2.2.3 Penelitian Mengenai Balanced Scorecard
Ismarson 2002 melalui penelitiannya menjabarkan identifikasi proses pembangunan Balanced Scorecard sebagai instrumen pelaksanaan manajemen
strategi perusahaan pada Divisi Es Krim Wall’s PT Unilever Indonesia Tbk. Penelitian juga menganalisis sejauhmana Balanced Scorecard yang dibangun
telah selaras dengan strategi perusahaan. Analisis keselarasan secara kualitatif dilakukan dengan pendekatan konsep hubungan sebab akibat. Balanced Scorecard
selain berperan sebagai sistem perencanaan dan pengukuran operasional juga berperan penting sebagai instrumen pelaksana sistem manajemen strategis
perusahaan. Penelitian yang dilakukan Utami 2003 berusaha untuk mendeskripsikan
dan menganalisis kesiapan Program Pascasarjana PPs dalam menerapkan Balanced Scorecard
. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi sasaran dalam rerangka Balanced Scorecard yang digambarkan dalam peta strategiknya,
dan hasil pengukurannya, serta inisiatif strategik yang dapat dilaksanakan untuk mencapai sasaran. Sasaran strategik pada perspektif keuangan adalah peningkatan
margin PPs, peningkatan SPP, dan penghematan strategik. Sasaran strategik pada perspektif pelanggan adalah kepuasan pelanggan PPs terhadap pelayanan PPs,
kepercayaan pelanggan, dan Quality relationship dengan pelanggan. Perspektif proses bisnis internal memiliki sasaran strategik yaitu standar akademik yang
tinggi dengan kebutuhan pasar, atmosfir akademik yang kondusif, manajemen internal yang prima, program sustainable, dan proses belajar mengajar yang
efisien. Sedangkan sasaran strategik pada perspektif pembelajaran pertumbuhan adalah loyalitas dan integritasi karyawan dan dosen, lingkungan kerja yang sehat
dan dinamis, reputasi ilmiah yang tinggi, dan kemampuan PPs dalam melakukan out-sourcing, re-sourcing
dan cource-sharing. Berdasarkan perhitungan dengan metode Proses Hierarki Analitik didapat urutan prioritas dalam rerangka Balanced
Scorecard , yaitu perspektif pelanggan pada urutan pertama, perspektif bisnis
internal di urutan ke dua, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan di urutan ke tiga, dan perspektif finansial pada urutan terakhir.
Sulistyowati 2004 melakukan penelitian mengenai rancangan Balanced Scorecard
sebagai instrumen manajemen strategi pada PT Fastfood Indonesia Tbk KFC. Penelitian dilatarbelakangi oleh perusahaan yang masih menggunakan
sistem pengukuran kinerja bisnis berbasis informasi finansial dengan menggunakan laporan keuangan pada Annual report. Penelitian menggunakan
data primer dan data sekunder yang dianalisis dengan metode deskriptif evaluatif dan rasio. Secara keseluruhan hasil pencapaian kinerja perusahaan dalam empat
perspektif Balanced Scorecard memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari skor akhir pencapaian target sebesar 108,63 persen.
Penelitian yang dilakukan Dewi 2004 bertujuan untuk melakukan persiapan analisis pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard
pada perusahaan daging olahan PT Badranaya, Bandung. Perusahaan masih menggunakan pengukuran kinerja yang berfokus pada segi keuangan. Peneliti
mencoba untuk merumuskan strategi perusahaan menggunakan metode BSC. Sumberdaya yang dimiliki dimanfaatkan untuk menetapkan strategi untuk
mencapai visi dan misi perusahaan. Irawan 2006 dalam penelitiannya melakukan persiapan Balanced
Scorecard sebagai instrumen pengukuran kinerja pada pengelolaan usaha kecil.
Perusahaan mengalami penurunan produksi dan penjualan karena terkena dampak krisis ekonomi, sehingga diperlukan tindakan perbaikan. Pengukuran kinerja
menggunakan pendekatan Balanced Scorecard dapat menjadi alternatif tindakan perbaikan yang relevan. Skor akhir pencapaian target sebesar 72,91 persen
menunjukkan kinerja perusahaan secara keseluruhan cukup baik, walaupun belum optimal. Perusahaan memiliki kinerja yang baik pada ketiga perspektif non
keuangan yang ditandai dengan pencapaian skor di atas 75 persen. Sedangkan pencapaian perspektif keuangan menunjukkan hasil kurang baik pada periode
penelitian karena adanya faktor eksternal di luar analisis, yaitu kenaikan harga bahan baku dan BBM, yang secara tidak langsung mempengaruhi kinerja pada
perspektif ini. Sari 2006 dalam penelitiannya merekomendasikan Balanced Scorecard
sebagai alternatif sistem manajemen strategis dan instrumen pengukuran kinerja pada Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor. Balanced Scorecard dirancang sebagai
sistem manajemen strategis dan pengukuran komprehensif agar perusahaan mampu bersaing dengan berbagai restoran waralaba yang berbeda kategori produk
atau dengan kategori produk yang sama. Peneliti menggunakan matrik IFE, EFE, dan IE untuk mengidentifikasi posisi perusahaan dalam industri. Analisis SWOT
digunakan untuk lebih mengoperasionalkan strategi dan metode BSC. Perbandingan yang dilakukan dengan hasil penelitian Sulistyowati 2004
mengenai pengukuran kinerja di restoran fast food Kentucky Fried Chicken KFC menunjukkan secara keseluruhan kinerja restoran dalam keadaan tidak terlalu
memuaskan. Terdapat beberapa skor penilaian kinerja Restoran Papa Ron’s Pizza
Bogor yang berada di bawah skor penilaian kinerja restoran fast food Kentucky Fried Chicken KFC.
Penelitian Arysanti 2007 menggambarkan pengukuran kinerja strategic business unit
SBU perberasan PT Pertani Persero dengan konsep Balanced Scorecard
. Evalusi kinerja yang dilakukan perusahaan mengacu pada pencapaian target dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP, pengukuran masih
berfokus pada ukuran keuangan. Data primer dan sekunder yang diperoleh dianalisis dengan analisa deskriptif evaluatif dan rasio. Hasil penelitian
menunjukkan, secara keseluruhan pencapaian kinerja perusahaan dalam keempat perspektif Balanced Scorecard cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari skor akhir
pencapaian target sebesar 96,28 persen. Kontribusi pencapaian terbesar diberikan berturut-turut oleh perspektif keuangan dan perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu di atas terlihat bahwa metode
Balanced Scorecard mampu memberikan penilaian kinerja perusahaan secara
lebih lengkap, komprehensif, dan terintegrasi dari keseluruhan aspek perusahaan. Balanced Scorecard
ternyata dapat diterapkan untuk berbagai jenis macam perusahaan, baik perusahaan yang memiliki skala usaha kecil, perusahaan yang
berfokus pada profit, perusahaan waralaba, maupun institusi pendidikan, bahkan Balanced Scorecard
juga dapat diterapkan pada tingkat divisi perusahaan. Penerapan konsep Balanced Scorecard dalam setiap organisasi perusahaan
disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik masing-masing perusahaan. Perbedaan penelitian ini terhadap penelitian Balanced Scorecard terdahulu
adalah perusahaan yang menjadi objek penelitian dan ukuran kinerja yang
digunakan. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan tanaman hias, dimana belum ada penelitian terdahulu yang melakukan
pengukuran kinerja melalui pendekatan Balanced Scorecard pada perusahaan tanaman hias. Pemilihan ukuran kinerja pada penelitian ini disesuaikan dengan
karakteristik dan kebutuhan perusahaan, sehingga terdapat beberapa ukuran yang berbeda dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini dibatasi hingga melakukan
pengukuran kinerja terhadap perusahaan. Perancangan strategi setelah pengukuran kinerja tidak dilakukan dalam penelitian ini.
Tabel 4. Penelitian Terdahulu
Nama peneliti
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian Metode Alat Analisis
Asril Tambunan
2005 Strategi Pengembangan Usaha
Tanaman Hias pada PT. Bina Usaha Flora BUF Cipanas,
Cianjur • Menganalisis dan mengidentifikasi faktor kunci kekuatan-kelemahan
dari lingkungan internal dan faktor kunci peluang-ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan
• Memformulasikan strategi untuk PT BUF berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal
• Menentukan prioritas strategi atau memilih strategi yang terbaik bagi perusahaan untuk dapat dilaksanakan
• Analisis deskriptif • Analisis PEST
• Analisis kompetisi • Analisis fungsional
• Matriks IFEEFE • Matriks IE
• Analisis SWOT • Analisis QSPM
Meiriza Hanapi
2006 Analisis
Efisiensi Pemasaran
Bunga Potong
pada Pusat
Promosi Bunga dan Tanaman Hias Rawa Belong, Jakarta Barat
• Menganalisis struktur pasar dan rantai pemasaran bunga potong di PPBTH Rawa Belong
• Menganalisis marjin pemasaran dan penyebarannya diantara lembaga pemasaran yang ada di PPBTH Rawa Belong
• Menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan marjin pemasaran yang terjadi
• Analisis deskriptif • Analisis marjin pemasaran
dan farmer share • Analisis efisiensi pemasaran
Disney Simanjuntak
2006 Analisis Kepuasan Konsumen
Rental Tanaman Hias pada Alam Segar
Indoor Plant
Rental ,
Ciputat • Menganalisa penilaian konsumen terhadap tingkat kinerja dan
kepentingan atribut produk dan pelayanan yang diberikan rental tanaman hias Alam Segar
• Merumuskan strategi
pemasaran bagi
perusahaan untuk
mempertahankan konsumen dan menjangkau konsumen baru • Analisis kepentingan dan
kinerja Importance and Performance Analysis
-IPA • Indeks Kepuasan Pelanggan
Winda Eka Rositasari
2006 Analisis
Strategi Pemasaran
Tanaman Hias
Daun dalam
Pemanfaatan Sebagai
Daun Potong pada Pesona Daun Mas
Asri, Ciawi Kabupaten Bogor • Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal
terhadap pemasaran daun potong di PDMA • Merumuskan alternatif strategi pemasaran berdasarkan identifikasi
lingkungan internal dan eksternal PDMA • Memilih alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi pengembangan
usaha PDMA • Analisis lingkungan
pemasaran internal dan eksternal
• Analisis IFE dan EFE • Analisis IE
• Analisis SWOT • Proses Hierarki Analitik
PHA
Tabel 4. Penelitian Terdahulu Lanjutan
Nama peneliti
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian Metode Alat Analisis
Asep Joni 2002
Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan
Tepung Santan
Coconut Milk Powder pada PT Adang
Surya Sandaan
Kab.Ciamis Jawa Barat • Menganalisis kinerja keuangan PT Adang Surya Sandaan serta faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan • Merumuskan rencana strategis yang dapat memperbaiki kinerja
keuangan perusahaan • Analisis trend
• Analisis persentase per komponen
• Analisis rasio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,
aktivitas Elisa
2002 Kinerja Keuangan PT Astra Agro
Lestari, Tbk dan Lima Anak Perusahaannya
Periode 1997-
2000 • Mengetahui kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari, Tbk dan anak
perusahaannya untuk periode 1997-2000 dengan analisis rasio dan analisis Du Pont
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan dan anak perusahaan
• Mengidentifikasi dan memperoleh alternatif-alternatif perbaikan kinerja keuangan bagi perusahaan dalam mencari solusi yang lebih optimal
• Analisis rasio • Analisis Du Pont
Diah Ayu Pitaloka
2004 Perbandingan Kinerja Finansial
Bank Konvensional Dan Syariah Dengan Menggunakan Metode
Economic Value Added EVA • Mengetahui kondisi umum bank yang diteliti
• Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja finansial bank yang diteliti
• Mengetahui dan membandingkan serta mengevaluasi kinerja finansial antara bank konvensional dan bank syariah dengan menggunakan
Metode EVA Metode Economic value added
EVA
Nurmala Dewi
2004 Analisis
Kinerja Keuangan
Perusahaan Pertanian Go Public di PT Bursa Efek Jakarta dengan
Metode EVA dan MVA. • Menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan EVA
dan MVA sebagai alat ukurnya • Mengetahui kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi
para pemegang saham • Metode Economic Value
Added EVA • Metode Market Value Added
MVA Hamidatul
Imamah 2005
Kinerja keuangan PT. Bank Mandiri Persero Tbk 2003 –
2004 Hubungan Rasio Keuangan Dengan Economic Vallue Added-
EVA • Mengetahui kinerja keuangan PT Bank Mandiri Persero Tbk
berdasarkan EVA dan Rasio Keuangan • Mencari hubungan antara rasio keuangan dengan EVA perusahaan
• Mengkaji pos-pos keuangan yang mempengaruhi rasio keuangan dan EVA
• Metode rasio keuangan perusahaan NPM, NIM,
ROA, ROE, CAR, AUR • Metode EVA
• Pemodelan regresi dan korelasi
Tabel 4. Penelitian Terdahulu Lanjutan
Nama peneliti
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian Metode Alat Analisis
Iben Yuzenho
Ismarson 2002
Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Instrumen Pelaksanaan
Manajemen Strategis di Divisi Es Krim
Wall’s PT.
Unilever Indonesia, Tbk
• Mendeskripsikan proses pembangunan Balanced Scorecard yang dilaksanakan Divisi Es Krim Wall’s
• Menganalisis keselarasan
antara Balanced
Scorcard yang
dikembangkan dengan strategi perusahaan • Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan Balanced Scorecard,
kendala dan pendorong penerapan Balanced Scorecard, serta hasil penerapan Balanced Scorecard pada sistem manajemen strategik Divisi
Es Krim Wall’s • Analisis deskriptif
• Analisis kualitatif • Analisis kuantitatif
Widiani Utami
2003 Analisis
Persiapan Penerapan
Balanced Scorecard
Sebagai Bentuk
Manajemen Strategik
pada Program
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor
• Mendeskripsikan dan menganalisis kesiapan Program Pascasarjana IPB untuk menerapkan Balanced Scorecard.
• Mengidentifikasi sasaran strategik dalam kerangka Balanced Scorecard
melalui peta strategi • Menentukan urutan prioritas strategi, ukuran strategik dan hasil
pengukuran, serta inisiatif strategik yang dapat dilaksanakan untuk mencapai sasaran
• Metode Balanced Scorecard • Metode AHP
Rhita Sulistyowati
2004 Rancangan Balanced Scorecard
Sebagai Instrumen Manajemen Strategi pada PT. Fastfood, Tbk
• Mengidentifikasi pengukuran kinerja yang digunakan PT Fastfood Indonesia, Tbk selama ini
• Menggambarkan peta strategi Balanced Scorecard yang sesuai dengan visi, misi dan komitmen PT. Fastfood Indonesia, Tbk
• Merumuskan pengukuran kinerja PT Fastfood Indonesia, Tbk yang sesuai dengan konsep Balanced Scorcard
• Mengukur kinerja yang telah dicapai perusahaan dengan pendekatan Balanced Scorecard
dan menganalisis hasilnya • Metode deskriptif evaluatif
dan rasio • Tabulasi deskriptif
• Metode Balanced Scorecard
Thesa Arnia Dewi
2005 Persiapan Analisis Pengukuran
Kinerja Dengan
Pendekatan Balanced
Scorecard pada
Perusahaan Daging Olahan Studi Kasus : PT Badranaya, Bandung
• Mengidentifikasi dan meninjau pengukuran kinerja yang ditetapkan perusahaan selama ini
• Merumuskan dan menganalisis pengukuran kinerja PT Badranaya dengan konsep Balanced Scorecard
• Membandingkan indikator kinerja perusahaan selama ini dengan pengukuran Balanced Scorecard
• Analisis Kualitatif • Metode Balanced Scorecard
Tabel 4. Penelitian Terdahulu Lanjutan
Nama peneliti
Tahun Judul Penelitian
Tujuan Penelitian Metode Alat Analisis
Arie Wibowo Irawan
2006 Persiapan Balanced Scorecard
Sebagai Instrumen Pengukuran Kinerja Pada Pengelolaan Usaha
Kecil Studi Kasus: PP Kecap Maja Menjangan, Majalengka
• Mengidentifikasi indikator-indikator berbasis keuangan yang selama ini digunakan PP. Kecap Maja Menjangan dalam pengukuran kinerja
• Merumuskan dan menggambarkan peta strategi BSC yang sesuai dengan visi, misi, dan strategi PP. Kecap Maja Menjangan
• Merumuskan rancangan sistem pengukuran kinerja berdasarkan konsep BSC pada PP. Kecap Maja Menjangan sebagai usaha kecil
• Mengukur kinerja yang telah dicapai perusahaan pada tahun 2005 dengan pendekatan BSC dan menganalisis hasilnya
• Metode Balanced Scorecard
Wulan Sari 2006
Balanced Scorecard
Sebagai Alternatif
Sistem Manajemen
Strategis Dan
Instrumen Pengukuran
Kinerja Pada
Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor • Mengidentifikasi pengukuran kinerja perusahaan saat ini
• Mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal perusahaan untk melihat posisi perusahaan
• Merumuskan strategi dan sistem pengukuran kinerja altrnatif bagi perusahaan yang sesuai dengan konsep Balanced Scorecard
• Mengukur kinerja yang telah dicapai perusahaan pada tahun 2005 dengan pendekatan Balanced Scorecard dan menganalisis hasilnya
• Matriks IFE, EFE, dan IE • Analisis SWOT
• Metode Balanced Scorecard
Anggoro Budi
Arysanti 2007
Pengukuran Kinerja
Strategic Business Unit SBU Perberasan
PT Pertani persero Dengan Konsep Balanced Scorecard
• Mengidentifikasi dan meninjau pengukuran kinerja yang diterapkan SBU Perberasan PT Pertani Persero
• Merumuskan dan menggambarkan peta strategi yang relevan berdasarkan Balanced Scorecard di SBU Perberasan PT Pertani
Persero • Menganalisis kinerja berdasarkan Balanced Scorecard di SBU
Perberasan PT Pertani Persero • Deskriptif evaluatif
• Analisis rasio • Metode Balanced Scorecard
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3. 1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Pengukuran kinerja untuk melihat realisasi pelaksanaan proses kerja yang dilakukan oleh perusahaan selama ini, merupakan sub bagian dari proses sistem
manajemen strategi perusahaan. Manajemen strategi terdiri dari empat langkah utama dalam menciptakan masa depan perusahaan, yaitu : 1 Perencanaan laba
jangka panjang perumusan strategi, perencanaan strategi dan penyusunan program, 2 Perencanaan laba jangka pendek penyusunan anggaran, 3
Pengimplementasian dan 4 Pemantauan. Tahap pengukuran berada pada proses pemantauan. Hasil setiap langkah yang direncanakan perlu diukur untuk
memberikan umpan balik bagi pemantauan pelaksanaan anggaran, program dan inisiatif strategis.
3. 1. 1 Konsep Manajemen Strategis 3. 1. 1. 1 Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani srategeia, yang berarti seni atau ilmu untuk menjadi jendral. Dalam dunia militer dapat diartikan sebagai pola
tindakan nyata yang diambil untuk menghadapi musuh Freeman Stones, 1994. Strategi menjadi arahan umum bagi perusahaan untuk mewujudkan tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan. Mulyadi 2001 mengemukakan bahwa strategi sebagai pola tindakan utama yang dipilih perusahaan untuk mewujudkan visi
organisasi melalui misi. Menurut Gasperz 2003, strategi merupakan sebuah pernyataan tentang
apa yang harus dilakukan oleh organisasi untuk bertindak dari satu titik referensi ke titik referensi lainnya. Strategi merupakan sekumpulan tindakan terintegrasi