93 Pendapatan lain diperoleh dari nilai sisa yang dipunyai barang-barang
modal yang tidak habis terpakai selama umur bisnis dan dinilai pada saat tahun bisnis terakhir. Barang-barang yang mempunyai nilai sisa yaitu lahan, timbangan
digital, timbangan 60 kg, motor, dan tas motor. Lahan memiliki nilai Rp 1.416.000 per m
2
dengan luas 125 m
2
. Lahan yang tidak didirikan bangunan di atasnya digunakan sebagai tempat pembuatan
gerobak, tempat penyimpanan gerobak baru, dan parkir motor. Timbangan digital, timbangan 60 kg, motor, dan tas motor merupakan barang-barang reinvestasi
karena barang sudah tidak memiliki nilai ekonomis sebelum umur proyek berakhir. Perusahaan melakukan pembelian ulang untuk timbangan digital dan
motor pada awal tahun ke-8. Perusahaan melakukan pembelian pembelian ulang untuk timbangan 60 kg, dan tas motor pada awal tahun ke-4, ke-7, dan ke-10.
Total nilai sisa adalah sebesar Rp 189.452.380. Lahan tidak mengalami penyusutan, sehingga nilai lahan di akhir proyek adalah sama dengan nilai
awalnya ytiu Rp 177.000.000. Timbangan digital memiliki nilai sisa pada akhir proyek sebesar Rp 457.142. Timbangan 60 Kg memiliki nilai sisa pada akhir
proyek sebesar Rp 233.333. Motor memiliki nilai sisa pada akhir proyek sebesar Rp 11.428.571 untuk dua unit motor. Tas motor memiliki nilai sisa pada akhir
proyek sebesar Rp 333.333 untuk dua unit tas motor. Rincian perhitungan nilai sisa usaha mi mentah jagung 100 persen dapat dilihat pada Lampiran 13.
Tabel 20 . Nilai Sisa Barang-barang Investasi pada Usaha Mi Mentah Jagung 100
Persen No.
Uraian Umur
Nilai Beli Rp Nilai Sisa
1 Lahan
- 177.000.000
177.000.000 2
Timbangan Digital 7
800.000 457.142
3 Timbangan 60 Kg
3 350.000
233.333 4
Motor 7
10.000.000 11.428.571
5 Tas motor
3 200.000
333.333
Total 189.452.381
Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin 2011
7.7.2. Analisis Outflow Usaha Mi Mentah Jagung 100 Persen
Arus pengeluaran dalam usaha pembuatan mi mentah jagung 100 persen ini dibagi ke dalam dua kelompok yaitu biaya investasi dan biaya operasional.
94 Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan di awal pelaksanaan proyek.
Jika terdapat aset yang umur ekonomisnya kurang dari umur bisnis, biaya investasi yang dikeluarkan selama proyek bisnis berlangsung disebut dengan
biaya reinvestasi. Rincian biaya investasi pada usaha pembuatan mi mentah jagung 100 persen dapat dilihat pada Lampiran 14.
Selain biaya investasi, biaya di dalam menjalankan suatu usaha dilihat dari biaya operasional. Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara
berkala sesuai dengan umur ekonomis suatu barang selama usaha berjalan. Biaya operasional terdiri dari dua macam, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya
tetap merupakan biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan nilainya sama setiap tahun. Sedangkan biaya
variabel merupakan biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha mi mentah Bapak Sukimin yaitu biaya telepon, gaji pegawai, tunjangan hari raya pegawai, tunjangan hari raya
mitra usaha, Pajak Bumi Bangunan PBB, service motor, service mesin-mesin, dan pajak motor. Biaya variabel yang dikeluarkan terdiri atas biaya listrik, air,
upah tenaga kerja tambahan saat bulan Ramadhan, tepung terigu, tepung sagu, garam, soda as, STPP, potasium karbonat, tartrazine, bumbu pangsit, plastik
kemasan, bahan bakar transportasi, spidol marker dan tinta spidol. Rincian biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada
Tabel 21.
95
Tabel 21 . Rincian Biaya Operasional Usaha Pembuatan Mi Mentah Jagung 100
Persen
No. Uraian
Satuan Jumlah per
Tahun Harga per Satuan
Rp Nilai per Tahun
Rp
A. Biaya Tetap 1
Telepon bulan
12 200.000
2.400.000 2
Gaji pegawai bulan
12 1.200.000
14.400.000 3
THR pegawai orang
1 600.000
600.000 4
THR mitra usaha orang
35 100.000
3.500.000 5
PBB tahun
1 259.120
259.120 6
Service motor unit
2 150.000
30.000 7
Service mesin- mesin
unit 3
250.000 750.000
8 Pajak motor
unit 2
300.000 600.000
B. Biaya Variabel 9
Listrik bulan
12 270.000
3.240.000 10
Air bulan
12 170.000
2.040.000 11
Upah pegawai tambahan
orang 8
500.000 4.000.000
12 Tepung jagung
25 kg zak
1.474 125.000
184.250.000 13
Tepung terigu 25 kg
zak 176
167.000 29.392.000
14 Sagu
50 kg zak
72 250.000
18.000.000 15
Garam 3 lusin
bal 92
17.000 1.564.000
16 Soda As
kg 112
10.000 1.120.000
17 STTP
kg 22
50.000 1.100.000
18 Potasium Karbonat
kg 12
70.000 840.000
19 Guar gum
kg 412
18.000 7.416.000
20 Tartrazin
kg 6
80.000 480.000
21 Bumbu pangsit
paket 335
52.500 17.587.500
22 Plastik 20x35
bungkus 110
3.500 385.000
23 Plastik 28x50
bungkus 124
4.000 496.000
24 Plastik 40x60
bungkus 50
8.000 400.000
25 Spidol Marker
buah 4
8.000 32.000
26 Tinta spidol
marker botol
2 10.000
20.000 27
Bensin transportasi liter
1,340 4.500
6.030.000 28
Kain saring lembar
6 15.000
90.000
Total biaya Operasioanal 355.693.620
Sumber: UKM Mi Mentah Bapak Sukimin 2011
96 Biaya tetap yang dibutuhkan dalam pembuatan mi mentah jagung 100
persen yaitu sebesar Rp 22.809.120 per tahun. Sedangkan biaya variabel yang dibutuhkan untuk memproduksi mi mentah jagung 100 persen sebesar Rp
278.482.500 per tahun. Pada tahun ke-1, biaya variabel yang dibutuhkan sebesar 50 persen dari kapasitas normal, yaitu sebesar Rp 139.241.250. Pada tahun ke-2,
biaya variabel yang dibutuhkan sebesar 70 persen dari kapasitas normal, yaitu sebesar Rp 194.937.750.
7.7.3. Analisis Finansial Usaha Mi Mentah Jagung 100 Persen