Bahan dan Alat untuk Penerimaan Konsumen Bahan dan Alat untuk Kapasitas Antioksidan

29

BAB III METODE PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian ini merupakan bagian dari Program SawitA. Pengambilan data dilaksanakan dari bulan Mei hingga Juli 2011, bertempat di 3 desa yaitu Desa Sukadamai, Desa Dramaga, dan Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan daerah penelitian dilakukan secara sengaja purposive, mengikuti saran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tentang daerah di Kabupaten Bogor yang kekurangan vitamin A dengan populasi besar dan masih banyak terdapat masyarakat miskin yang sulit mengakses kesehatan.

B. BAHAN DAN ALAT

a. Bahan dan Alat untuk Penerimaan Konsumen

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk berbasis minyak sawit Produk SawitA berupa minyak sawit mentah MSM yang diperoleh dari PT SMART Tbk dan dikemas dalam botol bervolume 140 mL di Technopark, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Penggunaan produk yang diajarkan yaitu dengan cara ditambahkan ke dalam makanan seperti kecap atau saus, atau digunakan sebagai minyak tumis untuk menumis bumbu makanan atau sebagai pengganti minyak goreng. Alat yang digunakan adalah alat bantu untuk melakukan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi. Alat bantu tersebut meliputi brosur yang berisi mengenai sifat-sifat, kasiat, cara pemakaian, dampak dan manfaat Produk SawitA serta leafleat yang diberikan kepada responden. Selain itu, digunakan pula kuesioner sebagai panduan untuk melakukan wawancara kepada responden yang diadopsi dari proposal Program SawitA 2011 dan poster dari karton yang digunakan ketika melakukan sosialisasi.

b. Bahan dan Alat untuk Kapasitas Antioksidan

Bahan yang digunakan meliputi serumplasma, sel darah merah eritrosit, pereaksi antioxidant assay kitt dari Sigma yang meliputi assay buffer, stop solution, myoglobin from horse, trolox ± hidroxy-2,5,7,8-tetramethylchromane-2-carboxylic acid, ABTS, phosphate-citrate buffer pH 5 ,hydrogen peroxide 3 untuk menganalisis antioksidan total serumplasma, air bidestilata, aquades, buffer phosphate untuk mengencerkan sampel sel darah merah, methanol p.a, buffer asetat, larutan DPPH 2,2-diphenyl-1-picrilhydrazil atau 1,1-diphenyl-2-picryhidrazil, larutan vitamin C 0, 25, 50, 100, 125 ppm untuk mengukur kapasitas antioksidan eritrosit. Alat yang digunakan meliputi alat yang digunakan dalam pengambilan darah responden dan alat yang digunakan untuk analisis. Alat yang digunakan dalam pengambilan darah responden berupa alat pengambil darah venojact yang berisi EDTA volume 10 ml, syringe 12 ml, alat pengukur tensi 30 darah, timbangan berat badan, falcon, alkohol, sarung tangan, penutup mulut dan coolbox kecil. Sementara alat yang digunakan untuk analisis meliputi pipet mikro dan tip, eppendorf, tabung reaksi, plate ELISA, falcon 12 ml, pipet volumetrik 1 ml, 2 ml, 5 ml dan 10 ml, labu takar 5 ml, 10 ml, 100 ml, gelas ukur 100 ml, baker glass 50 ml, 250 ml, 500 ml, erlenmayer 250 ml,botol gelap kecil, sarung tangan, vortex, sentrifuse, spektrofotometer dan ELISA reader.

C. TEKNIK PENARIKAN CONTOH