Tabel 21. Rekapitulasi Penilaian Bobot Terhadap Masing-masing Sasaran Strategis dan Ukuran Hasil Balanced Scorecard
Sasaran Strategis Bobot
Ukuran Hasil Bobot
Finansial 12,50
F1. Pertumbuhan Profitabilitas 6,25
Tingkat Pertumbuhan Laba 6,25
F2. Pertumbuhan Penjualan 6,25 Tingkat Pertumbuhan
Penjualan 6,25
Pelanggan 29,20 C1. Meningkatkan Loyalitas
7,30 Persentase Customer tetap
yang melakukan pembelian ulang
7,30 C2. Meningkatkan Jumlah Pembeli
Baru 9,70
Peningkatan customer baru 9,70
C3. Meningkatkan kepuasan 12,20 Komplain pelanggan yang
rendah 12,20
Proses Bisnis Internal 29,20
B1. Pengembangan Inovasi Produk 8,20 Jumlah Produk Baru
8,20 B2. Peningkatan Kualitas Produk
8,20 • Pengendalian Hama dan
penyakit • Efisiensi Pemupukan
4,10 4,10
B3. Menjaga Kontinuitas Produksi 9,30
• Jumlah Perbanyakan Tanaman
• Jumlah Pengepotan Tanaman
4,65 4,65
B4. Peningkatan Kualitas Layanan 3,50 Penyelesaian Waktu Pesanan
3,50
Pembelajaran dan Pertumbuhan 29,20
P1. Peningkatan Kompetensi Karyawan
14,60 • Pelatihan untuk karyawan
• Rasio Karyawan yang mengikuti pelatihan
3,65 10,95
P2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Baik Bagi
Karyawan 14,60
• Persepsi Karyawan Terhadap Lingkungan Kerja
• Tingkat Pengunduran Diri Karyawan
10,95 3,65
TOTAL 100
100
6.3.1 Pengukuran Perspektif Finansial
Sasaran strategis yang ingin dicapai PT Benar Flora Utama dalam perspektif finansial adalah pertumbuhan profit dan pertumbuhan penjualan.
Perspektif finansial menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena terkait dengan profitabilitas atau keuntungan yang akan diperoleh para pemegang
saham. Peneliti tidak memperoleh data finansial perusahaan secara detail, sehingga ukuran finansial yang diperoleh tidak dapat digambarkan penyebab
perolehannya secara rinci. Pertumbuhan profit diukur dengan tingkat pertumbuhan laba yang dicapai
perusahaan. Semakin besar pertumbuhan laba perusahaan maka keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham juga akan semakin besar. PT Benar Flora Utama
pada tahun 2007 menargetkan untuk dapat mencapai pertumbuhan laba sebesar 20 persen dari laba tahun 2006. Berdasarkan laporan finansial perusahaan diketahui
bahwa pada tahun 2006 laba yang dicapai sebesar Rp 1,87 milyar dan pada tahun 2007 sebesar Rp 1,96 milyar. Terjadi peningkatan laba pada tahun 2007, namun
peningkatan laba bersih yang diperoleh hanya sebesar 4,18 persen, masih dibawah target perusahaan yaitu dapat mencapai peningkatan laba bersih sebesar 20
persen. Peningkatan laba yang tidak sesuai dengan target disebabkan oleh peningkatan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan peningkatan pendapatan
yang diperoleh perusahaan. Peningkatan biaya disebabkan oleh peningkatan biaya produksi karena adanya kenaikan biaya bahan bakar minyak. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pencapaian perusahaan pada sasaran strategis pertumbuhan profit sebesar 20,9 persen.
Pertumbuhan profit yang dicapai perusahaan berkaitan dengan pertumbuhan penjualan, yang diukur dengan tingkat pertumbuhan penjualan.
Target yang ditentukan untuk ukuran hasil tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 20 persen. Perusahaan selama tahun 2007 berusaha untuk mencapai hasil
penjualan 20 persen lebih tinggi dari penjualan tahun 2006. Total penjualan yang dicapai pada tahun 2007 sebesar Rp 7,3 milyar, sedangkan pada tahun 2006
penjualan perusahaan sebesar Rp 5,95 milyar. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat penjualan pada tahun 2007 meningkat sebesar Rp 1,35 milyar atau
meningkat sebesar 22,6 persen dari penjualan tahun 2006. Sehingga pencapaian kinerja perusahaan pada sasaran strategis pertumbuhan penjualan adalah sebesar
113 persen.
6.3.2 Pengukuran Perspektif Pelanggan