Strategi Kebijakan Pembangunan Kota Tangerang Selatan

Tabel 56. Weaknesses Kelemahan dengan Opportunities Peluang dan Threats Tantangan Weaknesses - Opportunities Weaknesses - Threats 1. Meningkatkan pelayanan ke wajib pajak dan retribusi 2. Pengawasan proses administrasi pajak dan retribusi 3. Rekrutmen aparatur pemerintah yang berkualitas 4. Mengadakan pelatihan sumberdaya manusia dalam meningkatkan kinerja 5. Mengadakan evaluasi terhadap program pelatihan yang telah dilakukan 6. Pemanfaatkan input dari sektor pertanian sektor primer oleh sektor sekunder dan tersier sektor industri pengolahan, hotel dan restoran, perdagangan, dan lain-lain 7. Meningkatkan kesadaran pemerintah daerah akan pentingnya sektor pertanian 8. Mendorong tumbuhnya wiraswasta baru, industri baru, perdagangan dan jasa 1. Memberikan fasilitas yang dapat meningkatkan kinerja pegawai 2. Meningkatkan kesadaran wajib pajak 3. Lebih memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan terhadap wajib pajak dan retribusi 4. Perijinan dan pelayanan pajak retribusi dalam satu atap 5. Mengembangkan kapasitas pemerintah daerah yang mengerti kondisi dan potensi lokal 6. Menyusun rencana tata ruang kota 7. Mengembangkan kelembagaan yang fokus mengoptimalkan sektor pertanian Sumber: Data diolah 2011

5.3.6. Strategi Kebijakan Pembangunan Kota Tangerang Selatan

Strategi pengembangan Kota Tangerang Selatan mencakup strategi meningkatkan kinerja penerimaan pajak daerah, strategi pengembangan sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan strategi pembangunan perkonomian. 5.3.6.1. Strategi Meningkatkan Kinerja Penerimaan Pajak Daerah Arahan strategi meningkatkan kinerja penerimaan pajak daerah adalah: 1. Meningkatkan kualitas pelayanan investasi, 2. Meningkatkan promosi investasi 3. Meningkatkan investasi dan kemitraan 4. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah 5. Meningkatkan dan mengembangkan potensi usaha daerah 6. Meningkatkan penggunaan ilmu pengetahuan dalam pengembangan ekonomi perkotaan industri 7. Mempersiapkan produk hukum, sistem pelayanan satu atap, dan paket-paket kemudahan investasi serta perijinan 8. Menerapkan teknologi tepat guna dan memanfaatkan potensi kota untuk mewujudkan kemandirian industri kecil dan menengah serta menumbuhkan wirausaha baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 9. Mengawasi dan mengendalikan kelancaran arus barang dan jasa serta mewujudkan pelaku usaha yang tertib dan jujur dalam rangka perlindungan konsumen 10. Meningkatkan akses pasar dan informasi usaha 11. Meningkatkan kerjasama bidang perindustrian, perdagangan, energi dan sumber daya mineral antar pemerintah daerah, provinsi dan pusat serta lembaga dan organisasi terkait 12. Mengembangkan potensi kegiatan pariwisata, dan penyediaan taman rekreasi masyarakat 13. Meningkatkan kompetensi sumberdaya aparatur daerah

5.3.6.2. Strategi Pengembangan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Sektor strategis secara umum adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dalam sektor ini terdapat sektor restoran dan rumah makan yang memberikan peranan terbesar dalam pembentukan PDRB dan memiliki struktur output dan nilai tambah terbesar. Sektor ini juga merupakan sektor penunjang dari sektor pengolahan dan menyerap kebutuhan tenaga kerja paling besar. Arahan strategi pengembangan sektor perdagangan, hotel, dan restoran adalah: 1. Mempromosikan daya tarik Kota Tangerang Selatan sehingga mengundang wisatawan untuk berkunjung. 2. Memperbanyak variasi kuliner untuk mengundang pengunjung. 3. Mengembangkan wisata alam disamping wisata kuliner, belanja dan hiburan untuk menarik wisatawan mancanegara. 4. Menjalin keterkaitan dengan sektor penyedia bahan baku, terutama sektor pertanian. 5. Pemerintah daerah menetapkan target pajak yang sesuai pada hotel dan restoran sehingga potensi pajak hotel dan restoran dapat tergali optimal. 6. Diversifikasi pendapatan hotel seperti kolam renang, permainan, serta drug store 7. Meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, dengan lebih menggalakkan sektor unggulan Kota Tangerang Selatan 8. Perlu meningkatkan kesadaran pemilik hotel dan restoran dalam membayar pajak

5.3.6.3. Strategi Pembangunan Sektor Pertanian

Sektor pertanian meskipun bukan merupakan sektor unggulan namun sektor ini merupakan sektor yang mempunyai potensi untuk dioptimalkan, hal ini didukung dengan luasnya penggunaan lahan untuk sektor pertanian di Kota Tangerang Selatan. Arahan strategi pengembangan sektor pertanian adalah: 1. Mengoptimalkan penggunaan lahan produktif untuk sektor pertanian 2. Membangun infrastruktur yang menunjang pembangunan pertanian, seperti: • Pembangunan jalan menuju sentra-sentra produksi pertanian hingga ke daerah pemasaran produk pertanian • Adanya pasar tempat menjual produk pertanian • Kemudahan transportasi untuk membawa hasil-hasil pertanian ke pasar • Adanya saluran irigasi, mengingat Kota Tangerang Selatan tidak memiliki sawah irigasi sawah teknis 3. Menciptakan fasilitas dan kemudahan-kemudahan bagi kegiatan pertanian mulai dari sebelum produksi, pascapanen hingga pemasaran hasil-hasil pertanian 4. Meningkatkan kesadaran dan perhatian pemerintah daerah Kota Tangerang Selatan akan potensi dan pengembangan sektor pertanian di wilayahnya 5. Menyusun rencana tata ruang wilayah untuk melindungi daerah pertanian yang ada di Kota Tangerang Selatan 6. Mengawasi dan mengendalikan pemanfaatan ruang di Kota Tangerang Selatan agar tidak terjadi alih fungi lahan produktif 7. Mengembangkan kelembagaan yang fokus untuk mengoptimalkan sektor pertanian 8. Mengadakan pelatihan atau penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang ada di sektor pertanian

5.3.6.4. Strategi Pembangunan Perekonomian

Berdasarkan analisis yang telah dikemukan pada bagian sebelumnya, maka sebaiknya kebijakan pembangunan perekonomian Kota Tangerang Selatan diarahkan ke dalam orientasi sektoral yang memiliki dampak yang luas terhadap perekonomian Kota Tangerang Selatan secara keseluruhan, yaitu: 1. Sebagai Pusat Industri Peranan sektor industri mendominasi dalam perekonomian Kota Tangerang Selatan, terlihat dari besarnya indeks daya penyebaran dan indeks derajat kepekaan yang dimiliki sektor industri pengolahan. Terutama industri barang dari logam, mesin dan perlengkapannya; dan industri kertas dan barang- barang dari kertas. Kedua sektor tersebut memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan yang tinggi. Industri barang dari logam, mesin dan perlengkapannya sangat penting dalam mendongkrak output perekonomian dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu terdapat pula sektor-sektor industri yang penting peranannya seperti industri makanan, minuman dan tembakau yang masuk dalam sepuluh besar peringkat berdasar output dan nilai tambah; dan sektor industri tekstil pakaian jadi, kulit dan alas kaki yang memiliki keterkaitan ke depan yang tinggi atau pangsa pasar yang jelas. Dalam struktur PDRB Kota Tangerang Selatan, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar kedua setelah sektor perdagangan, hotel, dan restoran. 2. Sebagai Pusat Perdagangan Perekonomian Kota Tangerang Selatan sangat dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan. Hal ini terlihat dari kontribusi output sektor perdagangan yang menempati posisi ketiga dalam peringkat output. Sektor perdagangan pun memiliki indeks derajat kepekaan yang tinggi. Hal ini didukung oleh kondisi geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan dekat dengan Provinsi Lampung. Kemajuan sektor ini juga ditopang oleh sektor restoran dan rumah makan yang memiliki output dan nilai tambah terbesar dalam struktur input output. Sehingga arah pembangunan juga harus memperhatikan sektor perdagangan, seperti sarana dan prasarana transportasi yang mempermudah akses ke daerah sentra industri, pasar dan sumber daya. 3. Sebagai Pusat Pertanian Dari analisis sebelumnya diketahui bahwa sektor–sektor pertanian merupakan sektor dengan peranan yang kurang dominan dari sisi besarnya output dan memiliki keterkaitan ke depan dan ke belakang yang sama-sama rendah. Namun bukan berarti sektor pertanian tidak penting, mengingat beberapa alasan. Pertama, sektor pertanian merupakan penopang utama sektor industri pengolahan terutama industri makanan, minuman dan tembakau. Kedua, sektor pertanian memiliki potensi dalam peningkatan pendapatan masyarakat, terutama petani. Jika input-input di sektor pertanian diolah oleh sektor industri pengolahan, hotel dan restoran dan sebagainya, maka selain dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu juga dapat mengurangi kebocoran wilayah. Ketiga, hasil pertanian Kota Tangerang Selatan tidak hanya dikonsumsi tetapi juga diekspor ke luar wilayah Kota Tangerang Selatan. Sehingga perhatian pembangunan hendaknya diarahkan kepada peningkatan ekonomi pertanian dengan melakukan investasi di sektor ini, terlebih sektor pertanian sektor padi dan palawija memiliki angka pengganda pendapatan dan indeks komposit tertinggi. Hal yang lebih penting lagi adalah menciptakan fasilitas dan kemudahan-kemudahan bagi kegiatan pertanian termasuk pascapanen dan pemasaran hasil-hasil pertanian agar keterkaitan ke depan sektor pertanian meningkat. Arahan pembangunan sektor pertanian didukung juga oleh luasnya lahan pertanian, sehingga alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi bangunan harus segera dikendalikan dengan membuat rencana tata ruang wilayah dan pengawasan serta pengendalian pemanfaatan ruang. Arahan strategi pembangunan perekonomian adalah: 1. Prioritas pembangunan dan investasi diarahkan kepada sektor-sektor unggulan seperti sektor perdagangan besar, sektor restoran dan rumah makan, sektor industri pengolahan termasuk di dalamnya sektor industri barang dari logam, mesin dan perlengkapannya; industri kertas dan barang-barang dari kertas; industri tekstil, pakaian jadi, kulit, dan alas kaki; dan industri makanan, minuman dan tembakau; serta sektor bangunan. Dengan memprioritaskan sektor-sektor unggulan ini akan tercipta peningkatan output, nilai tambah dan lapangan kerja serta dampak stimulasi tehadap sektor lain. 2. Selain memprioritaskan sektor-sektor unggulan, pembangunan juga sebaiknya diarahkan pada sektor pertanian. Dengan meningkatkan keterkaitan antara sektor pertanian dengan industri pengolahan, selain akan mencegah kebocoran wilayah juga akan dapat mencegah terjadinya ketimpangan pendapatan dan dapat meningkatkan kesejahteraan.

5.4. Pembahasan