38
Hampir semua responden yang digunakan dalam penelitian adalah responden perempuan yaitu 92 69 orang dan sisanya adalah laki-laki. Pemilihan responden perempuan dalam jumlah yang
lebih banyak berkaitan dengan penentu makanan di rumah masih didominasi oleh kaum ibuwanita. Nutritional gate-keeper yang menggambarkan seseorang di dalam rumah tangga sebagai pembuat
keputusan membeli hingga menyiapkan makanan untuk keluarga, bisa orang tua, nenek atau pembantu Zakaria et al. 2011. Di Indonesia sebagian besar yang berlaku sebagai gate keeper bagi keluarganya
adalah para ibu, walaupun sebagian dari mereka adalah perempuan bekerja Waysima 2011. Dengan demikian sebagai produk pangan baru, cara pengenalan ke rumah yang lebih tepat adalah melalui ibu.
b. Pendidikan terakhir
Sebanyak 46 responden memiliki pendidikan terakhir pada tingkat sekolah dasar dan diikuti oleh responden dengan pendidikan terakhir sekolah menengah atas sebanyak 16. Responden yang
belum mengenyam pendidikan formal adalah responden balita. Dalam penelitian Juherman 2008, ayah dan dan ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pengetahuan tentang ASI
yang lebih baik jika dibandingkan dengan ayah dan ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah. Orang tua dengan pengetahuan ASI yang lebih tinggi memiliki sikap yang lebih baik terhadap
pemberian ASI eksklusif kepada anak-anaknya. Tingkat pendidikan orang tua berhubungan secara positif dengan kesadaran akan kesehatan dalam melakukan pemilihan pangan, terutama pendidikan
ibu merupakan faktor yang mempengaruhi pemilihan pangan North Emmet 2000. Meskipun sebagian besar responden hanya memiliki tingkat pendidikan SD namun mereka memiliki
kemampuan dasar untuk menerima dan menyerap informasi yang diberikan oleh peneliti. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 21, dimana responden mengalami peningkatan pengetahuan mengenai minyak
sawit setelah dilakukan beberapa kali sosialisasi selama dua bulan. Penelitian Alibas 2002 menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki penerimaan informasi
yang lebih baik tentang garam beryodium dan GAKI jika dibandingkan dengan penerimaan informasi oleh responden dengan tingkat pendidikan lebih rendah. Pengetahuan tentang garam beryodium dan
GAKI berhubungan secara bermakna terhadap pendidikan yang dimiliki responden. Sumarwan 2003 menyatakan bahwa tingkat pendidikan akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, cara berpikir, cara
pandang bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Konsumen yang memiliki tingkat pendidikan lebih baik akan responsif terhadap informasi. Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
umumnya lebih menyadari kebutuhan akan informasi dan lebih terbuka terhadap media massa. Penyebaran pendidikan terakhir responden dapat dilihat pada Gambar 8.
39
Gambar 8. Sebaran responden berdasarkan pendidikan terakhir n=75
c. Pendapatan per kapita per bulan