Pertumbuhan Struktur Ekonomi Kota Tangerang Selatan

5.2. Dampak Pemekaran Terhadap Potensi Keuangan Kota Tangerang

Selatan

5.2.1. Pertumbuhan Struktur Ekonomi Kota Tangerang Selatan

Data Produk Domestik Regional Bruto PDRB pada saat sebelum dan setelah pemekaran digunakan sebagai pendekatan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan. Hal tersebut karena nilai PDRB merupakan cerminan jumlah produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu tahun. Tabel 15 menyajikan perbandingan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang sebagai induk dengan Kota Tangerang Selatan sebagai daerah otonom baru. Data PDRB yang digunakan merupakan PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000. Tabel 15. Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan PDRB atas dasar harga Konstan tahun 2000 Tahun Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan Selisih PDRB juta Rp Laju PDRB juta Rp Laju Pertumbuhan 2004 15.070.781 6,40 2005 14.060.235 6,71 2006 14.907.051 6,02 2007 15.873.690 6,48 4.168.900 7,84 1,36 2008 16.748.498 5,51 4.560.507 9,39 3.88 2009 17.485.777 4,40 4.947.868 8,49 4.09 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Pemekaran Kota Tangerang Selatan terjadi menjelang akhir tahun 2008. Sebelum pemekaran PDRB Kabupaten Tangerang berkisar antara 14 triliyun rupiah sampai 15 triliyun rupiah. Pada tahun 2007, PDRB Kabupaten Tangerang sebesar 15,87 triliyun rupiah dan naik menjadi 16,75 triliyun rupiah pada saat proses pemekaran terjadi di tahun 2008. Nilai PDRB Kabupaten tahun 2009, satu tahun setelah pemekaran, semakin naik hingga 17,49 triliyun rupiah. Demikian pula dengan PDRB Kota Tangerang Selatan, PDRB pada tahun 2007 senilai 4,17 triliyun rupiah dan terus naik menjadi 4,95 triliyun rupiah setelah satu tahun pemekaran. Nilai PDRB Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang lebih baik setelah pemekaran. Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 4. Perbandingan PDRB Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Gambar 5. Grafik Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang pada tahun 2007 sebesar 6,48 persen. Tahun 2008, laju pemekaran Kabupaten Tangerang turun menjadi 5,51 persen, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan sebesar 9,39 persen lebih besar dari wilayah induk. Tahun 2009, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tangerang kembali mengalami penurunan mencapai 4,40 persen. Demikian pula dengan Kota Tangerang Selatan turun menjadi 8,49 persen. Penurunan laju pertumbuhan ekonomi ini terjadi karena adanya proses adaptasi dari pemekaran wilayah. Jika dibandingkan, laju pertumbuhan Kota Tangerang Selatan sebagai daerah otonom baru lebih tinggi daripada induknya. Selisih pertumbuhan antara Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang cenderung meningkat, artinya kinerja daerah otonom baru lebih baik daripada daerah induknya. 0,00 10,00 20,00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 15,07 14,06 14,91 15,87 16,75 17,49 4,17 4,56 4,95 P D R B T ri li y un R upi a h Tahun Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan 6,40 6.71 6,02 6,48 5,51 4,40 7,84 9,39 8,49 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 2004 2005 2006 2007 2008 2009 La ju P e rt um buha n Tahun Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan Tabel 16. Perbandingan PDRB per Kapita dan Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan Tahun PDRB per Kapita Rupiah Rasio Pertumbuhan Selisih Pertumbuhan Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan Kabupaten Tangerang Kota Tangerang Selatan 2004 6.646.000 - 2005 6.132.000 -7,73 2006 6.336.000 3,33 2007 6.531.000 3.998.000 1,63 : 1 3,08 - 2008 6.688.000 4.263.000 1,57 : 1 2,40 6,63 4,22 2009 6.816.000 4.452.000 1,53 : 1 1,91 4,43 2,52 Rata2 6.525.000 4.238.000 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang 2006-2010 Dalam melihat kondisi perekonomian suatu wilayah secara lebih nyata adalah dengan melihat angka PDRB per kapita wilayah tersebut. Angka PDRB per kapita dapat mencerminkan kondisi perekonomian suatu wilayah yang lebih riil dibandingkan dengan hanya melihat nilai PDRB saja. Karena dalam perhitungan angka PDRB per kapita telah dimasukkan komponen jumlah penduduk di wilayah tersebut. Sebelum pemekaran, sejak tahun 2005 Kabupaten Tangerang mengalami kenaikan nilai PDRB per kapita, hingga pada saat proses pemekaran tahun 2008 nilai PDRB per kapita meningkat menjadi 6,69 juta rupiah dari 6,53 juta rupiah tahun sebelumnya. Nilai PDRB per kapita Kabupaten Tangerang terus meningkat pada tahun 2009 menjadi sebesar 6,13 juta rupiah. Nilai PDRB Kota Tangerang Selatan sebelum pemekaran sebesar 3,99 juta rupiah, naik perlahan menjadi 4,26 juta rupiah pada tahun 2008 dan bertambah menjadi 4,45 juta rupiah setelah satu tahun pemekaran. Dari analisis diatas menunjukkan bahwa PDRB per kapita Kabupaten Tangerang lebih besar dibandingkan Kota Tangerang Selatan. Berdasarkan laju pertumbuhan PDRB per kapita Kabupaten Tangerang pada tahun 2005 sampai 2009 meningkat dari -7,73 persen di tahun 2005 menjadi 1,91 persen pada tahun 2009. Sedangkan Kota Tangerang Selatan mengalami penurunan laju pertumbuhan PDRB per kapita, dari 6,63 persen di tahun 2008 menjadi 4,43 persen pada tahun 2009. Jika dibandingkan, laju pertumbuhan PDRB per kapita Kota Tangerang Selatan lebih baik dari Kabupaten Tangerang.

5.2.2. Struktur Perekonomian dan Pertumbuhan Ekonomi Sektoral