Strategi Supply Side Kota Tangerang Selatan

Internasional Soekarno Hatta, maupun dari laut, karena berbatasan dengan DKI Jakarta yang memiliki Pelabuhan Tanjung Priok. Demikian juga akses melalui daratan, Kota Tangerang Selatan dilalui oleh Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta Jakarta Outer Ring Road JORR.

4.6. Strategi Supply Side Kota Tangerang Selatan

Pada saat awal terbentuknya Kota Tangerang Selatan sektor yang mendominasi perekonomian adalah sektor yang memerlukan investasi modal yang besar, seperti bisnis properti, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor industri pengolahan. Di sisi lain, Kota Tangerang Selatan memiliki cukup banyak lahan untuk dikembangkan menjadi permukiman bahkan untuk pertanian. Sebagai wilayah penyangga DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan tumbuh menjadi daerah yang melayani DKI Jakarta. Salah satunya adalah menyediakan permukiman, bahkan sebagian besar luas penggunaan lahan digunakan untuk perumahan dan permukiman. Terdapat tiga pengembang besar perumahan skala besar, yaitu Bumi Serpong Damai BSD, Bintaro dan Alam Sutera yang berinvestasi modal cukup besar di Kota Tangerang Selatan hingga terdapat 193 kawasan perumahan di Kota Tangerang Selatan pada tahun 2010. Dengan adanya permukiman bertambah pula jumlah penduduk seiring perkembangan wilayah Kota Tangerang Selatan. Selanjutnya hal ini menarik kegiatan lain untuk datang ke Kota Tangerang Selatan seperti munculnya kawasan industri. Sehingga, dapat disimpulkan strategi pengembangan pada awal pemekaran Kota Tangerang Selatan adalah menggunakan strategi supply side. Keuntungannya adalah proses perkembangan Kota Tangerang Selatan menjadi cepat dan efek yang ditimbulkan pun cepat terlihat seperti saat ini. Hanya saja muncul beberapa permasalahan akibat penggunaan straegi ini. Pertama, timbul enclave karena keterbatasan penduduk lokal dalam pengetahuan, keahlian dan kompetensi. Akibatnya, hanya masyarakat tertentu saja atau bahkan pendatang dari luar wilayah yang dapat menikmati dampak pengembangan. Kedua, dengan strategi ini perekonomian Kota Tangerang Selatan menjadi sangat peka terhadap perubahan-perubahan ekonomi di luar wilayahnya.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Latar Belakang dan Kelayakan Pemekaran Wilayah 5.1.1. Latar Belakang Pemekaran Kota Tangerang Selatan Mengangkat daerah otonom baru Kota Tangerang Selatan yang merupakan daerah yang baru dimekarkan pada tahun 2008 dari Kabupaten Tangerang sebagai kabupaten induknya dalam penelitian tesis adalah hal yang menarik. Sebab, dari segi kemampuan ekonomi, kecamatan-kecamatan yang masuk dalam wilayah Kota Tangerang Selatan merupakan lumbung bagi Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Tangerang. Sektor perkotaan di kawasan ini sudah berkembang pesat, terdongkrak oleh pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan. Bahkan untuk beberapa lokasi di perbatasan sulit untuk membedakan antara temasuk kawasan Jakarta Selatan atau Tangerang Selatan, sebagian masyarakat Tangerang Selatan diperbatasan ‘merasa’ sebagai penduduk Jakarta Selatan. Perkembangan kawasan Tangerang Selatan terutama untuk sektor perdagangan, jasa dan perumahan dapat dikatakan yang paling pesat di Indonesia. Dalam wilayah Kota Tangerang Selatan terdapat Kecamatan Serpong yang merupakan kecamatan yang memiliki fasilitas perkotaan paling lengkap, terutama dengan beroperasinya pengembang-pengembang besar seperti Bumi Serpong Damai City, Alam Sutera, Gading Serpong, dan sebagainya. Di kecamatan ini telah berdiri beberapa pusat perbelanjaan dan pusat bisnis berkelas internasional, sehingga Serpong telah menjadi Kota Wisata Belanja. Selain itu Serpong juga sudah ada beberapa perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Indonesia ITI dan Swiss German University SGU, serta beberapa pusat penelitian milik pemerintah seperti Puspitek. Kecamatan Ciputat juga mengalami pertumbuhan yang pesat, meskipun dihadapkan pada infrastruktur seperti jalan-jalan dalam kota yang belum memadai. Jalan Tol Serpong yang menghubungkan kawasan Jakarta Selatan, Pondok Aren, Ciputat dan Serpong telah dibangun, tetapi belum mengatasi masalah kemacetan.