bermunculannya pusat-pusat perbelanjaan dan pertokoan di Kabupaten Tangerang. Semakin menjamurnya para pedagang makanan di sektor informal
juga dapat dikatakan sebagai salah satu penyebab meningkatnya laju pertumbuhan sektor ini di Kabupaten Tangerang. Proporsi sub sektor perdagangan besar dan
eceran terhadap PDRB mencapai 5,86 persen di tahun 2009. Sedangkan sub sektor restoran dengan proporsi terhadap PDRB mencapai 3,69 persen.
Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010
Gambar 13. PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Berdasar Harga Konstan
Sebelum dan Setelah Pemekaran
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Proporsi sektor ini terhadap PDRB Kota Tangerang Selatan sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 13,92 persen menjadi sebesar
14,62 persen pada tahun 2009 atau senilai 524,7 milyar rupiah dan menempati posisi ketiga dalam sektor pembentuk PDRB Kota Tangerang Selatan setelah
sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri pengolahan. Sub sektor angkutan jalan raya menyumbang peranan paling besar dalam sektor ini yaitu
11,58 persen. Hal ini bisa dilihat dengan semakin banyaknya pembangunan jalan raya, ditambah dengan semakin merebaknya jasa-jasa angkutan swasta.
Sedangkan sub sektor komunikasi hanya menyumbang 2,31 persen di tahun 2009, sedikit meningkat dibandingkan di tahun 2008 yang berperan sebesar 2,22 persen.
Sektor pengangkutan dan komunikasi pada tahun 2009 merupakan sektor ketiga terbesar setelah sektor industri pengolahan dan sektor pertanian dengan
proporsi terhadap PDRB Kabupaten Tangerang mencapai 10,66 persen atau
1.878 1.074
1.218 1.326 1.433
1.566 1.321
1.496 1.630
500 1.000
1.500 2.000
2004 2005
2006 2007
2008 2009
P D
R B
M il
y a
r R upi
a h
Tahun
Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan
senilai 1,4 triliyun rupiah. Meningkat jika dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 9,79 persen. Sub sektor angkutan jalan raya menyumbang paling besar
peranannya dalam sektor tersebut yaitu sekitar 8,95 persen. Peranan sub sektor komunikasi terus mengalami peningkatan meski tidak signifikan dalam empat
tahun terakhir sebelum pemekaran terjadi, yaitu dari 0,85 persen di tahun 2005; 0,99 persen di tahun 2006; 1,09 persen di tahun 2007; dan 1,11 persen di tahun
2008. Setelah pemekaran, proporsi sub sektor ini sedikit meningkat di tahun 2009 menjadi sebesar 1,22 persen. Peningkatan ini disebabkan oleh semakin marak
penggunaan telepon seluler ponsel dan semakin menjamur warung internet warnet di wilayah Kabupaten Tangerang.
Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010
Gambar 14. PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Berdasar Harga Konstan Sebelum dan
Setelah Pemekaran
h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan