Sektor Bangunan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Proporsi sub sektor listrik terhadap PDRB pada tahun 2009 yang mencapai 5,30 persen juga berkurang jika dibandingkan dengan proporsi di tahun 2008 yang mencapai 5,38 persen. Sub sektor air bersih memberikan proporsi tetap pada tahun 2008 dan 2009 yaitu sbesar 0,09 persen. Sedangkan sub sektor gas terjadi penurunan proporsi yaitu sebesar 4,49 persen jika dibandingkan tahun 2008 yang mencapai sebesar 4,58 persen. Sektor listrik, gas dan air bersih memberikan proporsi sebesar 9,88 persen atau senilai 1,72 milyar rupiah terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang tahun 2009 dan merupakan sektor keempat terbesar dalam pemberian proporsi PDRB. Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 11. PDRB Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Berdasar Harga Konstan Sebelum dan Setelah Pemekaran

e. Sektor Bangunan

Setelah pemekaran pada tahun 2009, sektor bangunan memberikan proporsi terhadap total PDRB Kota Tangerang Selatan sebesar 7,19 persen atau sebesar 377,7 milyar rupiah, meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2008 yang mencapai 6,86 persen. Sektor bangunan menempati posisi keenam sebagai sektor pembentuk PDRB Kota Tangerang Selatan, dan menempati posisi ketujuh sebagai sektor pembentuk PDRB Kabupaten Tangerang. Sektor bangunan Kabupaten Tangerang memberikan proporsi sebesar 0,78 persen terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang pada tahun 2009 atau senilai 126,7 milyar rupiah. Angka proporsi sektor bangunan tersebut meningkat jika 946,3 1.172 1.176 1.402 1.659 1.720 183,1 186,3 194,5 500 1000 1500 2000 2004 2005 2006 2007 2008 2009 P D R B M il y a r R upi a h Tahun Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan dibandingkan pada tahun 2008 yang sebesar 0,73 persen atau senilai 115 milyar rupiah. Pertumbuhan yang meningkat dari tahun sebelumnya diakibatkan oleh adanya peningkatan pembangunan dibidang properti, pusat-pusat perbelanjaan, dan jalan dengan sistem betonisasi yang semakin marak. Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 12. PDRB Sektor Bangunan Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Berdasar Harga Konstan Sebelum dan Setelah Pemekaran

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Setelah pemekaran Kota Tangerang Selatan pada tahun 2009 sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor terbesar dengan proporsi terhadap PDRB mencapai 31,29 persen atau senilai 1,63 triliyun rupiah. Meningkat dibandingkan dengan tahun 2008 yang sebesar 30,96 persen. Peningkatan tersebut akibat dari semakin marak pusat-pusat perbelanjaan baru bermunculan. Sub sektor perdagangan besar dan eceran merupakan penggerak sektor tersebut, dimana kontribusi nilai tambah bruto sub sektor ini terhadap PDRB mencapai 18,75 persen di tahun 2009. Kemudian sub sektor restoran dengan peranan sebesar 12,53 persen. Sedangkan sub sektor hotel hanya memiliki peran sebesar 0,01 persen. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran di Kabupaten Tangerang pada tahun 2009 memberikan proporsi terhadap PDRB sebesar 9,55 persen atau senilai dengan 1,57 triliyun rupiah. Dibandingkan dengan proporsi yang diberikan pada tahun 2008 yang sebesar 8,99 persen nilai tersebut meningkat. Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan sektor bangunan dengan semakin 285,1 84,1 90,9 106,1 115,0 126,7 298,8 335,2 377,7 100 200 300 400 2004 2005 2006 2007 2008 2009 P D R B M il y a r R upi a h Tahun Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan bermunculannya pusat-pusat perbelanjaan dan pertokoan di Kabupaten Tangerang. Semakin menjamurnya para pedagang makanan di sektor informal juga dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab meningkatnya laju pertumbuhan sektor ini di Kabupaten Tangerang. Proporsi sub sektor perdagangan besar dan eceran terhadap PDRB mencapai 5,86 persen di tahun 2009. Sedangkan sub sektor restoran dengan proporsi terhadap PDRB mencapai 3,69 persen. Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 13. PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Berdasar Harga Konstan Sebelum dan Setelah Pemekaran

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi