39
Gambar 8. Sebaran responden berdasarkan pendidikan terakhir n=75
c. Pendapatan per kapita per bulan
Rata-rata pendapatan per kapita per bulan responden adalah sebesar Rp.175.615,00 dengan pendapatan terbesar yaitu Rp.600.000,00 dan terkecil yaitu Rp.33.333,00. Sebagian besar pendapatan
per kapita responden 89,1 berkisar kurang dari Rp. 233.470,00 setiap bulannya. Responden dengan pendapatan per kapita lebih dari Rp. 233.740,00 adalah sebesar 10,9. Berdasarkan pedoman
pada indikator garis kemiskinan BPS 2011 yang diterapkan yaitu dengan pendapatan perkapita perbulan di bawah Rp. 233.740,00 maka terdapat 89,1 responden termasuk dalam keluarga
prasejahtera. Hal tersebut sesuai dengan responden yang diinginkan dalam penelitian yaitu responden dari keluarga tidak mampu. Adapun kisaran pendapatan per kapita keluarga responden dapat dilihat
pada Tabel 21.
Tabel 21. Sebaran responden berdasarkan pendapatan per kapita per bulan Kategori pendapatan
Rpkapitabulan Jumlah Responden
Prosentase 233.740,00
67 89,1
≥ βγγ.740,00 8
10,9 Total
75 100,00
Rata-rata Rp.175.615,00
Maksimum-minimum Rp.600.000,00 - Rp.33.333,00
Pendapatan per kapita merupakan penentu penting pada pola makan dalam keluarga. Keluarga dengan pendapatan tinggi akan mempunyai banyak alternatif atau pilihan pangan dibandingkan
dengan keluarga yang berpendapatan rendah. Penelitian Alibas 2002 menunjukkan bahwa responden yang memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi akan cenderung membeli garam beryodium
dengan kualitas baik, meskipun harganya relatif tinggi, jika dibandingkan dengan responden dengan pendapatan per kapita yang lebih rendah. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya
beli dari seorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya barang dan jasa yang bisa dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan anggota keluarganya. Solomon et al. 2006.
d. Besar keluarga dan status responden dalam keluarga
Setiap keluarga responden memiliki besar keluarga yang bervariasi mulai dari keluarga dengan anggota keluarga ≤ 4 orang hingga dengan anggota keluarga ≥ 7 orang. Berdasarkan besar keluarga
Tabel 22 , sebagian besar responden berkisar pada ≤ 4 orang yaitu 50,9. Jumlah anggota keluarga
14,7 16
44
8 16
1,3 5
10 15
20 25
30 35
40 45
50
Tidak sekolah
Belum sekolah
SD SMP
SMA SMEA
P r
o se
n tas
e
Pendidikan terakhir
40
terkecil adalah dua orang yaitu 2,7 dari total kepala keluarga dan jumlah anggota keluarga terbesar adalah 8 orang sebanyak dua kepala keluarga, sementara rata-rata jumlah anggota keluarga adalah 5
orang. Jumlah anggota keluarga akan menentukan jumlah dan pola konsumsi keluarga. Rumah tangga
dengan jumlah anggota lebih banyak akan mengkonsumsi bahan pangan lebih banyak. Jumlah anggota keluarga menggambarkan potensi permintaan terhadap suatu barang dari sebuah rumah
tangga Sumarwan 2003.
Tabel 22. Sebaran besar keluarga responden Kategori besar keluarga
Jumlah Keluarga Responden Prosentase
≤ 4 orang 28
50,9 5-6 orang
22 40,0
≥ 7 orang 5
9,1 Total
55 100,00
Rataan± SD = 4,55±1,45 Menurut Waysima 2011, keluarga yang sering melakukan kegiatan makan bersama,
diperkirakan akan memberi pengaruh positif pada perilaku makan anggota keluarga. Terutama anak- anak, kegiatan makan bersama keluarga merupakan lingkungan awal tentang makanan, yaitu melalui
makanan yang yang diperbolehkan atau dilarang orangtuanya, waktu makan, jumlah makanan dan konteks sosial di mana perilaku makan terjadi. Orang tua memiliki pengaruh yang kuat terhadap
perilaku makan anak. Dalam penelitian Klesges et al. 1991, peneliti menyediakan makanan dengan kategori nutrisi rendah, nutrisi sedang-netral, dan nutrisi tinggi bagi anak-anak obesitas. Pemilihan
makanan oleh anak akan sangat berbeda ketika mereka bebas memilih dibandingkan dengan di bawah kontrol orang tua. Ketika bebas memilih, anak-anak dalam penelitian tersebut memilih makanan
dengan jumlah relatif banyak dengan kandungan gula tinggi. Namun ketika pemilihan makanan melibatkan orang tua, jumlah makanan menjadi sedikit berkurang dengan pemilihan makanan nutrisi
rendah.
Tabel 23. Status responden dalam keluarga Kategori Responden Dalam
keluarga Jumlah Keluarga
Responden Prosentase
Anak A 14
18,7 Istri I
54 72,0
Kepala keluarga KK 1
1,3 Menantu M
1 1,3
Orang tua OT 4
5,3 Saudara S
1 1,3
Total 75
100,00 Berdasarkan Tabel 23 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar status responden dalam
keluarga adalah sebagai istri yaitu sebanyak 54 orang 72, yang selanjutnya adalah responden anak 18,7. Responden anak tersebut meliputi balita dan wanita dewasa yang belum menikah.
Responden kepala keluarga berupa seorang ibu yang telah menjadi janda karena suaminya meninggal dunia, sementara responden saudara adalah seorang balita laki-laki yang diasuh oleh responden lain
karena orang tuanya telah meninggal dunia.
e. Pekerjaan