Observasi dan Interpretasi Siklus Ketiga

commit to user 83 Tampak pada gambar siswa saling bertukar peta pikiran dengan teman satu meja. Kedua siswa terlihat saling memberikan peta pikiran. Siswa lalu saling berdiskusi mengenai peta pikiran mereka. Selama siswa berdiskusi dengan teman satu mejanya guru melakukan monitoring dengan berjalan mengelilingi kelas. Selama guru melakukan monitoring, guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. Selain memantau guru juga berdiskusi dengan siswa yang bertanya mengenai peta pikirannya. Setelah selesai siswa diminta untuk memperbaiki peta pikirannya berdasarkan masukan dari temannya. Suasana kelas menjadi hening, siswa berkonsentasi memperbaiki kerangka peta pikirannya berdasarkan masukan dari teman satu meja ketika saling bertukar peta pikiran. Guru berjalan mengelilingi kelas dan berdiskusi dengan siswa. Dua puluh menit kemudian bel berbunyi. Guru menyuruh siswa untuk melanjutkan dan memperbaiki karya tulis ilmiah siswa di rumah dan meminta siswa untuk mengetik hasil dari karya tulis ilmiah siswa dan mengembangkannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Guru menyimpulkan pembelajaran hari itu dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Interpretasi

Observasi dilaksanakan pada waktu berlangsung pembelajaran menulis ilmiah menggunakan strategi peta pikiran, yaitu pada Sabtu, 19 Februari 2011 pukul 07.15-08.45. Pembelajaran tersebut berlangsung satu pertemuan 2x45menit. Siklus III dilakukan satu kali pertemuan, hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah serta agar tidak sampai menganggu kelangsungan pembelajaran kompetensi dasar yang lain. Sama seperti pada siklus sebelumnya, observasi ini difokuskan pada situasi pelaksanaan pembelajaran, kegiatan yang commit to user 84 dilaksanakan guru, dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis ilmiah. Pada observasi ini, peneliti sebagai partisipan pasif dan duduk di kursi paling belakang. Berdasarkan kegiatan observasi, secara garis besar diperoleh gambaran pelaksanaan tindakan siklus III sebagai berikut: 1 Sebelum mengajar, guru mempersiapkan rencana pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam mengajar. 2 Pelaksanaan tindakan siklus III berlangsung selama 1 kali pertemuan, diikuti oleh siswa kelas XI A SMA Muhammadiyah 3 Masaran yang berjumlah 30 siswa. 3 Pembelajaran pada siklus III tidak hanya terjadi di dalam kelas tetapi juga di luar kelas yaitu aula. Pembelajaran di luar kelas tidak dilaksanakan di taman karena di sekolah tersebut taman sangat sempit dan langsung berhadapan dengan kelas lain. Jadi pembelajaran di luar kelas dilaksanakan di aula agar tidak menganggu pembelajaran di kelas lain. 4 Guru menjelaskan pada siswa bahwa rumusan masalah siswa ditambah satu, landasan teori pembahasan, dan kesimpulan juga harus ditambah. 5 Guru sudah memantau dan melakukan monitoring siswa dengan baik. Guru sering berkeliling kelas. Ketika memantau, juga berinteraksi dengan siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Pada saat berkeliling kelas guru tidak hanya berpusat pada satu kelompok saja, tetapi guru sudah berkeliling semua kelompok dan berinteraksi dengan kelokpok tersebut. Selama guru melakukan monitoring, guru membawa lembar observasi dan mencatat siswa yang aktif dalam kelompok. 6 Pada saat siswa saling bertukar peta pikiran, siswa telah dapat saling berdiskusi dengan baik. Para siswa saling memberikan masukan pada peta pikiran kerangka karya tulis ilmiah temannya. commit to user 85 7 Peningkatan kualitas hasil dan proses pembelajaran menulis ilmiah tampak dari indikator berikut ini: a Keaktifan selama pembelajaran Berdasarkan pengamatan peneliti dengan menggunakan pedoman observasi diketahui bahwa keaktifan siswa mengalami peningkatan dari silkus II. Ketika pembelajaran berlangsung ada 23 76 siswa yang aktif dan cukup merespon stimulus yang diberikan guru saat pembelajaran berlangsung. Siswa yang menunjukkan sikap kurang aktif yaitu 7 siswa 24. b Keaktifan membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiah Berdasarkan pengamatan peneliti 27 90 siswa menampakkan semangat dan antusias ketika membuat peta pikiran dari kerangka karya tulis ilmiahnya. Siswa yang lainnya menunjukkan sikap kurang berminat membuat peta pikiran terlihat tidak bersemangat dalam mengerjakan malas-malasan, meletakkan kepala di meja yaitu 3 siswa 10. c Kerja sama dalam kelompok Ketika proses pembelajaran dalam tindakan siklus III ini ada 24 siswa 80 sepenuhnya aktif dalam kelompok seperti aktif bertanya, menjawab, bekerja secara kelompok, mengkonstruksi, menemukan, merefleksi, dan mengerjakan tugas. Selain itu siswa tampak antusias dan bersemangat dalam kelompok selama pembelajaran menulis ilmiah berlangsung. Sisanya ada 4 20 siswa yang masih kurang aktif dalam kelompok, mereka terlihat kurang bersemangat, malas- malasan dalam kelompok. Peningkatan penilaian proses pembelajaran menulis ilmiah pada siklus III dapat dilihat di lampiran 23 halaman 175. Peningkatan nilai proses pembelajaran menulis ilmiah pada siklus commit to user 86 III dapat tampak jelas pada tabel dan grafik perbandingan nilai menulis ilmiah di bawah ini: Tabel 11. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III No. Nilai Jumlah Siswa Siklus I Siklus II Siklus III 1. 50-69 20 8 4 2. 70-89 10 21 26 Grafik 5. Nilai Proses Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III d Ketuntasan hasil belajar siswa Ketuntasan hasil belajar menulis ilmiah siswa dinilai berdasarkan isi, organisasi, kosakata, pengembangan dan mekanik dari tulisan ilmiah siswa. Ketuntasan hasil belajar pada siklus III ini mengalami kenaikan yang siginifikan daripada siklus II lalu, yaitu mencapai 90. Hal ini dilihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 berjumlah 27 siswa dari 30 siswa yang mengikuti pembelajaran. Dengan demikian ada 3 siswa 10 yang tidak tuntas. 5 10 15 20 25 30 50-69 70-89 F R E K U E N S I NILAI PROSES PEMBELAJARAN Siklus I Siklus II Siklus III commit to user 87 Berdasarkan hasil penilaian keterampilan menulis ilmiah siswa melalui pengamatan dan pengisian lembar observasi, menunjukkan bahwa ada 27 siswa yang mendapat nilai lebih dari 65. Dengan demikian ada 27 siswa yang tuntas. Ada 3 siswa yang masih memperoleh nilai kurang dari 65. Dengan demikian, pada siklus III ini, ada tiga siswa yang tidak tuntas yaitu 2 siswa memperoleh nilai 64 dan 1 siswa mendapat nilai 62. Nilai tertinggi yang dicapai siswa pada pembelajaran diskusi siklus III ini adalah 83. Ada 1 siswa yang mendapat nilai 83. Perolehan nilai pembelajaran kemampuan menulis ilmiah pada tindakan siklus III secara lengkap dapat dilihat dalam lampiran 24 halaman 178. Tabel 12. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III dengan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II No Nilai Jumlah Siswa Keterangan Pratindakan Siklus I Siklus II Siklus III 1. 49-53 5 3 Tidak Tuntas 2. 54-59 12 9 1 Tidak Tuntas 3 60-64 5 4 6 3 Tidak Tuntas 4. 65-69 7 10 5 1 Tuntas 5. 70-74 1 14 14 8 Tuntas 6. 75-79 - - 3 11 Tuntas 7. ≥ 80 1 7 Tuntas commit to user 88 Grafik 6. Perbandingan Nilai Pembelajaran Menulis Ilmiah pada Siklus III dengan Pratindakan, Siklus I dan Siklus II Perbandingan yang digambarkan pada tabel dan grafik tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang ‟tuntas‟ dari 23 siswa menjadi 27 siswa. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 hanya 3 siswa. Dengan demikian, jelas bahwa nilai siswa pada siklus III lebih baik daripada siklus-siklus sebelumnya.

d. Analisis dan Refleksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 1 SAMARINDA

0 36 228

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ( MIND MAPPING ) PADA MATA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kalisoro Kec.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kaliso

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahu

1 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten.

0 0 17

menggunakan Peta Pikiran Mind Mapping dalam Menulis

0 0 9