Saran Analisis Kelayakan Usaha Mi Mentah Jagung (Studi Kasus: Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin di Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor, Jawa Barat)

103 usaha pembuatan mi mentah jagung 100 persen pun lebih tinggi dibandingkan dengan usaha mi mentah terigu dan mi mentah jagung 30 persen.

8.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah: 1. Usaha pembuatan mi mentah sebaiknya mulai melakukan pembukuan usaha yang meliputi data produksi, data pemesanan, data penjualan, dan data pengeluaran usaha agar diketahui secara pasti angka penjualan, pemasukan dan pengeluaran dari perusahaan. Pencatatan yang jelas akan memudahkan pemilik usaha untuk mengontrol usahanya. 2. Usaha pembuatan mi mentah sebaiknya mendaftarkan usahanya pada lembaga perizinan terkait agar memiliki kekuatan hukum yang jelas dan diakui keberadaanya oleh pemerintah. Perusahaan dapat memperoleh perizinan melalui pemerintah setempat dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Hal ini akan memudahkan perusahaan jika di kemudian hari timbul masalah. 3. Pemerintah sebaiknya memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai usaha pembuatan mi mentah jagung agar semakin banyak masyarakat yang mengetahui usaha mi mentah jagung dan tertarik untuk mengusahakannya. Pemerintah juga memberikan pembinaan usaha kepada pengusaha mi mentah untuk memperbaiki manajemen usaha. 104 DAFTAR PUSTAKA Budiyah. 2005. Pemanfaatan pati dan protein jagung corn gluten meal dalam pembuatan mi jagung instan. [skripsi]. Departemen Teknologi Pertanian dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Departemen Pertanian. 2008. Indikator Pertanian. Jakarta: Direktorat Tanaman Pangan. Fadlillah H. N. 2005. Verifikasi formulasi mi jagung instan dalam rangka penggandaan skala. [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Fardiaz D. 1983. Peningkatan Daya Guna Jagung sebagai Bahan Pembuat Tortila dalam Rangka Penganekaragaman Makanan. Bogor: Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Gittinger J. Price. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-proyek Pertanian. Edisi kedua. Jakarta: UI-Press. Gracecia D. 2005. Profil mi basah yang diperdagangkan di Bogor dan Jakarta. [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Husnah S. 2010. Pembuatan tepung ubi jalar ungu Ipomoea batatas Ayamurasaki dan aplikasinya dalam pembuatan roti tawar. [skripsi] Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Juniawati. 2003. Optimasi proses pengolahan mi jagung instan berdsarkan kajian preferensi konsumen. [skripsi]. Departemen Teknologi Pertanian dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Kadariah. 1988. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomis. Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Kasmir dan Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana. Kotler dan Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ke-12. Jakarta: Erlangga. Kusnandar F, et al. 2008. Modifikasi Sifat Fungsional Pati Jagung Zea mays dan Aplikasinya untuk Perbaikan Kualitas Mi Jagung. Laporan Hasil Penelitian. Bogor: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor bekerjasama dengan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kusnandar F., Muhandri T., Subarna, Palupi N. S., Syah D. 2009. Penelitian dan Pengembangan Mi Jagung di Institut Pertanian Bogor Untuk Mendukung Program Diversifikasi Pangan. Bogor: Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology SEAFAST Center dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor. 105 Lisnan V. 2008. Pengembangan beras artificial dari ubi kayu Manihot esculenta Crant. dan ubi jalar Ipomoea batatas sebagai upaya diversifikasi pangan. [skripsi]. Bogor:Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Manijo. 2005. Analisis kelayakan usaha pengolahan jagung pada proyek agribisnis BPPT – Pemda Sumedang di Desa Marga Mekar, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. [skripsi]. Bogor: Program Studi Ekstensi Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu- ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Muhandri T. 2006. Karakterisasi Reologis pada Pengolahan Mi Jagung dengan Proses Ekstruksi Pencetak. Bogor: Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Napitupulu D. 2009. Analisis kelayakan usaha pembuatan jus dan sirup belimbing manis dan jambu biji merah. [skripsi]. Bogor: Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Nurmalina, Sarianti, dan Karyadi. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Pramuji I. 2007. Analisis kelayakan usaha agroindustri ubi jalar Studi kasus pada Agroindustri unit pengolahan tepung ubi jalar di Desa Giri Mulya, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [skripsi]. Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Purnamawati D. A. 2007. Analisis kelayakan investasi usaha tepung talas Safira Safira powder pada PT. Bogor Agro Lestari. [skripsi]. Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Putra G. B. 2009. Analisis preferensi pedagang dan konsumen mi bakso terhadap mi basah jagung dengan teknologi ekstruksi. [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Putera T. D. 2006. Evaluasi kelayakan usaha pada restoran Mie Kondang Jakarta Selatan. [skripsi]. Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sigit. 2008. Optimalisasi formula dan proses pembuatan mi jagung dengan metode kalendering. [skripsi]. Bogor: Departemen Teknologi Pertanian dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Siregar G. S. 2009. Analisis respon penawaran komoditas jagung dalam rangka mencapai swasembada jagung di Indonesia. [skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 106 Soeharto I. 2002. Studi Kelayakan Proyek Industri. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sugiyono, Thahir R., Kusnandar F., Purwani E. Y., Herawati D. 2008. Peningkatan Kualitas Mi Instan Sagu Melaui Modifikasi Sifat Fisko-Kimia Pati Sagu dan Optimasi Formulasi serta Proses Produksi. Laporan Penelitian. Bogor: LPPM Institut Pertanian Bogor bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Suratman. 2002. Studi Kelayakan Proyek. Malang: Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Wonojatun. 2010. Formulasi dan analisis nilai gizi produk mi berbasis sorgum Sorgum bicolor L. Moench.. [skripsi] Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 107 L A M P I R A N 108 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi I. IDENTITAS RESPONDEN No. Pertanyaan Jawaban 1 Nama … 2 Usia … tahun 3 Jenis Kelamin 1 Laki-laki 2 Perempuan 4 Pendidikan terakhir 1 SDSederajat 2 SMPSederajat 3 SMASederajat 4 Diploma I, II, III 5 Strata I 6 Strata II 7 Strata III 8 … 5 Pengalaman usaha mi mentah 1 1 tahun 2 2 tahun 3 3 tahun 4 4 tahun 5 5 tahun 6 6 tahun 6 Pelatihanseminar tentang mi yang pernah diikuti 1 Tidak pernah 2 Sanitasi dan kebersihan produksi 3 Seminar UKM 4 Pelatihan pembuatan mi jagung 5 … 7 Usaha mi mentah menjadi pekerjaan utama 1 Ya 2 Tidak, maka pekerjaan utama : … 8 Alasan memilih melakukan usaha mi mentah 1 Kemudahan produksi 2 Keuntungan yang lebih besar 3 … 9 Usaha mi mentah 1 Utama 2 Sampingan 109

II. INVESTASI

2.1. Modal Awal