IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1. Kondisi Geografis dan Administratif
Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten pada koordinat 106
o
38’-106
o
47’ Bujur Timur dan 06
o
13’30-6
o
Batas geografis Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut: 22’30’ Lintang Selatan.
Kota Tangerang Selatan termasuk salah satu daerah perkotaan yang sebelumnya bagian dari Kabupaten Tangerang. Secara administratif terdiri dari 7 tujuh
kecamatan, 49 empat puluh sembilan kelurahan dan 5 lima desa dengan luas wilayah 147,19 kilometer persegi atau 14.719 hektar are.
• Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Tangerang • Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta dan Kota Depok
• Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kota Depok • Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Cisadane, Kabupaten Tangerang
Wilayah Kota Tangerang Selatan dilintasi oleh Kali Angke, Kali Pasanggrahan dan Sungai Cisadane sebagai batas adminstrasi kota di sebelah
barat. Jarak antara Kota Tangerang Selatan dengan pusat pemerintahan Republik Indonesia DKI Jakarta sekitar 10 sepuluh kilometer, yang bisa ditempuh
dengan waktu setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas hambatan Outer Ring Road dan Jalan Raya Ciputat yang merupakan
lintasan antara Kabupaten Bogor dan DKI Jakarta. Kedudukan geografis yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta
menjadi salah satu potensi Kota Tangerang Selatan untuk berkembang menjadi daerah penyangga Ibukota Jakarta. Selain itu juga secara geografis menjadi pintu
gerbang untuk hubungan Provinsi Jawa Barat Bogor dengan Provinsi DKI Jakarta. Kedekatan dengan Ibukota dan sebagai pintu gerbang DKI Jakarta maka
akan menimbulkan interaksi yang menumbuhkan fenomena interdependensi yang kemudian berdampak pada timbulnya pertumbuhan pada suatu wilayah. Sebagai
bentuk efek pertumbuhan wilayah, trickling down dan backwash effect, terjadi bentuk hubungan sinergis atau terpadu diantaranya.
Kecamatan dengan wilayah paling besar adalah Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha atau 20,03 dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan. Sedangkan
kecamatan dengan luas paling kecil adalah Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06 dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan. Penggunaan lahan di Kota
Tangerang Selatan sebagian besar adalah untuk perumahan dan permukiman, yaitu seluas9.941,41 Ha atau 67,54 persen. Sawah, ladang dan kebun menempati
posisi kedua dengan luas sebesar 2.794,41 Ha atau 18,99 persen. Luas penggunaan lahan di Kota Tangerang Selatan tertera dalam Tabel 4.
Tabel 4. Luas Penggunaan Lahan di Kota Tangerang Selatan
No Jenis Penggunaan
Luas Ha Persentase luas
1 Perumahan 9.941,41
67,54 2 Industri Kawasan Industri
167,61 1,14
3 Perdagangan Jasa 487,08
3,31 4 Sawah, ladang kebun
2.794,41 18,99
5 Semak belukar rerumputan 366,48
2,49 6 Pasir dan galian
15,27 0,10
7 Situ dan danautambakkolam 137,43
0,93 8 Tanah kosong
809,31 5,50
Kota Tangerang Selatan 14.719
100,00
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan 2010
Kondisi geologi Kota Tangerang Selatan umumnya adalah batuan alluvium, yang terdiri dari batuan lempung, lanau, pasir, kerikil, kerakal dan
bongkah. Jenis batuan ini mempunyai kemudahan dikerjakan workability yang baik sampai sedang, unsur ketahanan terhadap erosi cukup baik oleh karena itu
wilayah Kota Tangerang Selatan masih cukup layak untuk kegiatan perkotaan. Dilihat dari sebaran jenis tanahnya, pada umumnya di Kota Tangerang Selatan
berupa asosiasi latosol merah dan latosol coklat kemerahan yang secara umum cocok untuk pertanian atau perkebunan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya
makin banyak yang berubah penggunaannya untuk kegiatan lainnya yang bersifat non-pertanian.
Gambar 3. Wilayah Kota Tangerang Selatan
Kota Tangerang Selatan
4 .2. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Kota Tangerang Selatan mempunyai perangkat daerah antara lain kecamatan yang terdiri dari beberapa
desakelurahan. Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 tujuh kecamatan dengan 49 kelurahan dan 5 desa. Rukun Warga sebanyak 718 dan Rukun Tetangga
sebanyak 3.409. kecamatan dengan jumlah kelurahandesa terbanyak adalah Pondok Aren dengan 11 kelurahan.
Sejak dibentuknya Pemerintah Kota Tangerang Selatan, susunan organisasi pemerintahan daerah sudah mengalami dua kali perubahan. Berdasarkan Peraturan
Walikota Nomor 01 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah melalui Peraturan Walikota Nomor 7 Tahun 2009 dan Peraturan Walikota Nomor 59 Tahun 2009
tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Tangerang Selatan, Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Pemerintah Kota Tangerang Selatan terdiri dari
Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan, Inspektorat Kota, Satuan Polisi Pamong Praja, 6 Badan, 13 dinas, 2 kantor, 7 kecamatan, dan 49 kelurahan.
4 .3. Analisis Kependudukan
Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang mempunyai peran cukup besar dalam penentuan percepatan pembangunan daerah apabila
didukung dengan kualitas yang baik. Sebaliknya dengan junlah dan pertumbuhan penduduk yang pesat tetapi dengan kualitas rendah akan menjadi beban besar bagi
proses pembangunan yang dilaksanakan. Penduduk mempunyai dua peranan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai produsen dan konsumen. Perkembangan
penduduk suatu daerah ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.
Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan adalah 1.303.569 jiwa pada tahun 2010. Penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 658.701 jiwa, sedangkan
perempuan sejumlah 644.868 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah sebesar 102,15 yang menunjukkan bahwa jumlah laki-laki sedikit lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah perempuan.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kecamatan
Laki-laki Perempuan
Jumlah Penduduk
Rasio Jenis Kelamin
1 Serpong
68.129 69.269
137.398 98,35
2 Serpong Utara
62.889 63.402
126.291 99,19
3 Setu
33.260 31.725
64.985 104,84
4 Pamulang
146.141 142.370
288.511 102,65
5 Ciputat
99.387 96.513
195.900 102,98
6 Ciputat Timur
93.057 90.273
183.330 103,08
7 Pondok Aren
155.838 151.316
307.154 102,99
Jumlah 658.701
644.868 1.303.569
102,15 2009
586.313 577.170
1.163.483 101,58
2008 543.671
532.631 1.076.302
102,07
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang 2010
Dengan luas wilayah 147,19 kilometer persegi, kepadatan penduduk Kota Tangerang Selatan mencapai 8.856 orangkm
2
, sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Setu yaitu 4.391 orangkm
2
. Berdasarkan data yang diperoleh BPS Kabupaten Tangerang dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk berada di
Kecamatan Pondok Aren dan Pamulang dengan jumlah penduduk diatas 200.000 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Setu dengan
jumlah penduduk kurang dari 70.000 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2010 sebesar 8.856 orangkm
2
, yaitu dengan Kecamatan Ciputat Timur mempunyai kepadatan terbesar yaitu 11.881 orangkm
2
. Sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Setu 4.391 orangkm
2
Tabel 6. Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan .
No Kecamatan
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah Km
2
Kepadatan OrangKm
2
1 Serpong 137.398
24,04 5.715
2 Serpong Utara 126.291
17,84 7.079
3 Setu 64.985
14,8 4.391
4 Pamulang 288.511
26,82 10.757
5 Ciputat 195.900
18,38 10.658
6 Ciputat Timur 183.330
15,43 11.881
7 Pondok Aren 307.154
29,88 10.280
Jumlah 1.303.569
147,19 8.856
2009 1.163.483
147, 19 7.905
Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan 2010
4.4. Kondisi Sosial Budaya 4.4.1. Pendidikan