Kondisi Awal HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

commit to user 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan tindakan, 3 observasi dan interpretasi, dan 4 analisis dan refleksi. Sebelum hasil penelitian dipaparkan, pada bab ini diuraikan mengenai kondisi awal pratindakan pembelajaran menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Dengan demikian, pada bab ini akan dikemukakan: 1 kondisi awal proses pembelajaran menulis ilmiah; 2 pelaksanaan tindakan dan hasil penelitian; dan 3 pembahasan hasil penelitian.

A. Kondisi Awal

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti melakukan observasi dan survei awal untuk mengetahui proses pembelajaran menulis ilmiah yang dilakukan di kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Survei awal dilakukan pada hari Kamis, 14 Januari 2011 pukul 10.30-12.00 WIB 2 x 45 menit. Survei kondisi pratindakan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lapangan sebelum penelitian berlangsung. Kondisi yang diteliti adalah proses dan kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Hasil penelitian kondisi pratindakan ini nanti yang akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini. Survei ini dilakukan dengan beberapa langkah berikut: 1 observasi lapangan; 2 wawancara dengan guru dan siswa; 3 analisis dokumen. Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran menulis ilmiah. Peneliti bertindak sebagai partisipan pasif dan duduk di tempat duduk paling belakang. Peneliti melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar serta aktivitas siswa dan guru. Setelah pembelajaran selesai, peneliti melakukan wawancara terhadap guru bahasa Indonesia dan beberapa siswa. Dari wawancara commit to user 50 tersebut, diketahui bahwa ada permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah di kelas XI IA SMA Muhammadiyah 3 Masaran. Menurut guru, pembelajaran menulis ilmiah belum dapat berjalan lancar. Hasil tulisan siswa masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan ejaan, penggunaan tata kalimat yang tidak efektif, dan pengorganisaian isi yang tidak sistematis. Guru mengakui selama ini hanya menggunakan strategi mengajar yang konvensional saja. Dari hasil wawancara dengan guru, guru menyatakan bahwa belum menemukan strategi yang tepat diterapkan dalam pembelajaran menulis ilmiah. Selama ini guru hanya menjelaskan materi tentang menulis ilmiah dari LKS, setelah itu siswa diminta untuk menulis karya tulis ilmiah. Guru mempunyai asumsi bahwa jika strategi pembelajaran tepat, keaktifan siswa pasti bisa ditingkatkan. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, dari tiga siswa yang diwawancarai, dua siswa menyatakan kurang tertarik dengan pembelajaran menulis ilmiah. Pada umumnya, siswa kesulitan untuk memunculkan ide mereka. Tidak tahu harus mulai menulis dari mana. Apabila siswa telah menulis tulisan mereka sering macet di tengah-tengah. Lihat lampiran 3 halaman 108 Dari observasi kelas, dan wawancara ini diperoleh beberapa simpulan mengenai kondisi yang terjadi saat pembelajaran menulis ilmiah berlansung. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran ini antara lain: 1. Siswa kesulitan mengungkapkan idenya Dari survei awal ini, banyak siswa yang mengeluh bahwa mereka tidak tahu harus menulis tentang apa. Jika mereka telah menulis maka ide mereka akan macet di tengah-tengah. Siswa tidak tahu harus memulai tulisan ilmiahnya dari mana. Mereka kesulitan menulis ide mereka, sehingga ketika siswa bekerja dalam kelompok mereka banyak mengeluh. commit to user 51 2. Siswa terlihat kurang berminat mengikuti pembelajaran menulis ilmiah Berdasarkan hasil observasi peneliti pada saat survei awal ini, terungkap bahwa siswa menunjukkan sikap kurang antusiaskurang pedulikurang berminat terhadap pembelajaran menulis ilmiah. Ketika proses pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang kurang fokus pada pelajaran dan beberapa tampak sibuk melakukan aktivitas pribadi. Ada siswa yang terlihat tiduran ketika pembelajaran berlangsung. Gambar 4. Siswa Tampak Tiduran Ketika Pembelajaran Berlangsung Tampak pada gambar siswa terlihat tiduran. Siswa yang duduk di meja depannya juga demikian, sedangkan siswa yang duduk di samping siswa tersebut juga tampak memperhatikan pembelajaran. Di samping siswa tersebut tampak siswa perempuan juga terlihat tiduran ketika pembelajaran berlangsung. 3. Guru menggunakan strategi konvensional Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan guru bahasa Indonesia mengenai strategi pembelajaran menulis ilmiah yang sering digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa strategi yang selama ini digunakan guru adalah strategi konvensional. Guru hanya menerangkan, setelah itu guru memberi penugasan kepada siswa untuk menulis karya tulis ilmiah secara kelompok,. sedangkan dari analisis dokumen, diperoleh data yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis siawa masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari rekap nilai pada tabel berikut ini : commit to user 52 Tabel 6. Rekap Nilai Menulis Ilmiah Siswa Survei Awal No Uraian pencapaian hasil Jumlah 1. Siswa yang memperoleh nilai kurang dari 65 22 siswa 2. Siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 8 siswa Melalui data di atas ditunjukkan bahwa hanya sekitar 26 siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas batas ketuntasan, namun sebagian besar siswa mendapatkan nilai di bawah atau sama dengan 65 sekitar 74. Melalui data yang diperoleh tersebut bisa dinyatakan bahwa kemampuan siswa kelas tersebut dalam menulis masih perlu untuk ditingkatkan. Setelah melakukan pengamatan kondisi awal, guru dan peneliti melakukan diskusi untuk mencari solusi permasalahan dalam pembelajaran menulis ilmiah. Akhirnya tercapai kesepakatan bahwa peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas bersama guru sebagai kolaborator. Penelitian yang dilakukan mengarah pada upaya perbaikan proses pembelajaran menulis ilmiah yang dilakukan untuk menuju pada kualitas hasil yang disesuaikan dengan standar kelulusan yang ditetapkan oleh sekolah. Kemudian disepakati untuk melaksanakan tindakan I, yaitu pada hari Kamis, 20 Januari 2011 dan Sabtu, 22 Januari 2011.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

Peningkatan kemampuan menulis argumentasi dengan metode mind mapping ( peta pikiran) siswa kelas X SMA Muhammadiyah 25 Pamulang, Tangerang Selatan

0 3 128

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI 1 SAMARINDA

0 36 228

PENERAPAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH SALATIGA

1 20 173

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN ( MIND MAPPING ) PADA MATA Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kalisoro Kec.

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran ( Mind Mapping ) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Di SD Negeri 03 Kaliso

0 1 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahu

1 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18

Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 1 Karanganom Kabupaten Klaten.

0 0 17

menggunakan Peta Pikiran Mind Mapping dalam Menulis

0 0 9