Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data Sekunder Kerangka Pendekatan Operasional

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini memilih lokasi di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Pertimbangan dipilihnya daerah ini sebagai studi kasus karena Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom baru yang terbentuk pada tahun 2008, yang diharapkan mampu mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah setelah dilakukannya pemekaran. Penelitian ini dilakukan pada 7 tujuh kecamatan yang ada di Kota Tangerang Selatan, yaitu Kecamatan Serpong, Kecamatan Ciputat, Kecamatan Pamulang, Kecamatan Pondok Aren, Kecamatan Serpong Aren, Kecamatan Ciputat Timur, dan Kecamatan Setu. Penelitian direncanakan akan berlangsung dari bulan Juli 2010 sampai Juli 2011.

3.2. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer serta data sekunder. Data primer diperoleh dan dikumpulkan langsung dari responden dan informan kunci dilapangan melalui wawancara dan menggunakan daftar pertanyaan yang terstruktur sesuai dengan tujuan penelitian. Data primer dilakukan untuk kajian potensi keuangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari instansi dan dinas-dinas terkait dengan penelitian, seperti: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, BPS, Pemerintah Daerah, Dinas Pendapatan Daerah dan hasil penelitian terdahulu. Data sekunder meliputi: profil daerah penelitian, tabel Input-Output Kota Tangerang Selatan, Tangerang dalam Angka, PDRB per sektor per kecamatan, dan data sekunder lainnya.

3.3. Kerangka Pendekatan Operasional

Penelitian bertujuan untuk menjawab 3 tiga pertanyaan penelitian terkait dampak dari pemerakan yang diharapkan dapat memberikan konfigurasi potensi keuangan dan strategi pembangunan Kota Tangerang Selatan setelah dilakukannya pemekaran. Pendekatan penelitian pertama dengan melakukan penilaian kelayakan pemekaran Kota Tangerang Selatan berdasarkan PP No. 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah. Analisis yang digunakan sesuai dengan faktor dan indikator dalam rangka pembentukan daerah otonom baru dalam PP No. 78 Tahun 2007. Sehingga diperoleh faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan Kota Tangerang Selatan layak untuk menjadi daerah otonom. Permasalahan kedua untuk mengetahui dampak pemekaran wilayah terhadap potensi keuangan Kota Tangerang Selatan. Pendekatan penelitian dilakukan melalui penghitungan pajak daerah dan retribusi daerah berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Pendapatan Asli Daerah PAD yang berasal dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Parkir, Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu akan dihitung hingga diperoleh potensi penerimaan pajak daerah dan potensi penerimaan retribusi daerah. Sektor yang memiliki nilai potensi penerimaan terbesar merupakan sektor unggulan. Dalam menganalisis potensi keuangan juga dilakukan wawancara kuesioner untuk mengetahui potensi pajak dan retribusi sebagai pemasukan daerah Kota Tangerang Selatan. Permasalahan ketiga untuk mengetahui sektor unggulan di wilayah pemekaran Kota Tangerang Selatan. Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis I-O Input-Output. Sehingga selanjutnya dapat disusun strategi untuk pembangunan Kota Tangerang Selatan melalui analisis SWOT. PP No. 78 Tahun 2007 UU No. 28 Tahun 2009 Analisis I-O Kelayakan Pemekaran Potensi Keuangan Unggulan Sektor Unggulan Strategi Pembangunan Wilayah Kota Tangerang Selatan • Kependudukan • Kemampuan Ekonomi • Potensi Daerah • Kemampuan Keuangan • Sosial Budaya • Sosial Politik • Luas Daerah • Pertahanan • Keamanan • Tingkat Kesejahteraan Masyarakat • Rentang Kendali • Pajak Hotel dan Restoran • Tabel I-O Kota Tangerang Selatan Gambar 2. Kerangka Analisis Penelitian Tabel 1. Matriks Analisis Penelitian No. Tujuan Metode Analisis Jenis Data Variabel Sumber Data Keluaran 1. Mengetahui kelayakan pemekaran • Analisis deskriptif PP No. 78 Tahun 2007 Kondisi Wilayah Kependudukan, Kemampuan Ekonomi, Potensi Daerah, Kemampuan Keuangan, Sosial Budaya, Sosial Politik, Luas Daerah, Pertahanan, Keamanan, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat, dan Rentang Kendali BPS Bappeda Kelayakan pemekaran 2. Mengetahui potensi ekonomi unggulan • Analisis deskriptif UU No. 28 Tahun 2009 • IDE PDRB PAD Potensi pajak hotel restoran Tarif, jumlah kamar, tingkat hunian. Jumlah tamu, rata-rata pengeluaran Pertumbuhan PDRB PAD Dispenda Responden Potensi keuangan unggulan 3. Mengidentifikasi sektor unggulan • Analisis I-O Tabel I-O PDRB BPS Sektor unggulan 4. Menyusun strategis pembangunan wilayah • Analisis SWOT Hasil analisis sebelumnya Sektor unggulan Hasil analisis I-O Strategi

3.4. Hipotesis