53 oleh peminjam, sehingga lebih memudahkan dalam proses berjualan. Peminjam
gerobak dapat langsung mempersiapkan usaha mi ayam di rumah. Pada awal usaha, Bapak Sukimin menerapkan sistem sewa sampai
pedagang baru tersebut mampu membeli barang-barang modalnya sendiri. Bapak Sukimin juga tidak menerapkan sistem kerja seperti atasan dan bawahan. Mereka
yang datang untuk belajar berjualan mi ayam tidak memiiki ikatan untuk terus menjadi bawahan atau pegawai Bapak Sukimin. Mereka dapat membuka usaha
sendiri jika merasa sudah mampu berwirausaha sendiri.
5.3. Deskripsi Usaha
Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin belum melakukan kegiatan produksi mi mentah jagung dalam skala komersil. Sejak mengikuti beberapa seminar
mengenai pembuatan mi mentah jagung pada tahun 2008 lalu, Bapak Sukimin masih melakukan kegiatan percobaan produksi di pabriknya sendiri. Produk yang
dicoba yaitu mi mentah jagung 30 persen. Sementara itu, Bapak Sukimin sudah melakukan percobaan produksi mi jagung 100 persen saat mengikuti pelatihan
pembuatan mi jagung yang diadakan oleh SEAFAST Center IPB. Produk-produk yang dihasilkan Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin
didistribusikan secara langsung kepada para pemesan tanpa melalui distributor. Bapak Sukimin dan seorang karyawannya mensuplai produk mi mentah ke
pedagang-pedagang mi ayam keliling di daerah sekitar Kota Bogor. Usaha yang dilakukan oleh Bapak Sukimin secara tidak langsung berada
di bawah binaan Institut Pertanian Bogor. Hal ini karena Bapak Sukimin sering kali mendapatkan seminar-seminar mengenai sanitasi dan kebersihan dalam
produksi, serta pelatihan-pelatihan mengenai pembuatan mi jagung yang baik.
54
VI ASPEK NON FINANSIAL
Aspek-aspek non finansial yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial lingkungan, dan aspek
hukum.
6.1. Aspek Pasar
Sebelum menjalankan suatu usaha, penting untuk mengkaji aspek pasar untuk mengetahui adanya potensi pasar bagi suatu produk. Pada penelitian ini
aspek pasar yang dianalisis meliputi permintaan, penawaran, serta bauran pemasaran yang terdiri dari aspek produk, harga, distribusi, dan promosi.
6.1.1. Permintaan
Peluang pasar mi mentah masih terbuka karena didukung oleh pergeseran pola makan masyarakat Indonesia yang mulai mengkonsumsi pangan pokok selain
nasi. Mi mentah yang diolah menjadi mi ayam sudah lazim menjadi makanan pokok pengganti nasi bagi masyarakat. Hal ini karena mi ayam merupakan
makanan yang mudah ditemukan, mulai dari pusat perbelanjaan hingga di pinggir jalan.
Berdasarkan kajian perilaku konsumen yang dilakukan oleh Juniawati 2003 dapat diketahui bahwa mi merupakan produk pangan non beras yang
paling sering dikonsumsi dibandingkan dengan produk pangan non beras lainnya. Selain itu, tingginya potensi pasar untuk produk mi juga terlihat dari hasil
produksi yang habis terjual. Mi mentah yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sekitar 100
– 125 kilogram mi mentah dalam satu kali produksi. Mi juga merupakan produk pangan yang memiliki cakupan segmentasi
konsumen yang luas dan berasal dari berbagai kalangan. Produk mi dapat dinikmati oleh anak-anak hingga orang dewasa dari berbagai latar belakang
ekonomi. Penelitian Juniawati 2003 juga menyatakan bahwa sebanyak 84 persen panelis menganggap bahwa produk mi jagung instan dapat menggantikan produk
mi instan yang sudah ada. Selain itu, hasil kajian Juniawati 2003 menunjukkan 84 persen panelis berminat untuk membeli produk mi jagung instan apabila telah
55 tersedia di pasaran. Karakteristik produk yang diharapkan oleh konsumen secara
umum terdiri dari kandungan zat gizi, harga terjangkau, tidak berdampak buruk bagi tubuh, produk bermutu tinggi, praktis untuk dikonsumsi, mudah didapat,
kemasan menarik, dan memiliki beberapa pilihan rasa Juniawati 2003. Hasil penelitian Putra 2009 juga menyatakan bahwa sebanyak 85 persen
responden pedagang mi bakso menyatakan bersedia menggunakan mi jagung, sementara jumlah responden konsumen mi bakso yang bersedia adalah sebesar 87
persen. Penelitian Putra 2009 juga menghasilkan banyak alternatif penggunaan mi jagung yaitu mi bakso 87 persen, mi ayam 36,4 persen, soto mi 32,6
persen, dan mi goreng 12,4 persen.
6.1.2. Penawaran
Jumlah penawaran industri dapat dilihat dari jumlah produksi perusahaan karena seluruh hasil produksi perusahaan dijual ke pasar. Berdasarkan data dari
Paguyuban Pedagang Mi Ayam Tunggal Rasa wilayah Bogor terdapat 20 orang produsen mi mentah di Bogor. Jika diasumsikan setiap produsen memproduksi
rata-rata 50 kilogram mi mentah setiap harinya maka dapat disimpulkan bahwa penawaran industri di Bogor saja mencapai 1.000 kilogram mi mentah setiap
harinya atau mencapai 30 ton setiap bulannya. Dalam industri mi mentah di Bogor, setiap produsen menetapkan harga
yang berbeda. Penetapan harga yang berbeda ini juga menunjukkan kualitas mi yang dijual. Bapak Sukimin menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada
produsen lain yaitu Rp 10.000 per kilogram. Harga jual mi mentah yang ditetapkan oleh produsen lain berkisar antara Rp 8.000
– Rp 9.000 per kilogram. Bapak Sukimin berani menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi karena mi
mentah buatan Bapak Sukimin memiliki daya tahan yang lebih lama. Mi mentah buatan Bapak Sukimin mampu bertahan selama satu hari penuh tanpa berubah
warna, tidak berbau asam, dan masih tetap kenyal.
6.1.3. Bauran Pemasaran
Strategi bauran pemasaran diperlukan untuk menghadapi persaingan di pasar. Startegi bauran pemasaran yang dilakukan oleh Usaha Mi Mentah Bapak
56 Sukimin dalam memasarkan produknya adalah dengan menggunakan strategi 4P
yaitu produk Product, harga Price, tempat Place, dan promosi Promotion.
a. Produk Product
Menurut Kotler dan Armstrong 2008, produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi,
penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Jenis produk yang ditawarkan oleh usaha mi ayam Bapak Sukimin
yaitu mi mentah, pangsit basah, pangsit kering dan jasa penggilingan pangsit. Mi mentah merupakan produk utama yang terbuat dari tepung terigu dan tepung
jagung. Produk pangsit, baik pangsit basah maupun pangsit kering, merupakan produk yang biasa digunakan sebagai makanan pelengkap untuk mi ayam atau
dapat juga dikonsumsi sebagai pelengkap batagor. Sedangkan produk jasa penggilingan pangsit merupakan jasa memproduksi pangsit mentah dimana
bahan-bahan pangsit dibawa sendiri oleh konsumen. Produk jasa penggilingan pangsit ini biasa dilakukan saat bulan Ramadhan.
Produk yang saat ini dihasilkan oleh Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin adalah mi mentah terigu. Sedangkan produk yang direncanakan untuk diproduksi
yaitu mi mentah jagung 30 persen dan mi mentah jagung 100 persen. Produk mi mentah dipasarkan dalam bentuk kemasan plastik dengan satuan kilogram. Berat
masing-masing kemasan disesuaikan dengan pesanan dari konsumen. Menurut klasifikasinya, komoditi yang ditawarkan usaha ini termasuk ke dalam barang
konsumsi tidak langsung. Hal ini karena produk mi mentah dibeli oleh pedagang- pedagang mi ayam keliling untuk kemudian diolah dan dijual ke konsumen akhir.
b. Harga Price