Pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

886.340 tanaman. Pencapaian yang tidak sesuai target tersebut disebabkan oleh beberapa hal yaitu ketersediaan tanaman induk mother plant yang kurang, adanya serangan hama penyakit, serta keterbatasan lahan produksi. Sehingga pencapaian target oleh perusahaan pada kedua ukuran hasil tersebut sebesar 100 persen untuk ukuran hasil perbanyakan tanaman dan 61,77 persen untuk ukuran hasil produksi tanaman. PT Benar Flora Utama menargetkan untuk dapat menyelesaikan pesanan tepat pada waktunya sehingga pesanan dapat diantarkan ke konsumen sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama. Perusahaan berusaha untuk dapat mencapai ketepatan waktu pesanan sebesar 100 persen. Perusahaan selama tahun 2007 dapat memenuhi target tersebut, dengan kata lain dapat menyelesaikan pesanan tepat waktu. Sehingga pencapaian kinerja perusahaan pada sasaran strategis peningkatan kualitas layanan jasa antar sebesar 100 persen.

6.3.4 Pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sasaran strategis yang ingin dicapai pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah meningkatkan kompetensi karyawan serta meningkatkan menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan. Kedua sasaran strategis tersebut berpengaruh terhadap peningkatan profesionalisme karyawan sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas. Ukuran hasil yang digunakan pada sasaran strategis meningkatkan kompetensi karyawan adalah pelatihan yang diikuti dan rasio karyawan yang mengikuti pelatihan. Semakin banyak pelatihan yang diikuti oleh karyawan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mereka dan semakin besar rasio karyawan yang mengikuti pelatihan akan membawa dampak yang positif bagi perusahaan. PT Benar Flora Utama pada tahun 2007 menargetkan untuk dapat mengikuti pelatihan sebanyak dua kali. Sedangkan karyawan yang mengikuti pelatihan sebanyak tiga orang atau dengan rasio 13,04 persen. Pada tahun 2007 perusahaan mengikuti dua kali pelatihan yang diadakan oleh pihak eksternal perusahaan, sedangkan jumlah karyawan yang mengikuti sebanyak lima orang atau dengan rasio 21,74 persen. Hal tersebut menunjukkan pencapaian kinerja perusahaan pada tolak ukur pelatihan yang diikuti sebesar 100 persen, sedangkan pencapaian untuk tolak ukur rasio karyawan yang mengikuti pelatihan sebesar 166.67 persen. Sasaran strategis kedua yaitu menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan, menggunakan ukuran hasil persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja dan tingkat perputaran karyawan. Persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja dapat diperoleh dengan melakukan survey terhadap karyawan, namun hingga saat ini perusahaan belum pernah melakukan survey karyawan untuk mengetahui persepsi mereka terhadap lingkungan kerja. Pada penelitian ini dilakukan survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja, dengan alat analisis survey berdasarkan rata-rata atau mean dari total skor nilai yang digunakan, yaitu skala nilai 1-5. Hasil perhitungan yang didapatkan menunjukkan indeks persepsi karyawan. Responden yang diambil dalam survey karyawan ini sebanyak 56 orang, yang terdiri dari 41 orang karyawan harian dan 15 karyawan tetap. Komposisi responden dapat dilihat pada Tabel 25, yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, bagian atau divisi pekerjaan, lama bekerja serta besarnya gaji dan tunjangan yang diterima per bulan. Tabel 25. Komposisi Responden Karyawan PT Benar Flora Utama Karakteristik Responden Jumlah Orang Persentase Jenis Kelamin Pria Wanita 28 28 50 50 Usia 18-25 26-35 36-45 46-55 55 5 24 21 2 4 8,93 42,86 37,50 3,57 7,14 Pendidikan Terakhir SD SMP SMU Diploma Sarjana 37 9 2 3 5 66,07 16,07 3,57 5,36 8,93 Bagian Pekerjaan Produksi Marketing Finansial Administrasi Keamanan 43 5 2 2 4 76,79 8,93 3,57 3,57 7,14 Lama Bekerja 1 Tahun 1-5 Tahun 5 Tahun 6 12 38 10,71 21,43 67,86 Gaji dan Tunjangan Rpbulan 500.000 – 1.000.000 1.000.000 – 2.000.000 2.000.000 – 3.000.000 40 12 4 71,43 21,43 7,14 Komposisi responden berdasar jenis kelamin sama besar yaitu 50 persen wanita dan sisanya pria. Berdasarkan usia, responden didominasi oleh kelompok usia 25-36 tahun yaitu sebesar 42,86 persen dari total seluruh responden. Tingkat pendidikan responden didominasi oleh mereka yang berpendidikan akhir sekolah dasar SD yaitu sebesar 66,07 persen. Sebesar 67,86 persen responden telah bekerja di perusahaan lebih dari 5 tahun. Untuk tingkat gaji dan tunjangan yang diperoleh tiap bulan, responden terbanyak adalah mereka yang berpendapatan sebesar Rp 500.000 – 1.000.000 per bulan, yaitu sebesar 71,43 persen. Survey persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja dilakukan dengan memberikan kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut mewakili beberapa faktor dapat menggambarkan lingkungan kerja perusahaan, yang terdiri dari ketersediaan fasilitas, dukungan kerja, dukungan atasan dan beban pekerjaan. Faktor yang digunakan untuk menggambarkan lingkungan kerja pada PT Benar Flora Utama tersebut ditentukan berdasarkan kesediaan pihak manajemen. Faktor pendukung lainnya seperti pemberian kompensasi dan peraturan dan kebijakan perusahaan tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini, karena keterbatasan data dan kesediaan perusahaan. Ketersediaan Fasilitas Ketersediaan fasilitas yang yang dimaksud disini adalah perlengkapan atau peralatan untuk bekerja dan layanan pendukung bagi karyawan, seperti mushola, tempat parkir, toilet dan ruang ganti karyawan. Fasilitas yang telah tersedia dengan baik akan meningkatkan semangat karyawan untuk bekerja. Ketersediaan fasilitas akan mempengaruhi pencapaian kinerja karyawan. Apabila fasilitas pendukung tersedia dengan baik maka akan mempermudah karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Dimensi ketersediaan fasilitas diukur melalui beberapa variabel yaitu peralatan kantor yang memadai, dukungan layanan yang cukup dan tingkat kerusakan peralatan yang digunakan. Tabel 26 menggambarkan dimensi ketersediaan fasilitas yang diukur pada PT Benar Flora Utama. Tabel 26. Penilaian Responden Terhadap Ketersediaan Fasilitas Skor Nilai Variabel 5 4 3 2 1 Σ Σ Σ Σ Mean Keterangan Peralatan kantor yang memadai 1 54 1 56 4 Setuju Dukungan layanan yang cukup 55 1 56 4 Setuju Tingkat kerusakan peralatan 42 5 9 56 4 Setuju Ketersediaan Fasilitas 1 151 5 11 168 4 Setuju Berdasarkan ketiga variabel yang diukur dapat disimpulkan bahwa rata- rata responden menyatakan kondisi ketersediaan fasilitas di perusahaan sudah tersedia dengan baik mean = 4. Setiap karyawan memperoleh peralatan kantor dan dukungan layanan yang mendukung mereka dalam melakukan aktivitas kerja. Selain itu, perusahaan juga melakukan penggantian peralatan kantor yang rusak sehingga tidak menghambat karyawan dalam bekerja. Dukungan Kerja Pada penelitian ini dukungan kerja merupakan hubungan antar rekan sekerja yang menggambarkan sebuah interaksi yang terjadi antara karyawan pada tiap unit kerja. Hubungan antar rekan kerja yang baik akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Kondisi dukungan rekan kerja dapat diukur melalui tiga variabel, yaitu keinginan untuk mendengarkan masalah, rekan kerja dapat diandalkan jika tugas menjadi berat dan adanya bantuan dari rekan kerja. Berdasarkan Tabel 27, dapat diketahui bahwa responden rata-rata menyatakan kondisi dukungan rekan kerja di PT Benar Flora Utama sudah tercipta dengan baik mean = 4. Hal ini disebabkan karena karyawan merasa rekan kerja mereka dapat dengan baik mendengarkan masalah jika sedang mengalami kesulitan dalam pekerjaan, dapat diandalkan jika mendapat tugas yang berat serta saling membantu sesama rekan kerja. Tabel 27. Penilaian Responden Terhadap Dimensi Dukungan Kerja Skor Nilai Variabel 5 4 3 2 1 Σ Σ Σ Σ Mean Keterangan Keinginan mendengarkan masalah 39 15 2 56 4 Setuju Rekan kerja dapat diandalkan jika ada tugas yang berat 44 7 5 56 4 Setuju Rekan-rekan kerja membantu 45 3 8 56 4 Setuju Dukungan Kerja 128 25 15 168 4 Setuju Dukungan Atasan Keadaan lingkungan kerja juga dipengaruhi oleh hubungan dengan atasan. Hubungan yang tercipta dengan baik antara atasan dengan karyawan akan berpengaruh positif terhadap kinerja para karyawan. Atasan diharapkan dapat memberikan arahan dan panduan bagi para karyawan agar mereka dapat melakukan tugasnya dengan baik. Kondisi dukungan atasan diukur oleh beberapa variabel yaitu kesediaan untuk mendengarkan masalah dalam pekerjaan dan kemampuan atasan untuk diandalkan jika ada tugas yang berat. Tabel 28. Penilaian Responden Terhadap Dimensi Dukungan Atasan Skor Nilai Variabel 5 4 3 2 1 Σ Σ Σ Σ Mean Keterangan Kesediaan mendengarkan masalah pekerjaan 2 42 7 5 56 4 Setuju Atasan dapat diandalkan jika ada tugas yang berat 1 45 8 2 56 4 Setuju Dukungan Atasan 3 87 15 7 112 4 Setuju Responden rata-rata menyatakan bahwa kondisi dukungan atasan di PT Benar Flora Utama sudah tercipta dengan baik mean = 4. Hal tersebut disebabkan karena atasan bersedia mendengarkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan yang dihadapi para karyawan serta atasan dapat diandalkan jika terdapat tugas yang berat. Tabel 28 menggambarkan kondisi dukungan atasan pada PT Benar Flora Utama. Beban Pekerjaan Beban pekerjaan menggambarkan seberapa berat tugas yang harus diselesaikan oleh seorang karyawan. Semakin berat beban yang diterima oleh seorang karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja mereka. Kondisi mengenai beban pekerjaan di PT Benar Flora Utama diukur berdasarkan beberapa variabel, yaitu beban pekerjaan terlalu berat, waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan tuntutan untuk bekerja dengan sangat cepat. Tabel 29. Penilaian Responden Terhadap Beban Kerja Skor Nilai Variabel 5 4 3 2 1 Σ Σ Σ Σ Mean Keterangan Beban pekerjaan terlalu berat 21 7 28 56 3 Ragu-ragu Tidak memiliki cukup waktu untuk melaksanakan pekerjaan 26 10 20 56 3 Ragu-ragu Harus bekerja sangat cepat 22 34 56 3 Ragu-ragu Beban Pekerjaan 69 17 82 168 3 Ragu-ragu Berdasarkan tiga variabel yang diukur, responden rata-rata meragukan beban pekerjaan di perusahaan mean = 3, atau dengan kata lain beban pekerjaan yang ditanggung tidak terlalu berat bagi para karyawan. Hal tersebut disebabkan karena karyawan merasa masih memiliki cukup waktu untuk melaksanakan pekerjaan dan tidak harus bekerja dengan sangat cepat untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Tabel 29 menggambarkan kondisi beban pekerjaan di PT Benar Flora Utama. Indeks persepsi karyawan diperoleh dari rata-rata atau mean dari nilai setiap dimensi yang digunakan, hal tersebut ditunjukkan oleh Tabel 30. Pada Tabel 30 terdapat nilai rata-rata dari empat dimensi yang digunakan dan dapat diperoleh nilai rata-rata dari keempat dimensi tersebut yang menggambarkan indeks persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja. Indeks persepsi karyawan yang diperoleh sebesar 4, artinya lingkungan kerja yang telah tercipta sudah baik menurut karyawan atau dengan kata lain karyawan sudah puas dengan lingkungan kerja yang ada dalam perusahaan. Pencapaian tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan berhasil mencapai target yang ditentukan, karena perusahaan menargetkan dapat mencapai nilai 4 untuk indeks persepsi karyawan. Sehingga pencapaian perusahaan untuk ukuran hasil persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja sebesar 100 persen. Tabel 30. Penilaian Responden Terhadap Faktor Pendukung Lingkungan Kerja Skor Nilai Dimensi 5 4 3 2 1 Σ Σ Σ Σ Mean Keterangan Ketersediaan Fasilitas 1 151 5 11 168 4 Setuju Dukungan Kerja 128 25 15 168 4 Setuju Dukungan Atasan 3 87 15 7 112 4 Setuju Beban Pekerjaan 69 17 82 112 3 Ragu-ragu 4 435 62 115 0 560 4 Setuju Selain menggunakan ukuran hasil persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja untuk pencapaian sasaran strategis menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan, perusahaan juga menggunakan ukuran hasil tingkat perputaran karyawan. Target perusahaan mengenai tingkat pengunduran diri karyawan pada tahun 2007 sebesar 0 persen, atau tidak ada karyawan yang mengundurkan diri. Berdasarkan data perusahaan diketahui bahwa selama tahun 2007 tingkat pengunduran diri karyawan sebesar 0,78 persen, atau hanya satu orang mengundurkan diri dari perusahaan. Hal tersebut menunjukkan perusahaan belum dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Pencapaian kinerja untuk ukuran hasil tingkat perputaran karyawan sebesar 99,21 persen. Tabel 30 menunjukkan pengukuran kinerja PT Benar Flora Utama pada seluruh perspektif Balanced Scorecard . Tabel 30. Pengukuran Kinerja PT Benar Flora Utama dengan Balanced Scorecard Sasaran Strategis Ukuran Strategis Target a Realisasi b Satuan TargetRealisasi Pencapaian Target c=b:a Persen Bobot e Persen Skor e=cxd A. Finansial 12,5 1. Pertumbuhan profit 2.Pertumbuhan penjualan - Tingkat Pertumbuhan Laba - Tingkat pertumbuhan penjualan 20 20 4,18 22,6 Persen Persen 20,90 113 6,25 6,25 130,63 706.25 66,95 12,50 836,88 B. Pelanggan 29,2 1. Peningkatan loyalitas 2. Peningkatan pelanggan baru 3. Peningkatan kepuasan - Persentase Customer tetap yang melakukan pembelian ulang - Pertumbuhan jumlah customer baru - Komplain pelanggan yang rendah 90 20 47.27 -2.67 Persen Persen Jumlah Komplain 52,50 -13 100 7,30 9,70 12,20 383,25 -126.1 1220 50,59 29,2 1477,15 C. Proses Bisnis Internal 29,2 1. Pengembangan inovasi produk 2. Peningkatan kualitas produk - Jumlah produk baru - Pengendalian hamapenyakit - Efisiensi pemupukan 22 100 100 sesuai dosis 22 80 100 Jenis Tanaman Persen Persen 100 80 100 8,20 4,10 4,10 820 328 410 Tabel 30. Pengukuran Kinerja PT Benar Flora Utama dengan Balanced Scorecard Lanjutan Sasaran Strategis Ukuran Strategis Target a Realisasi b Satuan TargetRealisasi Pencapaian Target c=b:a Persen Bobot e Persen Skor e=cxd 3. Menjaga kontinuitas produksi 4. Peningkatan kualitas layanan jasa antar - Jumlah perbanyakan tanaman - Jumlah pengepotan tanaman - Penyelesaian waktu pesanan 3.432.000 1.434.848 100 3.432.000 886.340 100 Polybag Tangkai Persen 100 61,77 100 4,65 4,65 3,50 465 287.2 350 91,10 29,2 2660,2 D.Pembelajaran Pertumbuhan 29,2 1. Peningkatan kompetensi karyawan 2. Peningkatan komitmen dan kepuasan karyawan - Pelatihan untuk karyawan - Rasio Karyawan yang mengikuti pelatihan - Persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja - Tingkat pengunduran diri karyawan 2 13,04 4 2 21,74 4 0.78 Jumlah Pelatihan Persen Indeks Persepsi Karyawan Persen 100 166,67 100 99,21 3,65 10,95 10,95 3,65 365 1825 1095 362,1 124,9 29,2 3647,1 TOTAL 86.21 100 8621.33 Secara keseluruhan total skor akhir Balanced Scorecard PT Benar Flora Utama sebesar 86,21 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan sudah cukup baik meskipun masih berada di bawah target yang ditentukan yaitu dapat mencapai total skor akhir sebesar 100 persen. Berdasarkan keempat perspektif Balanced Scorecard , kinerja perusahaan yang melebihi target hanya pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, sedangkan pencapaian kinerja ketiga perspektif lainnya masih berada di bawah target. Kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencapai 124 persen dari target yang telah ditentukan. Pencapaian pada perspektif pembelajaran dan peretumbuhan didukung oleh keberhasilan perusahaan dalam mengikutsertakan karyawannya untuk mengikuti pelatihan, yang mencapai 166,67 persen dari target. Selain itu juga disebabkan oleh pencapaian pada ukuran hasil pelatihan untuk karyawan dan persepsi karyawan terhadap lingkungan kerja yaitu sebesar 100 persen. Pencapaian pada tingkat pengunduran diri karyawan tidak berpengaruh terhadap pencapaian kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan secara keseluruhan, karena pencapaian kinerja pada ukuran hasil tersebut hampir mendekati target yang telah ditentukan. Pencapaian pada tingkat pengunduran diri dan kehadiran karyawan yang masih belum memenuhi target dapat ditingkatkan dengan melakukan sistem reward dan penggajian yang sesuai kepada karyawan. Kinerja perusahaan yang masih belum mencapai target ditunjukkan oleh perspektif finansial, pelanggan dan proses bisnis internal, yang masing-masing mencapai 66,95 persen, 50,59 persen dan 91,10 persen. Pencapaian kinerja pada perspektif finansial yang masih dibawah target disebabkan oleh tingkat pertumbuhan laba yang dicapai PT Benar Flora Utama pada tahun 2007 belum sesuai dengan target yang ditentukan, hanya mencapai 20,9 persen dari target. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2007 tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan nilainya lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan biaya. Meskipun pertumbuhan pendapatan melalui penjualan melebihi target namun tidak diimbangi dengan penurunan biaya, sehingga pertumbuhan laba yang terjadi tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Tingkat pertumbuhan biaya yang cukup tinggi disebabkan adanya kenaikkan pada biaya produksi. Pencapaian kinerja pada perspektif pelanggan merupakan pencapaian terendah dibanding dengan ketiga perspektif lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan pelanggan baru dan peningkatan loyalitas pelanggan yang masih belum memenuhi target. Pada tahun 2007 terjadi penurunan pembeli baru sebesar 2,67 persen dari jumlah pembeli baru tahun 2006, sehingga nilai skor akhir pada ukuran hasil tersebut bernilai negatif. Penurunan jumlah pembeli baru terjadi pada segmen konsumen end user , sehingga perusahaan harus lebih memperhatikan segmen konsumen tersebut. Perusahaan perlu mengevaluasi strategi pemasaran yang telah ditetapkan pada segmen konsumen tersebut agar dapat memperbaiki kinerja yang telah dicapai. Pada sasaran strategis meningkatkan loyalitas, perusahaan hanya mampu memenuhi 52,50 persen dari target yang ditentukan. Pelanggan tetap yang melakukan pembelian di tahun 2007 hanya 47,27 persen dari total pelanggan tetap yang dimiliki perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan masih tergolong rendah, sehingga perusahaan harus meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan dan produk serta tetap menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggannya. Pencapaian kinerja pada perspektif proses bisnis internal mencapai 91,10 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa pencapaian pada perspektif proses bisnis internal masih dibawah target perusahaan, namun lebih baik jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja pada perspektif finansial dan perspektif pelanggan. Penyebab dari pencapaian kinerja pada perspektif proses bisnis internal yang belum sesuai dengan target adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi tanaman yang belum sesuai dengan target dan masih adanya tanaman yang belum dapat dikendalikan dari hama dan penyakit. Jumlah tanaman diproduksi yang belum sesuai dengan target disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu ketersediaan tanaman induk mother plant yang kurang, keterbatasan lahan, serta adanya hama dan penyakit yang menyebabkan kematian tanaman. Untuk menghindari hal tersebut maka harus dilakukan koordinasi yang baik dalam perencanaan produksi tanaman oleh bagian produksi, yaitu menyesuaikan ketersediaan tanaman induk dan lahan yang tersedia. Selain itu perusahaan juga harus melakukan perawatan terhadap tanaman dan terus mencari informasi tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga hama dan penyakit yang menyerang dapat dikendalikan. Masih adanya hama dan penyakit yang belum dapat dikendalikan perusahaan disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan akan pengendalian hama dan penyakit. Untuk mengatasi hal tersebut maka PT Benar Flora Utama dapat bekerjasama dengan pihak terkait seperti klinik tanaman IPB atau balai penelitian tanaman hias agar mendapatkan informasi yang mendukung sehingga meningkatkan kualitas tanaman yang dihasilkan. Hasil pengukuran kinerja PT Benar Flora Utama menggunakan Balanced Scorecard menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih belum optimal, terutama pada perspektif finansial, pelanggan dan proses bisnis internal, sedangkan kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sudah cukup optimal. Pihak manajemen perusahaan harus meningkatkan kinerja untuk memperbaiki kinerja yang telah dicapai sebelumnya. Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan melaksanakan inisiatif strategis yang telah ditetapkan pada masing-masing perspektif. Kinerja yang baik pada akhirnya akan mewujudkan visi dan misi perusahaan.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7. 1 Kesimpulan

1. Pengukuran kinerja yang selama ini digunakan PT Benar Flora Utama masih berfokus pada aspek finansial yaitu pendapatan yang diperoleh dan pencapaian laba bersih perusahaan Aspek yang dinilai pada pengukuran kinerja tersebut adalah penjualan, profitabilitas dan produksi. Kinerja perusahaan akan dinilai bagus apabila pencapaian pada aspek finansial telah sesuai dengan target yang ditentukan. Perusahaan belum memperhatikan pengukuran kinerja pada aspek non finansial, seperti pelanggan, proses bisnis internal dan karyawan, yang berpengaruh terhadap pencapaian kinerja aspek finansial. 2. Proses perancangan Balanced Scorecard menghasilkan sasaran strategis pada setiap perspektif. Setiap sasaran strategis memiliki hubungan sebab akibat yang ditunjukkan oleh peta strategi. Sasaran strategis yang ingin dicapai PT Benar Flora Utama pada perspektif finansial adalah pertumbuhan profitabilitas melalui pertumbuhan penjualan. Untuk mewujudkan sasaran strategis tersebut perusahaan harus dapat mencapai sasaran strategis meningkatkan loyalitas pelanggan, meningkatkan konsumen baru dan meningkatkan kepuasan konsumen pada perspektif pelanggan. Tercapainya sasaran strategis perspektif pelanggan akan diwujudkan melalui sasaran-sasaran strategis proses bisnis internal, yaitu pengembangan inovasi produk, meningkatkan kualitas produk, menjaga kontinuitas produksi, serta meningkatkan kualitas jasa layanan antar. Semua