51
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Usaha Mi Mentah Bapak Sukimin berawal dari keinginan Bapak Sukimin untuk merubah hidup keluarganya menjadi lebih baik. Pada awalnya, Bapak
Sukimin bekerja sebagai buruh bangunan di Jakarta. Penghasilan yang diterima sebagai buruh bangunan dirasakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya sehari-hari. Bekerja sebagai buruh bangunan akan sangat bergantung kepada ada atau tidaknya proyek pembangunan. Jika dalam satu bulan tidak ada
proyek bangunan, maka selama waktu tersebut Bapak Sukimin tidak memperoleh pendapatan. Oleh karena itu, Bapak Sukimin berusaha mencari alternatif lain
untuk mencari penghasilan. Pada tahun 1983, Bapak Sukimin bertemu dengan Bapak Tarno yang
merupakan seorang pedagang mi ayam. Bapak Sukimin pun tertarik untuk belajar menjadi penjual mi ayam. Bapak Sukimin pun berhenti menjadi seorang buruh
bangunan. Dan sejak saat itu, Bapak Sukimin bekerja dengan Bapak Tarno sebagai penjual mi ayam keliling. Bapak Sukimin memulai usaha mi ayam dengan
membuat sendiri gerobak mi ayam keliling untuk berjualan. Gerobak tersebut diperoleh dari uang tabungan hasil bekerja sebagai buruh bangunan. Pada saat itu,
pasokan mi masih diperoleh dari Bapak Tarno. Saat baru memulai membuat mi sendiri, banyak kesulitan yang dialami
oleh Bapak Sukimin. Seringkali mi buatannya tidak memiliki kualitas yang baik sehingga harus mengulangi produksi. Hal ini tentu saja menyebabkan biaya
produksi yang besar. Pada tahun 1985, Bapak Sukimin dan keluarga memutuskan untuk pindah
ke Bogor. Bapak Sukimin melihat adanya peluang pasar yang lebih luas untuk produk mi ayam di Kota Bogor. Pada saat itu, pesaing usaha mi ayam masih
belum banyak. Pada awalnya, usaha ini hanya memiliki satu gerobak mi ayam. Bapak Sukimin juga membuat gerobak lain untuk pedagang baru yang ingin
berjualan mi ayam keliling. Namun seiring dengan berjalannya usaha, sekarang sudah ada 35 unit gerobak mi ayam yang digunakan oleh pedagang-pedagang mi
ayam keliling. Keuntungan yang diperoleh akan ditabung untuk kemudian
52 dijadikan modal membuat gerobak mi ayam baru. Begitu seterusnya hingga
mencapai jumlah yang sekarang. Kini, Bapak Sukimin sudah tidak lagi berjualan mi ayam dan lebih fokus untuk memproduksi mi mentah.
5.2. Profil Perusahaan