Triangulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Visual Dengan

mengeceknya satu per satu. Subjek tidak melihat adanya alternatif jawaban lain. Namun pada kasus tertentu seperti masalah 2, F-17 belum mampu melaksanakan tahap melihat kembali. Hal ini disebabkan subjek merasa tidak yakin akan jawabannya sehingga menurut subjek tidak perlu lagi mengecek jawaban.

f. Triangulasi Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Visual Dengan

Kemampuan Pemecahan Masalah Sedang Tabel 4.60 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Visual dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Sedang Tahap Pemecahan Masalah F-05 F-17 Kesimpulan Memahami masalah 1 Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan, 2 menjelaskan kalimat menggunakan kalimat dan bahasa sendiri 1 Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan, 2 menjelaskan kalimat menggunakan kalimat dan bahasa sendiri, 3 menuliskan apa yang diketahui menggunakan gambar 1 Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan, 2 menjelaskan kalimat menggunakan kalimat dan bahasa sendiri, 3 menuliskan apa yang diketahui menggunakan gambar Membuat rencana 1 Menggambar diagram, 2 mengidentifikasi sub-tujuan, 3 mengurutkan informasi 1 Menggambar diagram, 2 mengidentifikasi sub-tujuan, 3 mengurutkan informasi 1 Menggambar diagram, 2 mengidentifikasi sub-tujuan, 3 mengurutkan informasi Melaksanakan rencana 1 Melaksanakan semua strategi selama proses dan perhitungan berlangsung 1 Melaksanakan semua strategi selama proses dan perhitungan berlangsung 1 Melaksanakan semua strategi selama proses dan perhitungan berlangsung Melihat kembali - 1 Mengecek informasi yang telah teridentifikasi,2 1 Mengecek informasi yang telah teridentifikasi,2 mengecek perhitungan yang terlibat mengecek perhitungan yang terlibat Kedua subjek mampu memahami masalah dengan baik. Kedua subjek mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar dan rinci dan mampu menjelaskan masalah dengan kalimat dan bahasanya sendiri dengan benar. Selain itu, F-17 juga mampu menuliskan apa yang diketahui dengan menggunakan gambar. Dalam membuat rencana, kedua subjek mampu membuat rencana dengan benar. Kedua subjek membuat rencana dengan menggambar diagram pohon, mengidentifikasi sub-tujuan dan mengurutkan informasi. Namun pada kasus tertentu, kedua subjek belum mampu membuat rencana dengan benar seperti yang terjadi pada masalah 2, kedua subjek belum mampu mengidentifikasi sub-tujuan dan mengurutkan informasi karena konsep peluang yang masih lemah. Kedua subjek mampu melaksanakan rencana pemecahan masalah dengan tepat berdasarkan rencana yang dibuat sebelumnya dengan cara melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan berlangsung. Namun pada kasus tertentu seperti masalah 2, kedua subjek belum mampu melaksanakan rencana karena rencana yang dibuat kurang tepat sehingga kedua subjek tidak bisa melaksanakan rencana dengan tepat. F-17 mampu melaksanakan tahap melihat kembali dengan mengecek informasi yang telah teridentifikasi dan mengecek perhitungan yang terlibat. Namun, F-05 belum mampu mengecek jawaban kembali karena waktu yang dianggap masih kurang. Subjek juga tidak melihat adanya cara lain untuk menjawab soal.

4.1.6.3 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Tipe Visual dengan

Kemampuan Pemecahan Masalah Rendah a Subjek Penelitian F-24 1 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah 1 Subjek F-24 a. Tahap Memahami Masalah 1 Analisis Tes Tertulis Gambar 4.102 berikut ini merupakan hasil tertulis F-24 pada tahap memahami masalah 1. Gambar 4.102 Hasil Tertulis Tahap Memahami Masalah 1 Subjek F-24 Berdasarkan hasil pekerjaan siswa di atas, terlihat bahwa F-24 menuliskan soal kembali. Tidak dapat diprediksi apakah F-24 mampu mamahami masalah 1. 2 Analisis Petikan Wawancara Gambar 4.103 berikut ini merupakan petikan wawancara F-24 pada tahap memahami masalah 1. Gambar 4.103 Petikan Wawancara Tahap Memahami Masalah 1 Subjek F-24 Berdasarkan petikan wawancara di atas terlihat F-24 mampu memahami masalah 1 dengan baik. Walaupun tidak terlihat pada hasil tertulis siswa, F-24 mampu mengetahui apa yang diketahui dengan benar yaitu F-24 menjelaskan beberapa aturan permainan yang ada pada soal dan syarat si pemain dapat memenangkan permainan. F-24 juga mampu mengetahui apa yang ditanya dengan benar yaitu peluang Sandra memenangkan permainan. Selanjutnya, F-24 juga mampu menjelaskan masalah dengan kalimat sendiri dengan baik tanpa adanya kesalahan dalam menjelaskan. Berdasarkan analisis petikan wawancara di atas, F-24 mampu memahami masalah 1 dengan baik. F-24 mampu mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan dan mampu menjelaskan masalah 1 dengan kalimat dan bahasa sendiri. 3 Triangulasi Tabel 4.61 Uraian Indikator Tahap Memahami Masalah 1 Subjek F-24 Analisis Tes Tertulis Analisis Petikan Wawancara Kesimpulan - 1 Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan, 2 menjelaskan masalah menggunakan kalimat dan bahasa sendiri 1 Mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan, 2 menjelaskan masalah menggunakan kalimat dan bahasa sendiri P : Coba jelaskan masalah ini menggunakan bahasa kamu sendiri F-24 : Sandra memainkan permainan. Dia harus melempar koin, kalau yang keluar angka maka ia harus berhenti, kalau yang keluar gambar melanjutkan permainan. Setelah yang keluar gambar, harus melempar dadu, kalau yang keluar bilangan prima ia harus melempar sebuah koin, kalau yang keluar angka dia mengambil bola kalau bolanya putih berarti menang. P : Yang diketahui dari soal tersebut apa? F-24 : Permainan dengan aturan-aturan tadi. Sandra menang kalau ngambil bola putih P : Kalau yang ditanyakan dari soal tersebut apa? F-24 : Peluang Sandra memenangkan permainan Pada analisis tes tertulis siswa, tidak dapat diprediksi apakah F-24 mampu memahami masalah 1 karena menuliskan soal kembali. Namun, setelah dikonfirmasi melalui wawancara, F-24 mampu mamahami masalah 1 dengan baik. F-24 mampu menjelaskan apa yang diketahui dan ditanyakan dengan benar. F-24 juga mampu menjelaskan masalah menggunakan kalimat dan bahasa sendiri. Berdasarkan kedua analisis dapat disimpulkan F-24 dapat memahami masalah 1.

b. Tahap Membuat Rencana

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) terhadap hasil belajar fisika siswa; kuasi eksperimen di SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan

1 8 185

Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL), Problem Based Learninng (PBL), dan Problem Solving Pada Materi Animalia

5 29 376

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok Bahasan Trigonometri (PTK di kelas X SMA Muhammadiyah 1

0 3 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok Bahasan Trigonometri (PTK di kelas X SMA Muhammadiyah 1

0 3 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Scientific Pada Pokok Bahasan Bangu

0 1 11

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIF,

0 3 16

The Effect of Problem Based Learning PBL

0 0 6

PENERAPAN MODEL PBL PROBLEM BASED LEARNI

0 0 6

PROBLEM BASED LEARNING PBL ATAU PEMBELAJ

0 0 1