commit to user 32
mengorganisasikan, merencanakan sesuatu hal. Melalui pembuatan sebuah peta pikiran siswa akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas,
kreatif, dan inovatif tentang apa yang telah siswa pelajari dan apa yang akan siswa rencanakan.
b. Langkah-langkah Pembuatan Peta Pikiran
Melalui berbagai hal menunjukkan bahwa otak tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel
saraf yang bercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang- cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila manusia juga
menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin
mudah. Peta pikiran mind mapping mampu mengubah cara belajar yang
konvensional, yang hanya memanfaatkan cara kerja otak kiri. Melalui pembuatan gambar, simbol, dan warna yang beraneka ragam maka dapat menyeimbang cara
kerja otak antara belahan kiri dan belahan kanan. Selain itu metode peta pikiran mind mapping dapat terus berkembang sesuai dengan keinginan penulisnya.
Sebelum pembuatan peta pikiran mind mappng ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dintaranya bahan-bahan untuk pembuatan peta pikiran mind mapping
yaitu: kertas kosong, pena, dan pensil warna. Menurut Buzan 2008:15-16 ada beberapa langkah untuk membuat peta pikiran mind mapping, adapun langkah-
langkah tersebut adalah: 1
Mulailah dari bagian tengah kertas yang kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Karena memulai dari tengah memberikan kebebasan
kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dengan lebih bebas dan alami.
commit to user 33
2 Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Karena sebuah gambar dapat
bermakba ribuan
kata dan
membantu untuk
menggunakan dan
mengembangkan imajinasi. 3
Gunakan berbagai warna. Karena bagi otak, wrna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran lebih hidup, menambah energi kepada
pemikiran yang sangat kreatif, dan sekali lagi “menyenangkan”. 4
Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan selanjutnya hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya. Hal ini dikarenakan otak kita bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan antara hal satu dengan hal yang lainnya. Bila
menghubungkan cabang-cabang tersebut akan lebih mudah memahami dan mengingatnya.
5 Buatlah hubungan garis melengkung, bukan garis lurus. Karena garis lurus
akan membosankan. 6
Gunakan satu kata kunci untuk setiap satu garis. Karena kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran.
7 Gunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar dapat
bermakna ribuan kata.
B. Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Pageyasa dengan tulisannya yang berjudul Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas 1 MTs
Sunan Kalijogo Malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran Tesis.Jenis penelitian ini adalah PTK dengantujuan penelitian untuk mengetahui kualitas proses dan hasil
pembelajaran berbicara melalui strategi peta pikiran. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran berbicara
melalui strategi pemetaan pikiran terbukti meningkatkan kemampuan berbicara siswa kelas 1 MTs Sunan Kalijogo Malang. Hal ini tercermati pada meningkatnya