Tinjauan Penelitian Terdahulu .1 Penelitian Mengenai Usaha Tanaman Hias

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu 2.2.1 Penelitian Mengenai Usaha Tanaman Hias Tambunan 2005 melakukan penelitian tentang strategi pengembangan usaha tanaman hias pada PT. Bina Usaha Flora BUF. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor-faktor kunci kekuatan dan kelemahan dari lingkungan internal dan faktor-faktor kunci peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal perusahaan, memformulasikan strategi untuk perusahaan berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal, serta menentukan prioritas atau memilih strategi yang terbaik bagi PT. Bina Usaha Flora yang dapat dilaksanakan perusahaan. Hasil dari penelitian adalah perusahaan disarankan untuk menjalin kerjasama dengan pelanggan potensial sebagai prioritas strategi. Penelitian oleh Hanapi 2006 bertujuan untuk menganalisis efisiensi pemasaran bunga potong pada Pusat Promosi Bunga dan Tanaman Hias PPTBH Rawa Belong, Jakarta Barat. Saluran dan lembaga pemasaran yang ada di PPTBH Rawa Belong adalah pedagang pengumpul, pedagang grosir, dan pedagang eceran dengan struktur pasar yang terjadi berdasarkan kondisi yang ada merupakan pasar bersaing tidak sempurna yang cenderung mengarah ke persaingan monopolistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum sistem distribusi pemasaran terhadap produk bunga potong yang diamati di PPTBH Rawa Belong belum efisien berdasarkan marjin pemasarannya. Marjin yang terjadi diantara lembaga pemasaran belum merata, pedagang pengumpul aster memperoleh marjin terkecil 6,66 persen sedangkan pengecer bunga krisan memperoleh marjin terbesar 55 persen. Perbedaan marjin tersebut disebabkan oleh perbedaan biaya yang harus dikeluarkan dan keuntungan yang ingin diambil oleh masing-masing lembaga pemasaran. Simanjuntak 2006 melakukan penelitian mengenai kepuasan konsumen rental tanaman hias pada Alam Segar Indoor Plant Rental. Peneliti menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kinerja dan kepentingan atribut produk dan pelayanan yang diberikan rental tanaman hias Alam Segar, kemudian merumuskan strategi pemasaran untuk mempertahankan konsumennya dan menjangkau konsumen baru. Atribut yang diteliti antara lain jenis, kesegaran, bentuk, ketersediaan, kesesuaian, ketepatan waktu, harga, pembayaran, pemesanan, keluhan, kerusakan, karyawan, identitas, akses, penataan, transportasi, dan promosi. Secara keseluruhan menggunakan perhitungan dengan indeks kepuasan pelanggan, konsumen sudah merasa puas dengan produk dan pelayanan Alam Segar. Strategi pemasaran yang dapat diterapkan untuk mempertahankan konsumen lama dan menjangkau konsumen baru adalah dengan cara meningkatkan kinerja masing-masing atribut yang ada. Rositasari 2006 melalui penelitiannya menjabarkan strategi pemasaran tanaman hias daun pada Pesona Daun Mas Asri. Berdasarkan analisis internal dan eksternal, perusahaan berada pada posisi pertahankan dan pelihara. Matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi pemasaran, kemudian ditentukan prioritas strategi dengan metode Proses Hirarki Analitik PHA. Berdasarkan hasil pengolahan PHA, prioritas strategi Pesona Daun Mas Asri secara berturut-turut adalah menetapkan kebijakan harga yang fleksibel, diversifikasi dan pengembangan produk, memperhatikan kontinuitas produksi, membuka retail daun potong di Jakarta, membentuk bagian riset pemasaran, penetrasi pasar di wilayah Jakarta, serta membuat kebijakan sumberdaya manusia. Penelitian terdahulu di atas menganalisis mengenai strategi pengembangan usaha tanaman hias, efisiensi saluran pemasaran tanaman hias, kepuasan konsumen terhadap produk sewa tanaman hias, serta strategi pemasaran usaha tanaman hias. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah obyek yang diteliti yaitu usaha tanaman hias. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian di atas adalah penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja usaha tanaman hias berdasarkan metode Balanced scorecard.

2.2.2 Penelitian Mengenai Penilaian Kinerja