Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral

5.2.2. Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral

Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari besarnya sumbangan yang diberikan setiap sektor yang berperan dalam pembentukan PDRB. Proporsi PDRB menurut lapangan usaha sektor dapat dilihat melalui besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Proporsi peranan sektoral terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang dapat dilihat dalam Tabel 17. Tabel 17. Proporsi Peranan Sektoral Terhadap Pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun Proporsi Peranan Sektor PDRB P ert an ian , P et ern ak an , K ehut an a n , dan P eri k an an P er tam b an gan d an P en ggal ia n Ind us tr i P engo lah a n L is tr ik , G as d an A ir B ers ih B an g una n P er d agan gan , H ot el d an R es tor an P en gan gk u tan d a n K om u n ik as i K eu an ga n , P ers ew aan d an Jas a Jas a- jas a 2004 9.35 0.08 53.02 7.26 1.83 12.49 8.99 2.56 4.42 2005 10.38 0.09 59.88 9.36 0.60 7.92 8.58 0.25 2.94 2006 9.71 0.09 59.84 8.51 0.61 8.52 9.47 0.27 2.98 2007 10.06 0.09 58.49 9.18 0.67 8.75 9.34 0.28 3.14 2008 10.32 0.09 56.38 10.05 0.73 8.99 9.78 0.32 3.34 2009 10.78 0.10 54.44 9.88 0.78 9.55 10.66 0.34 3.47 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Sebelum pemekaran 2004-2008, sektor yang paling berperan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang adalah sektor industri pengolahan, dengan memberikan kontribusi rata-rata per tahun diatas 50 persen. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan menempati posisi kedua dalam peranan terhadap pembentukan PDRB, dengan proporsi rata-rata per tahun antara 9 sampai 10 persen. Diikuti dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor listrik, gas dan air bersih; dan sektor jasa- jasa. Sedangkan sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa memberikan kontribusi terhadap PDRB dibawah 2 persen. Tahun 2009, setahun setelah pemekaran, sektor industri pengolahan masih mendominasi dalam pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang dengan proporsi sebesar 54,44 persen. Posisi kedua dalam pemberi proporsi terbesar ditempati oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, dengan proporsi sebesar 10,78 persen. Sektor pengangkutan dan komunikasi dengan proporsi sebesar 10,66 persen, sektor listrik, gas dan air bersih memberikan proporsi sebesar 9,88 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan proporsi sebesar 9,55 persen, dan sektor jasa-jasa memberikan proporsi sebesar 3,47 persen. Sementara sektor pertambangan dan penggalian, sektor bangunan, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa memberikan kontribusi terhadap PDRB dibawah 1 persen. Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 6. Proporsi Peranan Sektoral Terhadap Pembentukan PDRB Kabupaten Tangerang Tahun 2009 Sebelum pemekaran pada tahun 2007, sektor yang paling berperan dalam pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan memberikan proporsi sebesar 29,67 persen. Diikuti oleh sektor industri pengolahan dengan proporsi rata-rata sebesar 18,54 persen, sektor jasa-jasa 14,31 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 13,94 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa 12,43 persen, sektor bangunan 6,07 persen, dan sektor listrik, gas dan air bersih 4,04 persen. Sedangkan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian memberikan proporsi kurang dari 1 persen terhadap pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan. Pertanian, Petern akan, Perkebuna n, dan Perikanan; 10,78 Pertambangan dan Penggalian; 0,10 Industri Pengolahan; 54,44 Listrik, Gas dan Air Bersih; 9,88 Bangunan; 0,78 Perdangangan, H otel dan Restoran; 9,55 Pengangkutan dan Komunikasi; 10,66 Keuangan, Perse waan dan Jasa Perusahaan; 0,34 Jasa-jasa; 3,47 Tabel 18. Proporsi Peranan Sektoral Terhadap Pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan Atas Dasar Harga Berlaku Tahun Proporsi Peranan Sektor PDRB P ert an ian , P et ern ak an , K ehut an a n , dan P eri k an an P er tam b an gan d an P en ggal ian In d u st ri P en gol ah a n L is tr ik , G as d an A ir B ers ih B an g una n P er d agan gan , Hot el d a n R es tor an P en gan gk u tan d an K om u n ik as i K euan ga n, P ers ew aan d an Jas a Jas a- jas a 2007 0.98 0.02 18.54 4.04 6.07 29.67 13.94 12.43 14.31 2008 0.90 0.02 17.06 3.74 6.86 30.96 13.92 12.56 13.98 2009 0.85 0.02 15.77 3.49 7.19 31.29 14.62 12.68 14.09 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Setelah pemekaran tahun 2009, sektor perdagangan, hotel dan restoran masih memberikan proporsi paling besar dalam pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan, sebesar 31,29 persen. Posisi kedua dan ketiga masih ditempati oleh sektor industri pengolahan dengan proporsi sebesar 15,77 persen, dan sektor pengangkutan dan komunikasi 14,62 persen. Kemudian sektor jasa-jasa dengan proporsi sebesar 14,09 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa 12,68 persen, sektor bangunan 7,19 persen, dan sektor listrik, gas dan air bersih 3,49 persen. Sedangkan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian memberikan proporsi kurang dari 1 persen. Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 7. Proporsi Peranan Sektoral Terhadap Pembentukan PDRB Kota Tangerang Selatan Tahun 2009 Pertanian, Petern akan, Perkebuna n, dan Perikanan; 0,85 Pertambangan dan Penggalian; 0,02 Industri Pengolahan; 15,77 Listrik, Gas dan Air Bersih; 3,49 Bangunan; 7,19 Perdagangan, Ho tel dan Restoran; 31,29 Pengangkutan dan Komunikasi; 14,62 Keuangan, Perse waan dan Jasa Perusahaan; 12,68 Jasa-jasa; 14,09 Tabel 19. Pertumbuhan Sektor PDRB Kabupaten Tangerang Sebelum dan Setelah Pemekaran Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun Sektor PDRB milyar rupiah P er tan ian , P et er nak an , K ehut an an , dan P eri k an an P er tam b an gan d an P en ggal ian Indus tr i P engol ah an L is tr ik , Gas d an A ir B ers ih B an gu n an P er d agan gan , H ot el d an R es tor an P engan gk ut a n da n K om uni kas i K eu an gan , P ers ew aan d an Jas a Jas a- jas a 2004 1,471 12.6 8,370 946.3 285.1 1,878 1,085 381.1 641.7 2005 1,451 12.8 8,928 1,172 84.1 1,074 928 33.1 377.9 2006 1,453 13.3 9,465 1,176 90.9 1,218 1,040 36.3 412.6 2007 1,556 14.2 9,867 1,402 106.1 1,326 1,109 40.7 453.3 2008 1,645 14.4 10,082 1,659 115.0 1,433 1,247 48.0 505.7 2009 1,745 16.8 10,297 1,720 126.7 1,566 1,406 54.5 554 Laju 6.12 16.63 2.13 3.72 10.16 9.26 12.77 13.38 9.46 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Tabel 20. Pertumbuhan Sektor PDRB Kota Tangerang Selatan Sebelum dan Setelah Pemekaran Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun Sektor PDRB milyar rupiah P er tan ian , P et er nak an , K ehut an an , dan P eri k an an P er tam b an gan d an P en ggal ian Indus tr i P engol ah an L is tr ik , Gas d an A ir B ers ih Ba ngu nan P er d agan gan , H ot el d an R es tor an P engan gk ut a n da n K om uni kas i K eu an gan , P er se w aan d an Jas a Jas a- jas a 2007 47.1 1.2 808.7 183.1 298.8 1,321 421.0 455.3 632.7 2008 46.8 1.2 822.8 186.3 335.2 1,496 461.5 513.4 697.4 2009 47.6 1.3 836.5 194.5 377.7 1,630 524.7 575.6 759.4 Laju 1.66 11.51 1.67 4.40 12.68 9.00 13.70 12.11 8.88 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010

a. Sektor Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Perikanan