3.7. Analisis Intrumen Penelitian
Analisis intrumen pada penelitian ini merupakan validitas empiris instrumen tes kemampuan pemecahan masalah yaitu validitas yang bersumber pada atau
diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan. Validitas empiris ini meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda soal dan taraf kesukaran setiap butir pada soal
ujicoba tes kemampuan pemecahan masalah siswa.
3.7.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2006:168. Instrumen yang baik dan valid
apabila mempunya validitas yang tinggi. Validitas butir soal dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment, yaitu sebagai berikut.
∑ ∑ ∑ √{ ∑
∑ }{ ∑
∑ }
Arikunto, 2006:170 Keterangan:
: koefisien korelasi skor butir soal dan skor total : banyaknya subjek
S X
: jumlah skor tiap butir soal S
Y : jumlah skor total butir soal
S XY
: jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total S
X
2
: jumlah kuadrat skor butir soal S
Y
2
: jumlah kuadrat skor total
Setelah diperoleh nilai selanjutnya dibandingkan dengan hasil
pada tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Butir soal dikatakan valid jika
.
3.7.2. Reliablitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Suatu tes dikatakan reliabel apabila dapat memberikan hasil yang sama jika diujikan berulang kali pada subjek yang
sama pada lain waktu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas soal bentuk uraian dan angket dengan menggunakan rumus Alpha,
yaitu sebagai berikut ∑
Dengan
∑
∑
dan
∑
∑
Keterangan: : reliabilitas yang dicari
S :
jumlah varians skor tiap butir soal : varians total
: banyak butir soal : banyak peserta tes
Arikunto, 2006:196
Hasil perhitungan reliabilitas soal tes kemampuan pemecahan masalah dibandingkan dengan tabel
product moment dengan taraf signifikan 5. Jika maka instrumen yang diuji cobakan reliabel.
3.7.3. Daya Pembeda Soal
Menurut Arifin 2012: 145, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai menguasai materi
dengan peserta didik yang kurang pandai kurangtidak menguasai materi. Untuk menguji daya pembeda, langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Menghitung jumlah skor total tiap peserta didik.
2. Mengurutkan skor total mulai dari skor terbesar sampai dengan skor terkecil.
3. Menetapkan 27 skor terbesar sebagai kelompok atas dan 27 skor terkecil
sebagai kelompok bawah. 4.
Menghitung rata-rata skor untuk masing-masing kelompok kelompok atas maupun kelompok bawah.
5. Menghitung daya pembeda soal dengan rumus:
� ̅ ̅
� � Keterangan:
DP : daya pembeda
̅ : rata-rata kelompok atas
̅ : rata-rata kelompok bawah
Tabel 3.1 Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda DP Kelasifikasi
Sangat baik Baik
Cukup Baik Kurang baik
Arifin, 2012:146
3.7.4. Tingkat Kesukaran