21
dapat memakmurkan bumi, mampu membahagiakan manusia baik selama hidup di dunia maupun di akhirat kelak.
2. Bank Syariah
a. Definisi Bank Syariah
Perbankan Syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah hukum Islam.
Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang
disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram misal: usaha yang berkaitan dengan produksi
makananminuman haram, usaha media yang tidak Islami dll, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Bank
syariah berarti juga bank yang tata cara pengoprasianya berdasarkan tata cara bermuamalah secara Islami, yakni mengacu kepada ketentuan
Al- Qur’an dan Al-Hadits Muhammad, 2004: 20.
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang operasionalnya dengan cara menggunakan prinsip-prinsip syariah. Bedanya dengan
bank konvensional adalah tidak mengenal sistem bunga sedangkan bagi bank syariah sistem bunga adalah riba Muhammad dan Lukman,
2008:75. Riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok secara batil, umat Islam dilarang mengambil riba apapun jenisnya, larangan
riba terdapat dalam Al- Qur’an dan al-hadist.
22
1. Riba dalam Al- Qur’an
“Dan sesuatu riba tambahan yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada
sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka yang berbuat
demikian itulah orang-
orang yang melipat gandakan pahalanya.” ar-Ruum:39
2. Riba dalam hadits Dalam amanat terakhirnya pada tanggal 9 Dzulhijjah tahun
10 Hijriah, Rasullulah saw masih menekankan sikap Islam yang melarang riba Antonio 2001:51.
“Ingatlah bahwa kamu akan menghadap Tuhanmu dan Dia pasti akan menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu
mengambil riba. Oleh karena itu, utang akibat riba harus dihapuskan. Modal uang pokok kamu adalah hak kamu. Kamu
tidak akan menderita ataupun mengalami ketidakadilan.” Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 yang
kemudian diubah dengan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan diatur bahwa fungsi utama perbankan nasional
adalah sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dalam
Undang-undang tersebut dijelaskan asas dan tujuan perbankan syariah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
23
rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Perbankan mempunyai fungsi intermediasi
yaitu sebagai media yang menghubungkan pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan
dana.
b. Fungsi dan Peran Bank Syariah
Fungsi dan peran Bank Syariah yang di antaranya tercantum dalam pembukaan standar akuntansi yang di keluarkan oleh AAOIFI
Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institution, sebagai berikut:
1. Manajer investasi, Bank Syari’ah dapat mengelola investasi dana
nasabah. 2.
Investor, Bank Syari’ah dapat menginvestasikan dana yang dimiliknya maupun nasabah yang dipercayakan padanya.
3. Penyediaan jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran. 4. Pelaksanaan kegiatan sosial, contoh : Kewajiban mengeluarkan dan
mengelola menghimpun, mengadministrasikan, mendistribusikan zakat serta dana social lainnya.
24
c. Tujuan Bank Syariah
Tujuan bank syariah didirikan yaitu untuk mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, syariah dan
tradisinya kedalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait. Prinsip dasar yang diikuti oleh bank Islam itu adalah
Ahmad Rodoni, 2009:121 : 1. Larangan riba dalam transaksi.
2. Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan yang salah.
3. Memberikan zakat.
d. Keunggulan dan Kelemahan Bank Syariah
Bank Syariah memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan antara lain sebagai berikut : Wibowo, 2005: 45.
a. Keunggulan Bank Syariah : 1. Mekanisme Bank Syariah didasarkan pada prinsip efisiensi,
keadilan, dan kebersamaan. 2. Tidak mudah dipengaruhi gejolak moneter. Penentuan harga
bagi bank bagi hasil didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan nasabah, penyimpanan dana sesuai dengan jenis
simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan.
3. Bank Syariah lebih mandiri dalam penentuan kebijakan bagi hasilnya.
4. Bank Syariah relatif lebih mudah merespon kebijakan
25
pemerintah. 5. Terhindar dari praktik money laundering.
b. Kelemahan Bank Syariah adalah: 1. Terlalu berprasangka baik kepada semua nasabah dan berasumsi