commit to user 97
pembelajaran menulis ilmiah karena menggunakan gambar dan warna yang disukai oleh para siswa.
Penerapan strategi peta pikiran dalam pembelajaran menulis ilmiah dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam menulis ilmiah. Pertama guru meminta
siswa membuat peta pikiran dari karya tulis ilmiah yang telah disediakan secara kelompok. Selanjutnya guru meminta secara individu untuk membuat peta pikiran
dari kerangka karya tulis ilmiah mereka. Setelah itu siswa mengembangkan peta pikiran tersebut menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Selanjutnya siswa diminta
untuk menukarkan menukarkan hasil dari kerangka karya tulis ilmiahnya dengan teman satu meja dan saling berdiskusi untuk memberikan masukan. Dari hasil diskusi
tersebut siswa diminta untuk memperbaiki kerangka peta pikirannya. Selanjutnya siswa mengembangkannya menjadi karya tulis ilmiah yang utuh. Guru berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok lain untuk memantau diskusi siswa. Guru menegur siswa yang tidak aktif dalam diskusi.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi di atas, peneliti dapat merumuskan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru harus memonitor dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan
ketika membuat kerangka karya tulis ilmiah dengan strategi peta pikiran. b.
Guru memotivasi siswa untuk aktif selama proses pembelajaran menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran.
c. Guru mengubah pembelajaran menulis ilmiah yang berpusat pada guru
menjadi berpusat pada siswa dengan strategi peta pikiran.
commit to user 98
2. Bagi Siswa
a. Siswa lebih bersungguh-sungguh dalam membuat kerangka karya tulis
ilmiah dengan peta pikiran. b.
Siswa lebih aktif berdiskusi memberikan masukan ketika saling bertukar peta pikiran dengan teman satu mejanya.
c. Siswa harus selalu aktif dan konsentrasi ketika mengikuti pembelajaran
menulis ilmiah dengan strategi peta pikiran. 3.
Bagi Sekolah a.
Penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang proses pembelajaran hendaknya lebih diutamakan, tidak hanya secara materi tetapi juga secara spiritual.
Dukungan pihak sekolah terhadap kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang bersifat ilmiah seperti ekstrakulikuler karya tulis ilmiah juga semestinya
perlu lebih ditekankan untuk menunjang kemampuan menulis siswa terutama dalam karya tulis ilmiah.
b. Pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru antara lain memberi
penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerjanya dengan baik atau guru yang menggunakan metode inovatif dalam pembelajaran
4. Bagi Peneliti Lain
a. Penelitian ini diharapkan mampu memicu berkembangnya penelitian-
penelitian lain yang lebih kreatif dan inovatif, khususnya terhadap pembelajaran menulis.
b. Diharapkan bagi peneliti lain untuk lebih menjalin hubungan yang
harmonis dengan pihak guru dan sekolah yang akan diajak bekerja sama agar penelitian yang dilakukan lebih tepat guna, terarah, dan mampu
mengkritisi permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran secara lebih mendalam.
commit to user 99
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Amir. 2007. Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Yogyakarta. Aditya Media.
Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Mapp. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. DePotter, Bobby dan Hernacki, Mike. 2007. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.
Enre, Fachrudin Ambo.1988. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Jakarta:
Depdikbud.
Gino, dkk. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
______________.2009.
Dasar-dasar Pengembangan
Kurikulum. Bandung:
Rosdyakarya. Hasnun, Anwar. 2004. Pedoman Petunjuk Praktis Karya Tulis. Yokyakarta: Penerbit
Absolut. Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi, laporan,
Makalah,Pproposal, Skripsi dan Tesis. Bandung : Pustaka Setia. Keraf, Gorys. 1995. Komposisi Lanjutan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Khuraesen, Nunung. 2008. Pengaruh Peta pikiran dan Kemampuan Penalaran
Berbahasa Dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Pada Siswa Kelas IX ASMA2Bandunghttp:www.lpmpjabar.go.idindex.php?option=com_content
view=articlecatid=403Apend-artikelid=1873Apenelitian-eksperimen- pada-siswa-kelas-ix-a-sma-negeri-2-bandungItemid=63 Diunduh tanggal 19
November 2010.
commit to user 100
Kosasih, Elfia. 2010. Bimbingan Menulis Karya Ilmiah. Bandung : CV Pustaka Setia. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis: Kiat Jitu menulis Artikel, Kolom, dan
Resensi Buku. Jakarta: Erlangga. Lestari,
Wiwin Yuni. 2009. “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis Cerita Pada Siswa Kelas IV Seolah Dasar Negeri Mlilir 01 Madiun
” . Tesis. Surakarta. Tidak dipubikasikan.
Mueller, Alma, Johnston, Mary, dan Bligh, Diane. Joining Mind Mapping and Care Planning to Enhance Student Critical Thinking and Achieve Holistic Nursing
Care. Nursing Diagnosis. Philadelphia: Jan-Mar 2002. Vol. 13, Iss. 1;pg.24,4pgs.Dalamhttp:proquest.umi.compqdweb?index=2did=11283378
2SrchMode=1sid=4Fmt=4VInst=PRODVType=PQDRQT=309V Name=PQDTS=1300246620clientId=80413 Diunduh, 15 Maret 2011.
Näykki, Piia dan Järvelä, Sanna. 2008. How Pictorial Knowledge Representations
Mediate Collaborative Knowledge Construction In Groups. . Journal of Research on Technology in Education. University of Oulu, Finland. Eugene:
Spring 2008.
Vol. 40,
Iss. 3;
pg. 359,
29 pgs.
Dalamhttp:proquest.umi.compqdweb?index=3did=1484700191SrchMo de=1sid=1Fmt=3VInst=PRODVType=PQDRQT=309VName=PQ
DTS=1300244514clientId=80413 Diunduh 15 Maret 2011
Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yoggyakarta: BPFE.
Pageyasa, Wayan. 2004. “Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas 1 MTs
Sunan Kalijogo Malang Melalui Strategi Pemetaan Pikiran ” Tesis. Malang.
Tidak dipublikasikan Puspitasari, Eva Maita.
“Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran Mind Mapping pada Siswa Kelas VB SD Negeri Dukuhan Kerten
no.58 Surakarta Tahun Pelajaran 20092010”. Skripsi. Surakarta. Tidak dipublikasikan
Racmawati, Tutiek Yunita. 2008. ”Peningkatan Kulitas Pembelajaran Menulis Cerita
Pendek Dengan Metode Peta Pikiran Pada Siswa Kelas IX D SMP AL Muayyad”. Skripsi. Surakarta. Tidak dipublikasikan.
Sagala, Syaiful. 2007.Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
commit to user 101
Sarbana, Baban . 2005. Ampuh Menjadi Cerdas Tanpa Batas. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Siberman, Mel. 2007. Active Lerning 101 Strategi pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Madani.
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Rosdyakarya.
Sukma, Elfia. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Peta Pikiran pada Siswa Kelas V SDN Sumbersari III Malang. Jurnal Diksi Vol.:14.No.1
Januari.2007.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogjakarta: Pustaka Pelajar. Sutopo, H.B. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Suwandi, Sarwiji. 2009. Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Penulisan Karya
Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru PSG Rayon 13 Surakarta _______________. 2010. Model Asesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka Syaukah, Ali dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi, Tesis, Disertasi,
Makalah, Laporan Penelitian. Malang : Malang University Press. Syurfah, Ariany. 2008. Multiple intelegences for Islamic Teaching. Jakarta: Syaamil.
Tarigan, Henry Guntur.2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Penerbit Angkasa. Waluyo, Herman J. 2006. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta. UNS
Press.
Wang, Cheng -Wen, Chieh Lee Chun-, dan Chu- Ying-Chien. 2010. A Brief Review on Developing Creative Thinking in Young Children by Mind Mapping.
International Business Research. Toronto: Jul 2010. Vol. 3, Iss. 3; pg. 233, 6pgs.Dalamhttp:proquest.umi.compqdweb?index=2did=2228818591Src
hMode=1sid=1Fmt=3VInst=PRODVType=PQDRQT=309VNam e=PQDTS=1300244484clientId=80413 Dunduh 15 Maret 2011
Wardani, I.G.A.K dkk. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Universitas Terbuka
commit to user 102
LAMPIRAN
commit to user 103
LAMPIRAN
SURVEI AWAL
commit to user 104
LAMPIRAN I
SILABUS
Nama Sekolah : SMA .Muhammadiyah 3 Masaran.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XI
Semester : II
Standar Kompetensi : Menulis 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk
rangkumanringkasan, notulen rapat,dan karya ilmiah
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Bahan
Alat 12.3 Menulis
karya ilmiah
seperti hasil pengamatan
, dan penelitian
Beberapa karya tulis hasil
pengamatan atau penelitian
unsur-unsur karya ilmiah
Menentukan gagasan yang akan
dikembangkan dalam karya tulis
berdasarkan pengamatan atau
penelitian
Menulis karya tulis, dengan
dilengkapi daftar pustaka
Menyunting karya tulis sendiri atau
karya teman Mendaftar hal-
hal yang perlu ditulis,
berdasarkan topik yang
dipilih
Menentukan gagasan yang
akan dikembangkan
dalam karya tulis
berdasarkan pengamatan
atau penelitian
Menyusun kerangka karya
tulis Mengembangk
an kerangka menjadi karya
tulis, dengan dilengkapi
daftar pustaka Menyunting
karya tulis sendiri atau
karya teman Jenis Tagihan:
tugas kelompok
tugas kelompok
ulangan Bentuk
Instrumen: uraian bebas
pilihan ganda jawaban
singkat 6
buku yang
terkait dengan
karya ilmiah
commit to user 105
Lampiran 2. Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Guru
Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010
Tempat : Kantor SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran
kemampuan menulis ilmiah. Waktu
: 12.00 Setelah jam pelajaran Bahasa Indonesia selesai Jenis
: Wawancara terstruktur Informan
: Ichwan Ibnu Effendy, M. Pd guru bahasa Indonesia kelas XI Pewawancara
: Siti Rochani mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia
Setting
Wawancara dilakukan di ruang kantor guru SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.
Deskripsi
Informan merupakan guru bahasa Indonesia kelas XI. Berikut hasil wawancara :
P : Assalam mualaikum, Pak.
G : Walaikum salam, Mbak.
P : Maaf Pak saya menganggu sebentar. Saya ingin melakukan wawancara
dengan Bapak mengenai pembelajaran menulis ilmiah di kelas XI IA. G
: Iya, silahkan Mbak. P
: Menurut Bapak dari empat keterampilan berbahasa, keterampilan apa yang sulit dikuasai oleh siswa?
G : O. terutama pada keterampilan menulis, Mbak.
P : O, begitu ya Pak. Lebih tepatnya menulis apa Pak?
commit to user 106
G : Di bagian menulis ilmiah, Mbak. Siswa selama ini masih mengalami
kesulitan jika diberi tugas untuk menulis karya tulis ilmiah. mereka banyak mengeluh dan mengatakan tidak bisa.
P : Keesulitan apa yang sering dialami oleh siswa Pak?
G : Pada umumnya siswa kesulitan memunculkan ide, mereka tidak tahu harus
menulis apa. Selain itu, tulisan siswa meloncat-loncat, pengorganisasaian isi yang tidak sistematis dan banyak terjadi kesalahan ejaan.
P : Lalu bagahimana Bapak selama ini mengajarkan matari menulis ilmiah pada
siswa? G
: Biasanya saya menjelaskan terlebih dahulu, setelah itu siswa saya suruh untuk membuatnya.
P : Lalu, bagaimana dengan siswa? Apakah kira-kira menurut Bapak siswa
bermiat dengan pembelajaran seperti itu? G
: mereka sich, sering mengeluh Mbak. Mereka selalu beralasan bahwa menulis ilmiah itu sulit.
P : Apakah Bapak pernah menggunakan strategi yang lain?
G : Pernah Mbak, saya pernah menggunakan strategi diskusi, tapi hal tarsebut
tidak efektif. P
: Apakah Bapak pernah mendengar strategi peta pikiran? G
: Belum, Mbak. Saya rasa ini ide yang bagus Mbak. Tidak ada salahnya kalau kita coba.
P : Baik, terima kasih Pak. Terima kasih atas waktunya, dan saya minta maaf
telah menganggu Bapak. G
: Iya, Mbak. Sama-sama. P
: Assalam mualaikum G
: Waalaikum salam.
commit to user 107
Refleksi
Guru pelajaran yang merupakan informan megungkapkan bahwa materi menulis terutama menulis ilmiah sulit dikuasai oleh siswa. Siswa selama ini siswa
kesulitan memunculkan ide, mereka tidak tahu harus menulis apa. Selain itu, tulisan siswa meloncat-loncat, pengorganisasaian isi yang tidak sistematis dan banyak terjadi
kesalahan ejaan. Guru selama ini hanya mengajarkan materi dari LKS setelah itu siswa diberi tugas untuk menulis. Guru memberikan tanggapan yang positif ketika
peneliti menyarankan sebuah strategi pembelajaran yang baru yaitu peta pikiran.
Keterangan : P
: Peneliti G
: Guru
commit to user 108
Lampiran 3.1 Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa
Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010
Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran
kemampuan menulis ilmiah. Waktu
:12.10 Jenis
: Wawancara terstruktur Informan
: Mei Rahmawati murid kelas XI IA Pewawancara
: Siti Rochani mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia
Setting
Wawancara dilakukan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.
Deskripsi
Informan merupakan kelas XI IA. Berikut hasil wawancara : P
: Namanya siapa? S
: Mei Rahmawati P
: Kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia atau tidak? S
: Nggak P
: Kenapa tidak suka? S
: Males P
: sulit pada bagian apa? S
: Pada bagian menulis ilmiah. Menulis thu paling sulit buat saya. P
: Kesulitan di bagian mana, Dek? S
: Kalau guru menyuruh saya menulis, apalagi menulis ilmiah. saya sering tidak tahu harus menulis apa. Saya sering tidak punya ide, kalau pun sudah
commit to user 109
dapat ide kadang sering macet di tengah-tengah tak tahu bagaimana mengakhirinya.
P : O, begitu ya. Lalu kalau guru memberi tugas untuk menulis ilmiah
bagaimana kamu mengatasi kesulitanmu? S
: Ehmmmmmm, ya nulis aja mbak. Nanti juga selesai. P
:O, begitu ya. Kamu pernah dengar istilah peta pikiran? S
: Belum, Mbak. P
: Terima kasih ya Dek. S
: Ya, Mbak sama-sama.
Refleksi
Wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa tidak suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia karena malas. Siswa mengalami kesulitan pada bagian
menulis terutama menulis ilmiah. Siswa merasa kesulitan menuangkan idenya dan ide sering macet di tengah-tengah.
Keterangan :
P : Peneliti
S : Siswa
commit to user 110
Lampiran 3.2 Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa
Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010
Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran
kemampuan menulis ilmiah. Waktu
:12.15 Jenis
: Wawancara terstruktur Informan
: Sita Wiratno murid kelas XI IA Pewawancara
: Siti Rochani mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia
Setting
Wawancara dilakukan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.
Deskripsi
Informan merupakan kelas XI IA. Berikut hasil wawancara : P
: Namanya siapa? S
: Sita Wiratno P
: Kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia? S
: Suka P
: Bagaimana dengan menulis? S
: Suka juga Mbak, tapi kadang saya merasa kesulitan menuangkan ide-ide. Kadang tak tahu harus nulis apa, misalnya pokoknya sulitlah. Terkadang
bosan juga, Mbak bila terlalu banyak nulis. Ya gitu deh, Mbak. P
: Bagaimana dengan menulis ilmiah? S
: Suka juga sih Mbak. Tapi juga sulit-sulit gitu Mbak. P
:O, begitu ya. Kamu pernah dengar istilah peta pikiran?
commit to user 111
S : Pernah, tapi belum gimana ya, cuman pernah dengar aja.
P : Terima kasih ya Dek.
S : Ya.
Refleksi
Wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa juga suka dengan menulis terutama menulis ilmiah, tetapi
siswa sering mengalami kesulitan mengungkapkan idenya dan tidak tahu harus menulis apa.
Keterangan :
P : Peneliti
S : Siswa
commit to user 112
Lampiran 3.3 Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Siswa
Hari dan tanggal : Kamis, 14 Januari 2010
Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran
kemampuan menulis ilmiah. Waktu
:12.18 Jenis
: Wawancara terstruktur Informan
: Istiqomah murid kelas XI IA Pewawancara
: Siti Rochani mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia
Setting
Wawancara dilakukan di ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Wawancara dilakukan setelah pembelajaran bahasa Indonesia selesai.
Deskripsi
Informan merupakan kelas XI IA. Berikut hasil wawancara : P
: Namanya siapa? S
: Isiqomah, Mbak. P
: Kamu suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia? S
: Nggak, saya tidak suka. P
: Kenapa tidak suka? S
: Males. P
: Bagaimana dengan menulis? S
: Sama aja mbak, males. P
: Bagaimana dengan menulis ilmiah? S
: Aduh itu sulit sekali, Mbak. P
: O, begitu ya. Kamu pernah dengar istilah peta pikiran?
commit to user 113
S : belum pernah.
P : Terima kasih ya Dek.
S : Ya.
Refleksi
Wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa tidak suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia karena malas. Siswa mengalami kesulitan pada bagian
menulis terutama menulis ilmiah. siswa merasa kesulitan menuangkan idenya dan ide sering macet di tengah-tengah.
Keterangan :
P : Peneliti
S : Siswa
commit to user 114
Lampiran 4 Catatan Lapangan Hasil Observasi Survei Awal
Tempat : Ruang kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Tujuan : Memperoleh data tentang kondisi awal pembelajaran menulis ilmiah
Haritanggal : Kamis 14 Januari 2010 Waktu
: 10.30-12.00 Jenis
: Observasi terstruktur Objek
: 1. Guru Bahasa Indonesia 2. Seluruh siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Observator : Siti Rochani mahasiswa S1 Bahasa Sastra Indonesia
Setting:
Peneliti tiba di sekolah jam 09.45. Sekolah tampak lengang karena pada jam tersebut masih jam pelajaran ke-4. Peneliti lalu menuju kantor guru, ada beberapa
guru di kantor tersebut. Peneliti lalu menyapa beberapa guru yang ada di kantor tersebut. Peneliti menunggu Pak Ichwan, karena beliau sedang mengajar di kelas XI
IS 2. Setelah bel berbunyi guru dan peneliti menuju kelas XI IA.
Deskripsi :
Bel tanda masuk jam ke-5 telah berbunyi. Guru dan peneliti menuju kelas XI IA. Sesampainya di sana siswa masih ramai, beberapa siswa izin ke kamar mandi.
Guru menyuruh peneliti duduk di belakang, seorang siswa laki-laki menyediakan kursi bagi peneliti. Karena kondisi kelas yang belum kondusif guru belum muemulai
pelajaran, beliau diam. Salah seorang siswa bertaka” husssssss”. Setelah kelas tenang guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam.
Guru bertanya pada s iswa “siapa yang hari ini tidak masuk”? Nihil jawah
salah seorang siswa. Guru menyampaikan bahwa hari ini mereka akan belajar tentang menulis ilmiah. Guru mulai menjelaskan tentang pengertian menulis ilmiah. Guru
commit to user 115
bertanya “apakah siswa mengetahu apa itu karya tulis ilmih? Seorang siswa yang bernama Annisa mengacungkan jari dan menulis pendapatnya ke papan tulis. Guru
kemudian menyuruh seorang siswa laki- laki yang bernama “Sita” untuk
menyampaikan pendapatnya juga ke depan kelas. Seorang murid yang bernama Dwi juga maju ke depan kelas untuk menyampaikan pendapatnya. Kemudian dari tiga
pendapat tersebut guru menyimpulkan tentang pengertian karya tulis ilmiah. Guru kemudian menjelaskan tentang jenis karya tulis ilmiah, dan sistematika
penulisan karya tulis ilmiah dari LKS. Saat guru menjelaskan ada seorang siswa yang duduk di meja yang paling depan tampak tidur. Di bagian belakang juga demikian
tampak siswa tidur dan acuh dengan penjelasan guru. Setelah selesai menjelaskan guru bertanya pada siswa”Sampai di sini ada
yang ingin ditanyakan” para siswa menjawab “Belum, Pak”. Guru menyuruh siswa untuk membuat karya tulis ilmiah seperti apa yang telah guru jelaskan. Siswa tampak
mengeluh dan masih bingung. Karena tampak bingung guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dalam kelompok. Satu kelompok empat orang. Guru memonitoring siswa
dan berjalan memutari setiap kelompok. Karena bel telah berbunyi guru meminta siswa untuk meminta siswa untuk menyelesaikannya di rumah. Guru mengakhiri
pelajaran dengan salam.
Refleksi :
Catatan observasi di atas menunjukkan bahwa guru hanya menjelaskan materi tantang menulis ilmiah dari LKS kemudian menyuruh siswa untuk menulis karya
ilmiah. guru hanya berpedoman dari LKS, sehingga siswa tampak kebingungan setelah disuruh menulis karya tulis ilmiah. Saat guru menjelaskan banyak siswa yang
acuh dan cenderung tidak peduli, hal mungkin karena siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Saat siswa disuruh untuk menulis mereka
banyak yang mengeluh dan mengatakan menulis ilmiah itu sangat sulit.
commit to user 116
Lampiran 5. Daftar Nilai Menulis ilmiah Survei Awal
commit to user 117
LAMPIRAN
SIKLUS I
commit to user 118
Lampiran 6. RPP Siklus I Pertemuan ke-1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP
Sekolah : SMA Muhammadiyah 3 Masaran
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas Semester : XI II
Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkumanringkasan, notulen rapat, dan karya ilmiah
Kompetensi dasar : Menulis karya ilmiah seperti hasil pengamatan, dan
penelitian. Indikator
: 1.
Siswa mampu memahami karya tulis ilmiah hasil pengamatan dan penelitian
2. Siswa mampu mengembangkan ide karya tulis
ilmiah penelitianpengamatan dengan membuat peta pikiran
3. Siswa mampu menulis karya tulis ilmiah
pengamatanpenelitian berdasarkan peta pikiran yang
telah dibuat
dengan memperhatikan
sistematika karya tulis ilmiah. Alokasi Waktu
: 2 × 45 menit
A. Tujuan Pembelajaran