dana Bermasalah Gross NPF gross adalah perbandingan antara jumlah pembiayaan yang diberikan dengan tingkat kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total pembiayaan yang siberikan oleh bank. Terdapat 5 kategori tingkat kolektabilitas pembiayaan yaitu : 67 Lancar current, dalam perhatian khusus special mention, Kurang Lancar sub-standar, diragukan doubtful dan macet loss. Berikut ini adalah rumunsnya Septiana Ambarawati, 2008:65. NPF Gross = Keterangan : 1. Penyediaan atau penyaluran dana berupa piutang dan ijarah. 2. Pembiayaan merupakan pembiayaan yang diberikan kepada dana pihak ketiga tidak termasuk pembiayaan kepada bank lain. 3. Penyediaan dana bermasalah adalah penyediaan dana dengan kualitas kurang lancar , diragukan dan macet. 4. Penyediaan dana bermasalah dihitung secara gross tidak dikurangi PPAP. 5. Angka dihitung perposisi tidak disetahunkan. NPF Net = Keterangan : PPAP adalah penyisihan pengahapusan aktiva produktif sesuai dengan ketentuaan tentang PPAP yang berlaku bagi bank syariah. 2 Non Performing Financing Penyediaan Dana Bermasalah Net NPF Net = – Keterangan: PPAP adalah Penyisihan Penghapusan 68 Aktiva Produktif sesuai ketentuan tentang PPAP yang berlaku bagi bank syariah.

b. Hubungan antara Non Perfoming Financing NPF terhadap

pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM Pada perbankan dengan sistem bunga, NPF lebih dikenal dengan istilah NPL Non Performing Loan atau rasio kredit bermasalah, sedangkan dalam perbankan syariah lebih dikenal dengan NPF. Non Perfoming Financing NPF ini menunjukan seberapa besar kolektibitas bank dalam mengumpulkan pembiayaan yang telah disalurakannya. Non Perfoming Financing NPF dapat dijadikan alat ukur untuk menilai apakah sebuah bank itu sehat atau tidak. Jika semakin rendah Non Perfoming Financing NPF maka akan semakin tinggi jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Kredit bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan bank untuk menyalurkan kredit harus membentuk cadangan pengahapusan yang besar sehingga pembiayaan cendrung rendah. Dalam penelitian Wuri Arianti 2011 variabel Non Perfoming Financing NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan. Hasil tersebut mendukung hasil Fransiska dan Hasan Sakti Siregar 2007 dengan hasil NPL tidak dapat digunakan untuk memprediksi volume kredit perbedaan ini kemungkinan disebabkan perbedaan sampel yang digunakan. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Adnan 2005 yang mengatakan kredit bermasalah berbanding terbalik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, Pertumbuhan Pembiayaan, dan Ukuran Bank terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor UKM pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2009-2012)

0 4 146

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Syariah yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

1 23 107

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Non Perfoming Finance (NPF) Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah (studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia Tahun 2010-2013)

0 2 1

Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Dana Iplikasinya Terhadap Laba Bank Syariah (Penelitian pada Perbankan Syariah di Indonesia)

1 30 82

View of Analisis Pengaruh BI Rate, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) terhadap Produk Pembiayaan dengan Akad Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia

0 0 12