commit to user 96
2. Penerapan strategi peta pikiran mind mapping dapat meningkatkan
kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran Kabupaten Sragen tahun ajaran 20102011. Hal ini terbukti dengan
meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan. Pada siklus I hanya ada 14 siswa yang tuntas 47 dan pada siklus II meningkat menjadi
23 siswa yang tuntas 77. Peningkatan yang cukup siginifikan juga terjadi pada siklus III yaitu 27 siswa tuntas 90. Nilai tersebut berdasarkan pada
aspek isi, organisasi, kosakata, pengembangan, dan mekanik dari tulisan karya ilmiah siswa.
B. Implikasi
Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran bergantung pada beberapa faktor, bila dilihat dari penelitian ini, yaitu dari segi guru dan siswa. Faktor dari pihak guru
yaitu kemampuan dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, memilih dan memilah strategi yang digunakan dalam pembelajaran, serta
strategi yang digunakan guru sebagai sarana menyampaikan materi dalam penelitian ini guru menerapkan strategi peta pikiran mind mapping. Sedangkan dari segi siswa
dapat memotivasi siswa untuk belajar mengenai menulis dalam hal ini karya tulis ilmiah. Strategi peta pikiran mind mapping juga dapat menarik minat siswa untuk
belajar mengenai karya tulis ilmiah. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan strategi peta pikiran dalam
pembelajaran menulis ilmiah dapat meningkatkan kualitas proses dan meningkatkan kemampuan menulis ilmiah dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini juga dapat
menjadi salah satu alternatif guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran, dan dalam mata pelajaran yang lain pula. Strategi peta pikiran mind
mapping terbukti mampu mengaktifkan dan menarik minat siswa dalam pembelajaran. Melalui strategi peta pikiran kesulitan siswa dalam mengeluarkan dan
mengembangkan ide dapat teratasi. Selain itu siswa menjadi senang dalam
commit to user 97
pembelajaran menulis ilmiah karena menggunakan gambar dan warna yang disukai oleh para siswa.
Penerapan strategi peta pikiran dalam pembelajaran menulis ilmiah dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam menulis ilmiah. Pertama guru meminta
siswa membuat peta pikiran dari karya tulis ilmiah yang telah disediakan secara kelompok. Selanjutnya guru meminta secara individu untuk membuat peta pikiran
dari kerangka karya tulis ilmiah mereka. Setelah itu siswa mengembangkan peta pikiran tersebut menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Selanjutnya siswa diminta
untuk menukarkan menukarkan hasil dari kerangka karya tulis ilmiahnya dengan teman satu meja dan saling berdiskusi untuk memberikan masukan. Dari hasil diskusi
tersebut siswa diminta untuk memperbaiki kerangka peta pikirannya. Selanjutnya siswa mengembangkannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Guru berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memantau diskusi siswa. Guru menegur siswa yang tidak aktif dalam diskusi.
C. Saran