Uji Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik

91 salah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada-tidaknya masalah autokorelasi, yaitu menggunakan metode Durbin-Watson dan metode Run Test sebagai salah satu uji statistic non-parametik. Uji Durbin- Watson Uji D-W merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi Sudarmanto, 2005. Menurut Oramahi 2007, untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak dapat dilihat melalui nilai Durbin-Watson DW yang bisa dijadikan patokan untuk mengambil keputusan adalah : 1 Bila nilai D-W -2, berarti ada autokorelasi positif. 2 Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak terjadi autokorelasi. 3 Bilai nilai D-W +2, berarti ada autokorelasi negatif Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya signifikan lihat angka F dan signifikannya, menjadi tidak layak untuk dipakai. Autokorelasi dapat diatas dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan transformasi data dan menambah data observasi.

2. Uji Hipotesis

Data yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel- variabel yang akan diteliti. Pengolahan data menggunakan software Microsoft Excel 2010 dan SPSS 20. Dalam pengujian ini menggunakan Uji Statistik meliputi Uji-t dan Uji-F. 92

a. Uji Parsial Uji-t

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel Independen secara masing-masing parsial atau individual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat dependen pada tingkat signifikansi 0,05 5 dengan menganggap variabel bebas bernilai konstan. Langlah-langkah yang harus dilakukan dengan uji-t yaitu dengan pengujian yaitu : Nachrowi dan Usman, 2006 : 17. Hipotesis: Ho : βi = 0 artinya masing-masing variabel bebas tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat. Ha : βi ≠ 0 artinya masing-masing variabel bebas ada pengaruh yang signifikan dari variabel terikat. Bila probabilitas α 5  variabel bebas tidak signifikan atau tidak mampu mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Ho terima, Ha tolak. Bila probabilitas α 5  variabel bebas signifikan atau mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat Ho tolak, Ha terima.

b. Uji Simultan Uji

–F Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketetapan model goodness of fit. Uji F ini juga sering disebut uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang digunkan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel terikat atau tidak. Adapun cara 93 pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan suatu variabel yang disebut dengan tabel ANOVA Analysis of Variance dengan melihat nilai signifikan Sig. 0,05 atau 5. Jika nilai signifikan 0,05 maka H 1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan 0,05 maka H 1 diterima.

c. Uji Koefisien Determinasi R

Square Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel terikatnya Suliyanto, 2011 : 55 Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bisa terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi, dimana setiap penambahan satu variabel bebas dan pengamatan dalam model akan meningkatkan R 2 meskipun variabel yang dimasukkan itu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square R 2 adj. Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah dikorelasi dengan memasukkan unsur jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru dalam model Suliyanto, 94 2011 : 43. Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat digunakan kriteria sebagai berikut Sugiono, 2009:231: Tabel 3.1 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat Kuat

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Menurut Umi Narimawati 2008, analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tergantung dengan skala interval. Pada analisis regresi linier berganda bahwa regresi berganda variabel tergantung terikat dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel bebas sehingga hubungan fungsional antara variabel terikat Y dengan variabel bebas X1, X2, Xn. Kemudian dapat ditulis sebagai berikut: Y = f X2, X2, ……… , Xn Keterangan : Y = Variabel tergantung atau terikat dependent

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Non Performing Financing Terhadap Penyaluran Dana Perbankan Syariah Di Indonesia

0 41 114

Analisis Pengaruh Jumlah Kantor Bank Syariah, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah di Indonesia

4 18 134

Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, Pertumbuhan Pembiayaan, dan Ukuran Bank terhadap Pembiayaan Bermasalah Sektor UKM pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Tahun 2009-2012)

0 4 146

Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Suariah (SBIS), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009-2012

1 14 151

Analisis Pengaruh Jumlah Dana Pihak ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF) dan Tingkat Inflasi terhadap Total Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia (Periode januari 2007-Oktober 2012)

2 24 142

Analisis Pengaruh Inflasi, Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Syariah yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)

1 23 107

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Non Perfoming Finance (NPF) Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah (studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat Indonesia Tahun 2010-2013)

0 2 1

Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Dana Iplikasinya Terhadap Laba Bank Syariah (Penelitian pada Perbankan Syariah di Indonesia)

1 30 82

View of Analisis Pengaruh BI Rate, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Rasio Non Performing Financing (NPF) terhadap Produk Pembiayaan dengan Akad Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia

0 0 12