5. 5 Perhitungan Balanced Scorecard METODE PENELITIAN

4. 5. 5 Perhitungan Balanced Scorecard

Sebelum melakukan pengukuran kinerja, terlebih dahulu harus ditentukan bobot atau tingkat kepentingan organisasi terhadap masing-masing perspektif Balanced Scorecard , sasaran-sasaran strategik dan ukuran strategiknya Sari, 2006. Pembobotan dilakukan agar pengukuran kinerja memberikan indikasi yang lebih terperinci dan terkait langsung dengan kepentingan organisasi. Semakin penting suatu perspektif, sasaran dan ukuran hasil bagi organisasi, semakin besar bobot yang diberikan. Penentuan nilai bobot kepentingan dari tiap perspektif beserta sasaran strategis dan ukuran hasil utamanya diberikan agar dapat menghasilkan skor untuk dibandingkan tingkat kepentingannya satu sama lain. Sari 2006 melakukan pembobotan menggunakan metode pairwise comparison . Metode ini digunakan untuk menilai bobot dari masing-masing perspektif yang memiliki sasaran strategis di mana setiap sasaran strategis memiliki ukuran hasil utama. Caranya adalah dengan membandingkan antara satu perspektif dengan perspektif lainnya, membandingkan sasaran strategis dengan sasaran lainnya dan membandingkan antara ukuran hasil lainnya. Langkah-langkah dalam pemberian bobot bagi masing-masing perspektif, sasaran dan ukuran hasil utama adalah : 1. Melakukan perbandingan antar suatu elemen perspektif, sasaran strategis, atau ukuran hasil dengan elemen lainnya yang disajikan dalam bentuk tabulasi Tabel 7. Perbandingan dilakukan dengan memberikan nilai pada skala 1 sampai 3. Nilai 1 berarti suatu elemen dianggap tidak penting dibandingkan dengan elemen yang menjadi pembandingnya. Nilai 2 berarti kedua elemen memiliki tingkat kepentingan yang sama. Nilai 3 berarti suatu elemen dianggap lebih penting dibandingkan elemen pembandingnya. Nilai yang telah dipertimbangkan, kemudian diisikan pada sel Aij. Perbandingan antara dua unsur elemen yang sama tidak diberi nilai. Untuk sasaran yang hanya memiliki satu ukuran, maka bobot dari ukuran tersebut disamakan dengan bobot dari sasarannya. 2. Memberikan nilai kebalikan dari perbandingan pada langkah satu untuk mengisi sel Aji, misalnya nilai 1 untuk kebalikan dari nilai 3. 3. Menjumlahkan masing-masing nilai unsur elemen tiap baris dan tiap kolom, kemudian menjumlahkan hasilnya. 4. Melakukan perhitungan bobot untuk masing-masing elemen dengan cara membandingkan total nilai masing-masing elemen dengan jumlah total nilai lalu dikalikan dengan 100 persen. Tabel 7. Matriks Perbandingan Berpasangan Perspektif Sasaran Strategis Ukuran Hasil A 1 A 2 A 3 … A j Bobot A 1 A 12 A 13 A 1j A 2 A 21 A 23 A 2j A 3 A 31 A 32 A 3j … A i A i1 A i2 A i3 A ij Total Perhitungan nilai bobot dalam elemen Balanced Scorecard : Bobot Ai = Ai Aij X 100 Setelah memperoleh pembobotan untuk masing-masing elemen, barulah dapat dilakukan pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard. Berikut perhitungan yang digunakan untuk menghitung tingkat pencapaian kinerja perusahaan Sari, 2006 : • Pencapaian target ukuran hasil lag indicator Hasil yang diperoleh pada periode t Pencapaian = Target X 100 • Skor ukuran hasil = pencapaian target ukuran hasil dikali bobot ukuran hasil • Skor untuk setiap perspektif = penjumlahan skor ukuran hasil yang terdapat pada perspektif tersebut • Pencapaian target setiap perspektif = skor perspektif dibagi bobot perspektif • Skor BSC = penjumlahan skor seluruh perspektif Total skor Balanced Scorecard mengindikasikan kinerja yang berhasil dicapai oleh perusahaan.

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN