Observasi dan Interpretasi Siklus Kedua

commit to user 72 Selama guru melakukan monitoring, guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. Dua puluh menit kemudian bel berbunyi. Guru menyuruh siswa untuk melanjutkan dan memperbaiki karya tulis ilmiah siswa di rumah. Guru juga meminta agar karya tulis ilmaih siswa diketik. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran pada siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran pada tanggal Kamis, 10 Februari 2011. Kegiatan observasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Selain itu juga untuk mengetahui apakah strategi peta pikiran mampu memecahkan permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah yang ada di kelas XI IA tersebut. Fokus penelitian terletak pada berlangsungnya proses pelaksanaan pembelajaran dan hasil pembelajaran. Proses pembelajaran dilihat dari aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai partisipan pasif. Berdasarkan pengamatan peneliti, secara garis besar diperoleh gambaran tentang proses kegiatan belajar mengajar pada siklus II sebagai berikut: 1 Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar. 2 Pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung selama satu kali pertemuan, diikuti oleh siswa kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran yang berjumlah 29 siswa. Satu siswa yang bernama Annisa tidak masuk karena sakit. commit to user 73 3 Guru menjelaskan berbagai kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam siklus II seperti cara pembuatan daftar pustaka, kutipan, dan referensi- referensi yang digunakan oleh siswa dalam membuat karya tulis ilmiah. 4 Guru menjelaskan pada siswa bahwa rumusan masalah siswa ditambah satu, landasan teori dan pembahasan juga harus ditambah. 5 Guru sudah memantau dan melakukan monitoring siswa dengan baik. Guru sering berkeliling kelas. Ketika memantau, juga berinteraksi dengan siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Guru juga sudah menegur siswa yang ramai. Pada saat siswa membuat peta pikiran ada seorang siswa yang bernama Galuh membuat gaduh, dan guru langsung menegurnya agar tidak gaduh karena bisa menganggu teman yang lain. 6 Guru menegaskan bahwa peta pikiran karya tulis ilmiah siswa ditukarkan dengan teman satu meja dan bersama teman satu meja saling berdiskusi untuk memberikan masukan mengenai peta pikiran kerangka karya tulis ilmiah tersebut. 7 Peningkatan kualitas hasil dan kemampuan menulis ilmiah tampak dari indikator berikut ini: a Keaktifan selama pembelajaran Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi diketahui bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan dari silkus I. Ada satu siswa yang tidak masuk, jadi hanya ada 29 siswa yang mengikuti pelajaran. Ketika pembelajaran ada 18 62 siswa yang aktif dan cukup merespon stimulus yang diberikan guru saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang menunjukkan sikap kurang aktif yaitu 11 siswa 38. b Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah Berdasarkan pengamatan peneliti 25 86 siswa menampakkan semangat dan antusias ketika membuat peta pikiran dari kerangka commit to user 74 karya tulis ilmiahnya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang berminat membuat peta pikiran terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan malas-malasan, meletakkan kepala di meja yaitu 4 siswa 14 c Kerja sama dalam kelompok Ketika proses pembelajaran dalam tindakan siklus II ini ada 20 siswa 69 sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya, menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan, merefleksi, dan mengerjakan tugas. Sisanya ada 9 siswa 31 yang masih kurang aktif dalam kelompok. Peningkatan penilaian proses pembelajaran menulis ilmiah pada siklus II dapat dilihat di lampiran 17 halaman 155. Peningkatan nilai proses pembelajaran menulis ilmiah pada siklus II tampak jelas pada tabel dan grafik perbandingan di bawah ini: Tabel 9. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II No. Nilai Jumlah Siswa Siklus I Siklus II 1. 50-69 20 8 2. 70-89 10 21 Grafik 3. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II 5 10 15 20 25 50-69 70-89 F R E K U E N S I NILAI PROSES PEMBELAJARAN Siklus I Siklus II commit to user 75 d Ketuntasan hasil belajar siswa Ketuntasan hasil belajar menulis ilmiah siswa dinilai berdasarkan isi, organisasi, kosa kata, pengembangan dan mekanik dari karya tulis ilmiah siswa. Ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini mencapai 77. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 berjumlah 23 siswa dari 30 siswa yang mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, hasil penilaian keterampilan menulis ilmiah siswa berdasarkan pengamatan dan pengisian lembar observasi menunjukkan bahwa ada peningkatan dari pratindakan dan siklus I. Terbukti ada 23 siswa yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan 65. Perolehan nilai pembelajaran menulis ilmiah pada tindakan siklus II dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 158. Peningkatan nilai menulis ilmiah tersebut tampak jelas pada tabel dan grafik perbandingan nilai menulis ilmiah di bawah ini: Tabel 10. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II dengan Pratindakan dan Siklus I No. Nilai Jumlah Siswa Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II 1. 49-53 5 3 Tidak Tuntas 2. 54-59 12 9 1 Tidak Tuntas 3. 60-64 5 4 6 Tidak Tuntas 4. 65-69 7 10 5 Tuntas 5. 70-74 1 14 14 Tuntas 6. 74-79 - - 3 Tuntas 7. ≥ 80 - - 1 Tuntas commit to user 76 Grafik 4. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus II dengan Pratindakan dan Siklus I Berdasarkan grafik tersebut dapat dilihat nilai kemampuan menulis ilmiah siswa. Pada kegiatan pratindakan dan siklus I tampak masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah 65 atau belum tuntas. Hal tersebut berbeda dengan nilai pada siklus II, tampak banyak siswa mendapat nilai lebih dari 65. Berdasarkan grafik tersebut tampak bahwa nilai siswa pada siklus II lebih baik atau lebih tinggi dari pada nilai siswa pada siklus I dan pratindakan. Siswa yang tuntas pada siklus II ini juga lebih banyak dari pada siklus I yaitu dari 14 siswa menjadi 23 siswa.

d. Analisis dan Refleksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 1 SAMARINDA

0 36 228

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ( MIND MAPPING ) PADA MATA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kalisoro Kec.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kaliso

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahu

1 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten.

0 0 17

menggunakan Peta Pikiran Mind Mapping dalam Menulis

0 0 9