1 Pengukuran Kinerja pada PT Benar Flora Utama Penjualan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6. 1 Pengukuran Kinerja pada PT Benar Flora Utama

Persaingan yang semakin ketat dalam usaha tanaman hias menyebabkan pihak manajemen PT Benar Flora Utama memperhatikan manajemen strategis perusahaan. Manajemen strategis membantu perusahaan untuk dapat mewujudkan tujuan jangka panjang yang akan dicapai. Proses manajemen strategis menurut David 2004 terdiri dari tiga tahap, yaitu perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Evaluasi strategi sebagai tahap akhir dari proses manajemen strategis bertujuan untuk memberikan informasi bagi perusahaan seberapa jauh target yang telah berhasil dicapai, sasaran strategik yang telah dicapai dan apakah visi dan misi organisasi telah tercapai dari sasaran strategik tersebut. PT Benar Flora Utama saat ini melakukan evaluasi strategi dengan membandingkan hasil aktual yang diperoleh dengan target yang telah ditentukan sebelumnya PT Benar Flora Utama melakukan evaluasi pengukuran kinerja setiap tiga bulan sekali yang akan direkap pada akhir tahun. Realisasi atau pencapaian rencana kerja dan target tersebut akan digunakan oleh pihak manajemen untuk merencanakan rencana kerja selanjutnya. Pengukuran kinerja yang digunakan PT Benar Flora Utama meliputi aspek penjualan, profitabilitas dan produksi. Indikator pengukuran kinerja yang digunakan oleh PT Benar Flora Utama adalah :

1. Penjualan

Terkait dengan penjualan yang telah terjadi selama satu periode tertentu. Indikator keberhasilan kinerja penjualan selama ini ditinjau dari: a. Volume Penjualan Volume penjualan merupakan jumlah tanaman yang dijual oleh PT Benar Flora Utama dalam satu tahun. Tabel 14 menunjukkan volume penjualan PT Benar Flora Utama pada tahun 2006 dan 2007. PT Benar Flora Utama menjual delapan jenis tanaman, yaitu ground cover tanaman penutup tanah, climbing tanaman merambat, shrubs perdu, palem, pohon, pohon buah, topiary tanaman yang dibentuk dan tanaman dalam ruangan indoor . Pada tahun 2006 total penjualan dari delapan jenis tanaman tersebut sebesar 367.033 polybag. Jumlah tanaman yang terjual paling banyak adalah shrubs atau tanaman jenis perdu sebanyak 215.153 polybag, sedangkan tanaman yang jumlahnya paling sedikit terjual adalah pohon buah, sebanyak 790 polybag. Tabel 14. Volume Penjualan PT Benar Flora Utama Tahun 2006-2007 Volume Penjualan PotPolybag Jenis Tanaman 2006 2007 Pertumbuhan 1. Ground Cover Penutup Tanah 54.755 62.790 14,67 2. Climbing Tanaman Merambat 6.521 12.746 95,46 3. Shrubs Perdu 215.153 264.362 22,87 4. Palms Palem 34.906 11.148 -68,06 5. Tree Pohon 16.507 29.687 79,84 6. Fruit Trees Pohon Buah 790 1.546 95,70 7. Topiary Tanaman yang Dibentuk 1.780 3.309 85,90 8. Indoor Tanaman dalam Ruangan 36.621 42.985 17,34 TOTAL 367.033 428.573 16,77 Sumber : Laporan Penjualan PT Benar Flora Utama 2008 PT Benar Flora Utama menargetkan untuk dapat mencapai pertumbuhan penjualan sebesar 20 persen setiap tahunnya. Penetapan target tersebut berdasarkan pertumbuhan penjualan pada tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2007 volume penjualan dari masing-masing jenis tanaman ditargetkan mengalami peningkatan sebesar 20 persen dari penjualan tahun 2006, sehingga total penjualan ditargetkan juga akan meningkat sebesar 20 persen. Total tanaman yang terjual pada tahun 2007 sebanyak 428.573 polybag. Pencapaian tersebut belum mencapai target perusahaan, karena hanya mencapai pertumbuhan sebesar 16,77 persen dari total penjualan tahun 2006. Pencapaian total penjualan yang belum sesuai dengan target disebabkan karena pertumbuhan volume penjualan dari tiga jenis tanaman yaitu ground cover , palem dan indoor belum mencapai target yang ditentukan. Pertumbuhan volume penjualan dari ketiga jenis tanaman tersebut masih dibawah 20 persen. Bahkan untuk jenis tanaman palem pertumbuhan volume penjualannya bernilai negatif, karena terjadi penurunan volume penjualan. Penurunan volume penjualan tanaman palem sebesar 68,06 persen disebabkan karena banyaknya tanaman palem yang terserang hama kumbang orectes dan perusahaan belum mampu mengendalikan hama tersebut, sehingga banyak tanaman yang rusak atau bahkan mati. Hal ini mengakibatkan persediaan tanaman palem menjadi berkurang. Terjadinya penurunan penjualan pada tanaman palem merupakan hal yang diperhatikan oleh perusahaan. Pencapaian pada tahun 2007 menjadi tolak ukur kinerja untuk tahun 2008, sehingga pada tahun 2008 perusahaan melakukan perbaikan pada kinerja yang kurang memuaskan. PT Benar Flora Utama pada tahun 2008 berusaha menangani hama kumbang orectes yang menyerang tanaman palem dengan melakukan kerjasama dengan klinik tanaman IPB, agar masalah serangan hama tersebut dapat ditangani dan penurunan penjualan dapat dihindari. b. Nilai Penjualan Nilai penjualan merupakan pendapatan yang diperoleh PT Benar Flora Utama dari penjualan tanaman selama satu tahun. Penjualan terdiri dari penjualan dalam negeri atau domestik dan penjualan ke luar negeri atau ekspor. Tahun 2006 perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan domestik dan ekspor sebesar Rp 5,13 milyar. Pada tahun 2007 nilai penjualan mengalami peningkatan sebesar 27,5 persen menjadi Rp 6,54 milyar. Peningkatan nilai penjualan tersebut melebihi target yang ditentukan perusahaan yaitu sebesar 20 persen. Penetapan target pertumbuhan nilai penjualan sebesar 20 persen berdasarkan pertumbuhan yang dapat dicapai perusahaan pada tahun sebelumnya.

2. Profitabilitas