Pemanfaatan Penerimaan Daerah Lain-lain Pendapatan yang Sah

5.2.6. Pemanfaatan Penerimaan Daerah

Pemanfaatan penerimaan daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan adalah untuk belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung dalam APBD Kabupaten Tangerang meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintah Desa, belanja bantuan keuangan kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintah Desa, dan belanja tak terduga. Sedangkan belanja langsung meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja modal. Tabel 30. Belanja Daerah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Sebelum dan Setelah Pemekaran KabupatenKota Tahun Milyar Rupiah Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran 2007 2008 2009 2010 Tangerang 1.458 1.690 2.015 1.824 Tangerang Selatan - - 191,70 830,24 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Dari tabel dapat dilihat belanja daerah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Belanja Kabupaten Tangerang pada tahun 2007 sebesar 1,458 triliyun rupiah meningkat menjadi 2,015 triliyun rupiah di tahun 2009, namun kembali turun menjadi 1,824 triliyun rupiah di tahun 2010. Sedangkan belanja di Kota Tangerang Selatan meningkat dari 191,7 milyar rupiah menjadi 830,24 milyar rupiah pada tahun 2010. Dapat dilihat belanja Kabupaten Tangerang lebih besar dibandingkan belanja Kota Tangerang Selatan. Belanja Langsung Belanja langsung merupakan belanja yang dipengaruhi secara langsung dengan adanya program dan kegiatan yang direncanakan. Belanja langsung meliputi belanja pegawai, belanja modal, serta belanja barang dan jasa. Variabilitas jumlah komponen belanja langsung sebagian besar dipengaruhi oleh target kinerja atau tingkat pencapaian kegiatan yang dilakukan. Karakteristik dari belanja langsung adalah alokasi belanja yang ditetapkan dapat diukur dan dibandingkan engan output yang dihasilkan. Tabel 31. Belanja Langsung Daerah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Sebelum dan Setelah Pemekaran KabupatenKota Tahun Milyar Rupiah Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran 2007 2008 2009 2010 Tangerang 916,44 950,173 1.155 1.029 Tangerang Selatan - - 138 410,463 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Tercapainya peningkatan pelayanan publik sebagai tujuan dari dilakukannya pemekaran dapat dilakukan jika didukung oleh alokasi anggaran yang besar terutama alokasi untuk belanja langsung. Alokasi belanja langsung Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan mulai tahun 2007 yaitu sebesar 916,44 milyar rupiah menjadi 1,155 triliyun rupiah pada tahun 2010. Namun pada 2010 turun menjadi 1,029 triliyun rupiah. Alokasi belanja langsung Kota Tangerang Selatan juga mengalami kenaikan dari 138 milyar rupiah di tahun 2009 menjadi 410,463 milyar rupiah di tahun 2010. Pada tahun 2007, proporsi belanja langsung Kabupaten Tangerang sebesar 62,84 persen, mengalami penurunan menjadi 57,33 persen di tahun 2009 dan menjadi 56,41 persen pada tahun 2010. Proporsi belanja langsung Kota Tangerang Selatan sebesar 71,99 persen di tahun 2009, sebagian besar dialokasikan untuk belanja barang dan jasa serta belanja modal. Hal ini wajar karena Kota Tangerang Selatan sedang dalam tahap awal pembangunan setelah dua tahun lepas dari induknya. Pada tahun 2010 proporsi belanja langsung Kota Tangerang Selatan turun menjadi 49,44 persen. Belanja Tidak Langsung Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Belanja tidak langsung dapat berupa belanja pegawai, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintah Desa, belanja bagi hasil kepada ProvinsiKabupatenKota dan Pemerintah Desa, dan belanja tak terduga. Belanja tidak langsung digunakan secara periodik dalam rangka koordinasi penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah yang bersifat umum. Program atau kegiatan yang memperoleh alokasi belanja tidak langsung adalah program atau kegiatan non-investasi. Tabel 32. Belanja Tidak Langsung Daerah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Sebelum dan Setelah Pemekaran KabupatenKota Tahun Milyar Rupiah Sebelum Pemekaran Setelah Pemekaran 2007 2008 2009 2010 Tangerang 541,83 740,21 859,82 794,79 Tangerang Selatan - - 53,7 419,78 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Belanja tidak langsung Kabupaten Tangerang cenderung mengalami kenaikan, tahun 2007 dari 541,83 milyar rupiah menjadi 859,82 milyar rupiah pada tahun 2009, dan mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 794,79 milyar rupiah. Sedangkan belanja tidak langsung Kota Tangerang Selatan mengalami kenaikan dari 53,7 milyar rupiah menjadi 419,78 milyar rupiah. Pada tahun 2007, proporsi belanja tidak langsung Kabupaten Tangerang sebesar 37,16 persen, mengalami kenaikan menjadi 42,67 persen di tahun 2009 dan menjadi 43,59 persen pada tahun 2010. Proporsi belanja tidak langsung Kabupaten Tangerang tahun 2007 sebesar 37,16 persen, mengalami kenaikan menjadi 42,67 persen di tahun 2009 dan menjadi 43,59 persen pada tahun 2010. Proporsi belanja tidak langsung Kota Tangerang Selatan sebesar 28,01 persen di tahun 2009, naik menjadi sebesar 50,56 persen. Kenaikan ini terutama dipicu oleh meningkatnya belanja pegawai, di masa awal pemekaran Kota Tangerang Selatan membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak dalam mewujudkan pembangunan di wilayahnya. Secara keseluruhan, komposisi belanja Kabupaten Tangerang didominasi oleh belanja langsung, sedangkan Kota Tangerang Selatan didominasi oleh belanja tidak langsung.

5.2.7. Estimasi Potensi Pajak Hotel